Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meresmikan salah satu penunjang sektor finansial di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yakni Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bankaltimtara). Bank ini merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dikelola oleh Pemprov Kaltim dan Kaltara dengan modal terbesar di Indonesia.
"Saya senang pada pagi hari ini juga akan dimulai peletakan batu pertama Bankaltimtara. Ini adalah masuk dalam kategori BPD (Bank Pembangunan Daerah) dengan modal terbesar di tanah air," ucap Jokowi ketika melakukan groundbreaking pembangunan kantor Bankaltimtara di kawasan IKN pada Jumat (1/3/2024).
Jokowi menyampaikan harapan besarnya kepada Bankaltimtara agar dapat menjadi pelopor BPD lainnya yang ada di Indonesia. Hal itu agar ke depannya bank tersebut dapat memperkuat modalnya yang juga sudah cukup tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan kita berharap nantinya Bankaltimtara ini membangun, membentuk konsorsium dengan BPD-BPD yang lain di kawasan Kalimantan dan Bankaltimtara bisa menjadi koordinatornya. Sehingga kekuatan modalnya menjadi semakin kuat dan bisa bersaing dengan bank lainnya," terangnya.
Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan sejumlah bank yang masuk ke dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sudah menanamkan investasi di IKN pada sehari sebelumnya. Bank-bank tersebut antara lain Bank Mandiri, BNI, dan BRI.
"Kemarin baru saja kita mulai pembangunan kawasan kluster industri keuangan yang dimulai oleh Bank Mandiri, Bank BNI kemudian Bank BRI. Semuanya masuk ke digital banking yang ada di Ibu Kota Nusantara, itu yang memang kita konsepkan bahwa di sini adalah akan menjadi ekonomi baru," ungkap Jokowi.
"Akan menjadi transformasi ekonomi Indonesia, sehingga semuanya memang harus masuk ke digital banking," tambahnya.
Di sisi lain, Dirut Bankatimtara Muhammad Yamin menambahkan sebagai bank daerah yang juga berada di wilayah Kaltim dan Kaltara, pihaknya ingin berkontribusi pada pembangunan IKN. Selain itu sebagai tuan rumah, Bankaltimtara tentu lebih memahami pertumbuhan ekonomi dan keuangan daerah yang akan menjadi ibu kota baru.
"Sebagai bank daerah di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di IKN ini tentunya kami berkepentingan untuk hadir. Karena kami yang mengetahui secara persis kondisi daerah kami," katanya.
Yamin melanjutkan dalam hal kapasitas, pihaknya juga telah berhasil menjadi BPD pertama dari wilayah Kaltim-Kaltara yang masuk dalam KBMI (Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti) 2. Sisanya, berasal dari Pulau Jawa.
"Dari sisi kapasitas, kami baru saja meningkatkan status dari KBMI 1 menjadi KBMI 2. Modal inti kami sekarang Rp8,5 triliun. Kita ketahui dari 27 BPD itu, sebelum kami hanya ada empat bank yang masuk dalam KBMI 2. Sekarang kami bank yang ke-5 dan 4-nya (bank lain) ada di Jawa. Kami satu-satunya bank daerah yang masuk dalam kelompok KBMI 2, jadi dari sisi permodalan sebenarnya kami juga mencukupi untuk berpartisipasi di dalam pembangunan IKN ini," paparnya.
Sementara itu, kata dia, pembangunan gedung yang dilakukan yakni akan berstatus kantor cabang khusus. Nilai investasi yang akan ditanamkan di kawasan ibu kota baru ini juga masih dalam proses penghitungan.
"Total luasan (lahan) kita 9.300 meter persegi, rencana bangunan sekitar 2.400 meter persegi. Kita bikin 3 lantai, nanti statusnya adalah kantor cabang khusus dan kami nanti membuka kegiatan operasional untuk mendukung transaksi-transaksi keuangan OIKN tentunya. Masih kami hitung nilai investasinya," ujarnya.
Menurutnya, target penyelesaian pembangunan yang akan dilakukan juga masih akan menyesuaikan layout atau desain dari pihak Otorita IKN. Tentunya, dengan menyesuaikan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Kita segera (target penyelesaian pembangunan), sepanjang layout daripada IKN ini sudah fix. Jalannya, jalan main route-nya di mana. Kemudian jalan pendukungnya di mana, Sudah ditetapkan oleh IKN, kita segera bangun. Kita nunggu kepastian, kepastian layout daripada OIKN. Kalau kepastiannya sudah ada, kita segera bangun," tutupnya.
(ata/sar)