Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan 2 kantor entitas Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kedua proyek itu akan menjadi fasilitas penunjang sektor finansial.
Peresmian pembangunan 2 kantor tersebut berlangsung di IKN, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (29/2). Kedua kantor tersebut, yakni Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Jokowi menuturkan, pembangunan Mandiri Digital Services ditarget selesai pada Februari 2025. Jokowi mengaku akan melihat komitmen Bank Mandiri mengawal pembangunannya meski dirinya tak lagi menjadi Presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti Februari (tahun 2025) saya lihat. Saya hanya melihat karena saya nanti sudah bukan Presiden lagi," ucap Jokowi pada Kamis (29/2/2024).
Sementara pembangunan BRI International Microfinance Center IKN, Jokowi meminta dipercepat penyelesaiannya. Pasalnya potensi keuntungan yang didapat BRI termasuk profit yang besar.
"Untuk keuntungannya, BRI paling besar, Rp 60,4 triliun. Nggak ada bank yang bisa menyamai BRI keuntungannya. Baik bank negeri maupun bank asing. Diatas jerih payah mau mengurus yang UMKM yang mikro, kecil dan menengah," tuturnya.
"Saya sangat mengapresiasi, dan pembangunan gedung BRI International Microfinance Center di IKN. Menurut saya lama banget 1,5 tahun (target penyelesaian pembangunan). Kan uangnya siap, kenapa tidak bisa dipercepat?" tandasnya.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengaku sejumlah layanan digital akan melengkapi kantornya di IKN. Layanan itu diklaim menjadi solusi transaksional pengelolaan likuiditas pelaku usaha.
"Ini semua kami siapkan juga untuk melayani semua masyarakat tentunya yang beraktivitas nantinya di Ibu Kota Nusantara," kata Darmawan.
Salah satunya kata Darmawan, yakni fasilitas Mandiri Digital Services yang akan akan membuka layanan luring atau offline. Pelayanan tersebut akan berbeda dengan yang dilakukan di kantor cabang pada umumnya.
"Untuk memberikan pengalaman transaksi modern di cabang, yang jauh berbeda dengan cabang-cabang konvensional," terangnya.
Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan akan menghadirkan BRI Microfinance Research Institute yang memiliki banyak fungsi. Bahkan, kiprahnya juga sangat luas, hingga internasional.
"(Fungsinya) Mengukur aktivitas bisnis UMKM, mengukur optimisme UMKM dalam tiga bulan ke depan, tingkat kepercayaan UMKM terhadap kebijakan pemerintah di bidang ekonomi," ucap Sunarso.
Sunarso mengatakan pihaknya juga akan menghadirkan sebuah wadah yang mendukung eksistensi UMKM di IKN. Target penyelesaiannya akan dirampungkan selama 1,5 tahun pembangunan.
"Di atas lahan 1,3 hektare ini nanti akan kita bangun bangunan berlantai delapan. Peruntukannya untuk apa? Nanti lebih bersifat untuk pameran, seminar, kalau ada kunjungan pihak yang berminat memberdayakan UMKM, baik dari dalam negeri maupun luar negeri," ungkapnya.
"Rencana pembangunan, jadi sekarang groundbreaking, selanjutnya kita selesaikan izin-izinnya dari Otorita IKN. Kalau izin sudah lengkap, kita bangun dan kita perkirakan dibangun paling lama 1,5 tahun," imbuh Sunarso.
(sar/ata)