Niat Mandi Bersih Puasa Ramadhan: Arab, Latin, dan Artinya

Niat Mandi Bersih Puasa Ramadhan: Arab, Latin, dan Artinya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Minggu, 10 Mar 2024 17:09 WIB
shower with flowing water and steam, closeup view
Ilustrasi niat mandi bersih puasa Ramadhan. (Foto: Getty Images/iStockphoto/nikkytok)
Makassar -

Mandi bersih sebelum memasuki bulan Ramadhan merupakan salah satu amalan sunnah di dalam Islam. Lantas, seperti apa niat mandi bersih puasa Ramadhan?

Mengutip dari situs Nahdlatul Ulama, mandi puasa Ramadhan adalah mandi yang dikerjakan pada malam Ramadhan. Mandi tersebut hukumnya sunnah, adapun yang mandi wajib hanya untuk orang yang berhadats besar.

Nah, bagi yang ingin mandi bersih pada malam bulan Ramadhan, berikut ini bacaan niat dan tata caranya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niat Mandi Bersih Sebelum Puasa Ramadhan

Berikut niat mandi sunnah di malam bulan Ramadhan:

نَوَيْتُ أَدَاءَ اْلغُسْلِ اْلمَسْنُوْنِ لِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ رَمَضَانَ لله تَعَالَى

ADVERTISEMENT

Arab Latin: Nawaitu adâ'al ghuslil masnûni lî fî hadzihil lailatil min romadh lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Aku berniat menjalankan mandi yang disunnahkan kepadaku pada malam ini di bulan Ramadhan karena Allah Ta'ala.

Dalil Anjuran Mandi Puasa Ramadhan

Anjuran mandi bersih pada malam bulan Ramadhan dijelaskan dalam kitab Hasyiyah Al-Bajuri (1/81) karya Syekh Ibrahim Al-Bajuri.

و بقية الأغسال المسنونة مذكورة في المطولات منها الغسل لدخول المدينة الشريفة...ولكل ليلة من رمضان و قيده الأذرعي بمن يحضر الجماعة والمعتمد عدم التقييد بذالك

Artinya: Dan sisa mandi-mandi yang disunnahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya. Di antaranya adalah membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah,... dan setiap malam di bulan Ramadhan. Imam Al-Adzra'i hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjamaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu.(1)

Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan

Selain mandi sunnah di malam Ramadhan, terdapat juga beberapa persiapan lain yang dapat dilakukan untuk menyambut bulan yang mulia ini. Hal tersebut dilakukan agar dapat maksimal memanfaatkan dan beribadah di bulan Ramadhan.

Berikut sejumlah persiapan yang bisa dilakukan dalam menyambut bulan Ramadhan:

1. Mengucapkan Taniah, Selamat Atas Datangnya Ramadhan

Umat muslim sebaiknya mengucapkan selamat atau tahniah atas datangnya bulan Ramadhan. Taniah merupakan tanda kegembiraan menyambut Ramadhan karena pada bulan ini rahmat Allah akan dibuka lebar untuk umat Islam.

Rasulullah SAW ber-tahniah menyambut bulan Ramadhan sebagaimana sabdanya dalam hadits yang diriwayatkan Al-Nasa'i berikut:

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di malam itu, maka ia tidak memperoleh kebajikan apapun." (Hadits Shahih, Riwayat al-Nasa`i: 2079 dan Ahmad: 8631. dengan redaksi hadits dari al-Nasa'i).

2. Sambut dengan Perbanyak Puasa Sunnah di Bulan Syaban

Umat Islam dapat mempersiapkan diri sebelum memasuki bulan Ramadhan dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan Syaban. Hal itu dilakukan Nabi Muhammad SAW sebagaimana disebutkan dalam salah satu riwayat masyhur diceritakan Sayyidah Aisyah Radliyallahu 'Anha:

مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

"Tidaklah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali Ramadhan dan aku tidak melihat beliau berpuasa sebanyak pada bulan Sya'ban" (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

3. Memperbanyak Ceramah

Hal lain yang dapat dilakukan dalam menyambut Ramadhan adalah memperbanyak tausiyah atau ceramah. Intens memberikan pemahaman tuntunan syariat dalam menjalankan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan.

Ceramah tersebut bisa dilakukan di majelis taklim, forum musyawarah, dan forum-forum lainnya. Tak terkecuali dan terlewatkan di lingkungan keluarga.

Nabi Muhammad pernah melakukan tausiyah singkat di depan para sahabatnya dalam rangka menyambut bulan Ramadhan. Berikut ceramah lengkap Nabi:

أَيُّهَا الَّناسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ، شَهْرٌ مُباَرَكٌ، شَهْرٌ فِـيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ جَعَلَ اللهُ صِياَمَهُ فَرِيْضَةً وَ قِياَمَ لَيْلَهُ تَطَـوُّعاً مَنْ تَقَرَّبَ فِـيْهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ اْلخَيْرِ كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِـيْماَ سِوَاهُ وَمَنْ أَدَّى فِـيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِـيْمَا سِواَهُ وَهُوَ شَهْرُ الصَّـبْرِ وَالصَّـبْرُ ثَـوَابُهُ الْجَنَّةُ وَشَهْرُ الْمُوَاسَاةِ وَ شَهْرٌ يَزْدَادُ فِـيْهِ رِزْقُ الْمُؤْمِنِ، مَنْ فَطَّرَ فِـيْهِ صَائِماً كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوْبِهِ وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ وَ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْتَقُصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ قَالُوْا لَيْسَ كُلُّنَا نَجِدُ مَا يُفَطِّرُ الصَّائِمَ، فَقَالَ : يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَن فَطَّرَ صَائِماً عَلىَ تَمْرَةٍ أَوْ شُرْبَةِ مَاءٍ أَوْ مذَقَّةِ لَبَنٍ وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ وَآخِرُهُ عِتــْقٌ مِنَ النَّارِ، مَنْ خَفَّفَ عَنْ مَمْلُوْكِهِ غَفَرَ اللهُ لَهُ وَأَعْتَقَهُ مِنَ النَّارِ وَاسْتَكْثَرُوْا فِـيْهِ مِن أَرْبَـعِ خِصَالٍ : خَصْلَتَيْنِ تُرْضُوْنَ بِهِمَا ربَّكُمْ وَخَصْلَتَيْنِ لاَ غِنىَ بِكُمْ عَنْهُمَا فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ اللَّتاَنِ تُرْضُوْنَ بِهِمَا ربَّكُمْ فَشَهَادَةُ أَنْ لاَ إلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ تَسْتَغْفِرُوْنَهُ وَأَمَّا اللَّتاَنِ لاَ غِنىَ بِكُمْ عَنْهُمَا فَـتَسْأَلُوْنَ اللهَ الْجَنَّةَ وَ تَـعُوْذُوْنَ بِهِ مِنَ النَّارِ وَ مَنْ أَشْبَعَ فِـيْهِ صَائِماً سَقَاهُ اللهُ مِنْ حَوْضِيْ شُرْبَةً لاَ يَظْمَأُ حَتَى يَدْخُلَ اْلجَنَّةَ

"Wahai manusia, sesungguhnya telah menaungi kamu bulan yang agung dan penuh berkah. Bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Pada bulan itu, Allah menjadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan qiyam atau shalat di malam harinya sebagai ibadah sunnah. Siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebajikan, maka nilainya sama dengan mengerjakan kewajiban di bulan lain. Siapa yang mengerjakan suatu kewajiban dalam bulan Ramadhan tersebut, maka sama dengan menjalankan tujuh puluh kewajiban di bulan lain. Ramadhan itu adalah bulan kesabaran; sedangkan ketabahan dan kesabaran, balasannya adalah surga. Ramadhan adalah bulan pertolongan, pada bulan itu rezeki orang-orang Mukmin ditambah. Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa di bulan itu, maka ia akan diampuni dosanya, dibebaskan dari api neraka. Orang itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut. Sedangkan pahala puasa bagi orang yang melakukannya, tidak berkurang sedikitpun. Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, kami tidak semua memiliki makanan untuk berbuka bagi orang lain". Bersabda Rasulullah : "Allah memberikan pahala kepada orang yang memberikan sebutir kurma, atau seteguk air, atau seteguk susu". Dialah Ramadhan, bulan yang permulaannya dipenuhi dengan rahmat, periode pertengahannya dipenuhi dengan ampunan dan maghfirah, pada periode terakhirnya merupakan pembebasan manusia dari azab neraka. Barang siapa yang meringankan beban pekerjaan pembantu-pembantu rumah tangganya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan membebaskannya dari api neraka. Oleh karena itu dalam bulan Ramadhan ini, hendaklah kamu sekalian dapat meraih empat bagian. Dua bagian pertama untuk memperoleh ridha Tuhanmu dan dua bagian lain adalah sesuatu yang kamu dambakan. Dua bagian yang pertama ialah bersaksi dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan hendaklah memohon ampunan kepada-Nya. Dua bagian yang kedua yaitu kamu memohon (dimasukkan ke dalam) surga dan berlindung dari api neraka. Siapa yang memberi minuman kepada orang yang berpuasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari telagaku, suatu minuman yang seseorang tidak akan merasa haus dan dahaga lagi sesudahnya, sehingga ia masuk ke dalam surga". (Hadits Dhaif, Riwayat Ibnu Khuzaimah: 1780, Al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman: 3455. redaksi hadits di atas riwayat Ibn Khuzaimah).(2)

Itulah niat mandi bersih puasa Ramadhan dan persiapan menyambut bulan yang mulia ini. Selamat menyambut bulan Ramadhan, detikers.

Sumber:

  1. Situs Nahdlatul Ulama "Niat Mandi Sunnah di Bulan Ramadhan, Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya"
  2. Situs Nahdlatul Ulama Jombang "3 Cara Mempersiapkan Diri Menyambut Ramadhan"



(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads