Mengenal BPUPKI: Pengertian, Sejarah hingga Hasil Sidangnya

Mengenal BPUPKI: Pengertian, Sejarah hingga Hasil Sidangnya

Irmalasari - detikSulsel
Jumat, 08 Mar 2024 23:00 WIB
Soekarno menyampaikan pidato dalam sidang BPUPKI, Jakarta, 1 Juni 1945. Pengajuan gagasan dasar negara berupa lima dasar ini menjadi Hari Lahir Pancasila, dikutip dari buku Pameran Arsip Virtual Lahirnya Pancasila oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Ilustrasi BPUPKI (Foto: ANRI, BPUPK 3)
Makassar -

BPUPKI adalah salah satu badan yang berperan penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Badan ini dibentuk oleh Jepang pada tahun 1945.

Sebenarnya, BPUPKI dibentuk oleh Jepang hanya untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia. Namun kenyataanya, BPUPKI merancang Undang-Undang Dasar Indonesia yang merdeka dan berdaulat.1

Dalam sidang-sidang yang digelar BPUPKI, beberapa tokoh pergerakan nasional Indonesia menuangkan gagasan-gagasannya untuk dasar Negara Indonesia Merdeka. Di antaranya adalah Muhammad Yamin, Soekarno, dan Soepomo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, agar detikers lebih paham mengenai apa itu BPUPKI, berikut pengertian, sejarah, tujuan, anggota, dan hasil sidangnya yang dirangkum dari berbagai sumber.

Yuk, simak selengkapnya!

ADVERTISEMENT

Pengertian BPUPKI

BPUPKI adalah singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Ini adalah sebuah badan yang dibentuk oleh angkatan darat XIV Jepang di Jawa pada 29 April 1945.

Pembentukan BPUPKI adalah sebuah langkah konkrit pelaksanaan janji Jepang atas kemerdekaan Indonesia. Badan ini terbentuk berdasarkan Maklumat Gunseikan tanggal 29 April 1945.2

Sejarah Terbentuknya BPUPKI

Menjelang akhir tahun 1944, posisi Jepang dalam Perang Asia Pasifik semakin terdesak. Daerah jajahannya jatuh satu per satu ke tangan sekutu. Untuk menghadapi kondisi tersebut, Jepang mencari dukungan kepada bangsa-bangsa yang didudukinya dengan cara memberikan janji kemerdekaan.

7 September 1944, Perdana Menteri Jenderal Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia. Janji tersebut dikemukakan di depan Parlemen Jepang. Sebagai pembuktiannya, ia mengizinkan pengibaran Bendera Merah Putih di kantor-kantor, namun dengan catatan harus tetap berdampingan dengan bendera Jepang.3

Sebagai implementasi janji Kuniaki Koiso, pada 1 Maret 1945, Pemerintah Pendudukan Jepang di Jawa (Gunseikan), mengumumkan rencana pembentukan BPUPKI. Lembaga ini akhirnya terbentuk pada 29 April 1945 melalui Maklumat Gunseikan.2

Tujuan BPUPKI

Tujuan utama dibentuknya BPUPKI adalah untuk mengkaji, mendalami, serta menyelidiki bentuk dasar negara yang cocok untuk Indonesia pasca kemerdekaan. Singkatnya, BPUPKI dibentuk untuk mempersiapkan proses kemerdekaan Indonesia.

Dalam sudut pandang Jepang, BPUPKI dibentuk dengan tujuan menarik simpati rakyat Indonesia agar membantu Jepang dalam perang melawan sekutu. Salah satu hal yang dinilai dapat menarik simpati rakyat Indonesia adalah janji kemerdekaan.

Saat itu Jepang memang terlibat dalam Perang Dunia II. Jepang waktu itu melawan sekutu dan membutuhkan banyak dukungan.

Jadi, dapat dikatakan bahwa pementukan BPUPKI oleh Jepang tidak 100 persen tulus untuk memberi kemerdekaan Indonesia tetapi juga untuk mendapat dukungan dan melaksanakan politik kolonialnya.4

Tokoh-tokoh Anggota BPUPKI

BPUPKI diketuai oleh dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat. Wakilnya terdiri atas 2 orang yakni Itibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso.

Anggota BPUPKI terdiri atas 60 orang anggota biasa, 6 anggota tambahan, dan 7 orang anggota istimewa.

  1. Ir. Sukarno
  2. Drs. Mohammad Hatta
  3. Dr. R. Kusuma Atmadja
  4. R. Abdulrahim Prataly Krama
  5. R. Aris
  6. K.H. Dewantara
  7. Ki Bagus H. Hadikusumo
  8. B.P.H. Bintoro
  9. A.K. Muzakkir
  10. B.P.H. Puruboyo
  11. R.A.A Wiranata Kusuma
  12. Ir. R. Asharsutedjo Munandar
  13. Oei Tiang Tjui
  14. Mr. Muhammad Yamin
  15. Oei Tjong Haw
  16. H.A. Salim
  17. M. Soetardjo Kartohadikoesoemo
  18. R.M. Margono Djoyohadikusumo
  19. R.H.Abdul Halim
  20. K.A.Masjkur
  21. R.Sudirman
  22. Prof. Dr. H.Djayadiningrat
  23. Prof.Dr. Supomo
  24. Prof. Ir. Rooseno
  25. Mr. R. Pandji Singgih
  26. Mr. Ny. Maria Ulfah Santoso
  27. R.M.T.A. Suryo
  28. R.Roeslan Wongsokusumo
  29. Mr. R. Susanto Tiroprodjo
  30. Ny. R.S.S. Sunaryo Mangunpuspito
  31. Dr. R. Buntaran Martoatmodjo
  32. Liem Kun Hian
  33. Mr. J.Latuharhary
  34. Mr. R.Hindromartono
  35. R. Sukardjo Wiryopranoto
  36. Haji A. Sanusi
  37. A.M. Dasaad
  38. Mr. Tang Eng Hoa
  39. Ir. R.M.P. Surachman Tjokroadisuryo
  40. R.A.A. Sumitro Kolopaking Purbonegoro
  41. K.R.M.T.H. Wuryakusuma
  42. Mr. Ahmad Subardjo
  43. R. Djenal Asikin Wijayakusumo
  44. Abikusuno Tjokrosuyoso
  45. Parada Harahap
  46. Mr. R.M. Sartono
  47. K.H.M. Mansur
  48. Drs. K.R.M.A. Sastrodiningrat
  49. Mr. R.Suwandi
  50. K.H.A. Wachid Hasyim
  51. P.F.Dahler
  52. Dr.Sukiman Wiryosandjoyo
  53. Mr. K.M.M.T. Wongsonegoro
  54. R.Otto Iskandar Dinata
  55. A.Baswedan
  56. Abdul Kadir
  57. Dr.Samsi Sastrowidagdo
  58. Mr. A.A. Maramis
  59. Mr. R. Samsudin
  60. Mr. R.Sastromulyono

Anggota tambahan:

  1. K.H. Abdul Fatah Hasan
  2. R. Asikin Natanegara
  3. BPKA Seoerjo Hamidjojo
  4. Ir. Pangeran M. Noor
  5. Mr. M. Besar
  6. Abdull Kaffar

Anggota istimewa:

  1. Tokonomi Tokuzi
  2. Miyano Syoozoo
  3. Itagaki Masamitu
  4. Matuura Mitokiyo
  5. Tanaka Minoru
  6. Masuda Toyohiko
  7. Ide Toitiroe 5

Sidang BPUPKI

Dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia, BPUPKI menggelar sidang sebanyak dua kali. Sidang pertama dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945, sedangkan sidang kedua pada 10-17 Juli 1945.

Berikut hasil sidang pertama dan kedua BPUPKI

Hasil Sidang Pertama BPUPKI

Sidang pertama BPUPKI membahas tentang rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Untuk merumuskan dasar-dasar negara yang benar-benar tepat, maka acara dalam sidang tersebut ialah mendengarkan pidato dari tiga tokoh utama pergerakan Nasional Indonesia.

Tiga tokoh utama pergerakan Nasional Indonesia tersebut yakni Mr Mohammad Yamin, Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Yamin menyampaikan pidatonya pada 29 Mei, sedangkan Soepomo pada 31 Mei, dan Soekarno pada 1 Juni 1945.

Berikut ini gagasan masing-masing ketiga tokoh tersebut:

Mr Mohammad Yamin

  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri Ke-Tuhanan
  4. Peri Kerakyatan
  5. Kesejahteraan Rakyat

Mr Soepomo

  1. Persatuan
  2. Kekeluargaan
  3. Keseimbangan lahir dan batin
  4. Musyawarah
  5. Keadilan Rakyat

Ir. Soekarno

  1. Kebangsaan Indonesia;
  2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan;
  3. Mufakat atau Demokrasi;
  4. Kesejahteraan Sosial;
  5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Hingga akhir masa sidang pertama, belum ada kesepakatan mengenai rumusan dasar Negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, dibentuklah panitia kecil yang diberi nama Panitia Sembilan dan diketuai oleh Soekarno

Tugas Panitia Sembilan ini ialah mengolah usulan dari anggota BPUPKI mengenai dasar negara RI. Setelah mengadakan pertemuan, Panitia Sembilan ini menghasilkan rumusan yang disebut dengan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Piagam ini disetujui dan ditandatangani pada 22 Juni 1945.

Hasil Sidang Kedua BPUPKI

Sidang kedua BPUPKI ini membahas rencana Undang-Undang Dasar (UUD) dan bentuk negara. Mengenai bentuk negara, mayoritas peserta sidang sepakat dengan bentuk Republik.

Untuk mempercepat kerja sidang, BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 19 yang diketuai oleh Soekarno. Panitia yang diberi nama Panitia Perancang UUD ini menyepakati Piagam Jakarta sebagai inti pembukaan UUD.

Panitia Perancang UUD ini juga membentuk panitia yang lebih kecil dengan jumlah anggota sebanyak 7 orang. Panitia yang diketuai oleh Soepomo ini bertugas untuk merumuskan batang tubuh UUD.3

Nah, itulah tadi pengertian, sejarah, tujuan, anggota, dan hasil sidang BPUPKI. Semoga bermanfaat ya, detikers!

Sumber:

1. Jurnal Universitas Galuh 'Peranan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persipan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 1945 dalam Proses Menuju Kemerdekaan Indonesia'

2. Buku Atlas Sejarah Indonesia, Berita Proklamasi Kemerdekaan yang ditulis oleh Dr. Abdurakhman dkk.

3. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial yang disusun oleh Iwan Setiawan dkk

4. Modul Ajar PPKn, Perumusan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara yang ditulis oleh Anang Bodro.

5. Laman resmi Universitas Binus 'Ketua, Anggota, dan Latar Belakang Sosial Anggota BPUPKI'




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads