Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan insiden kelompok oknum TNI menyerang Polres Jayawijaya, Papua Pegunungan terjadi akibat adanya kesalahpahaman. Dia pun menyerahkan persoalan ini Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan.
"Tidak apa-apa itu kita selesaikan ke dalam, (penyebabnya) salah pengertian. Mereka sudah ditangani sama Pangdam, jadi saya tidak berkomentar," kata Irjen Mathius D. Fakhiri kepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Senin (4/3/2024).
Irjen Mathius mengungkapkan pihak TNI dan Polri saat ini masih fokus dalam pengamanan tahapan Pemilu 2024. Insiden perusakan tersebut dianggap ranah dari TNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita semua sama-sama sekarang fokus untuk menyelesaikan kegiatan Pemilu," ungkapnya.
Mathius telah memerintahkan Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo untuk segera memperbaiki kerusakan yang terjadi akibat insiden itu. Sedangkan untuk masalah lainnya, dia menyerahkan kepada Pangdam.
"Jadi, nggak apa-apa, saya sudah minta Kapolres untuk perbaiki. Nanti masalah, Pangdam," imbuhnya.
Untuk diketahui, kelompok oknum TNI diduga melakukan penyerangan dan perusakan terhadap Polres Jayawijaya di Jalan Bhayangkara, Distrik Wamena, Jayawijaya, Sabtu (2/3) sekitar pukul 20.10 WIT. Tak ada laporan korban jiwa akibat insiden itu.
Namun, penyerangan itu menyebabkan 8 kaca jendela ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Jayawijaya pecah. Penyerangan juga menyebabkan 4 jendela ruang Sie Propam dan 2 jendela ruang Kasat Lantas pecah.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak juga telah merespons insiden ini. Menurut dia, oknum yang terlibat penyerangan sedang diperiksa.
"Kita sedang periksa semua yang terlibat. Tentunya akan ada sanksi bagi yang melanggar aturan," kata Mayjen Izak Pangemanan saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (3/3).
(hsr/hmw)