"Iya ada seorang warga yang digigit ular, sudah di Rumah Sakit Lakipadada," kata Kepala BPBD Tana Toraja Christian Sakkung kepada detikSulsel, Selasa (27/2/2024).
Christian mengungkapkan, warga tersebut tergigit ular saat membersihkan rumahnya dari lumpur, pascabanjir bandang yang melanda Makale, Senin (26/2). Namun dia mengaku belum mengetahui jenis ular yang menggigit warga tersebut.
"Belum diketahui itu ular beracun atau tidak. Tapi setelah mendapat laporan kita langsung larikan ke rumah sakit," ungkapnya.
Menurutnya, keadaan korban saat ini sudah membaik setelah ditangani pihak Rumah Sakit Lakipadada. Dia pun mengimbau warga agar tetap waspada adanya hewan liar seperti ular saat membersihkan rumah pascabanjir.
"Sudah kita cek keadaannya sudah membaik. Kita imbau warga agar tetap berhati-hati saat membersihkan rumah pascabanjir karena jangan sampai ada hewan liar," ucapnya.
Christian menambahkan, total ada 492 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir bandang Makale. Wilayah yang terdampak paling parah yakni di Kelurahan Tondon Mamullu, Bombongan, Ariang, Pantan, dan Kelurahan Botang Kecamatan Makale.
"Tapi kondisi saat ini sudah membaik, warga rata-rata sudah kembali ke rumah masing-masing," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang yang melanda Makale pada Minggu (25/2) disebabkan tingginya intensitas hujan. Kondisi ini membuat air bah dari hulu sungai memasuki pemukiman warga.
Sekiranya 200 rumah terdampak dan 1 unit mobil hanyut terbawa derasnya arus banjir. Pemkab Tana Toraja juga sudah mendirikan posko pengungsian di gedung Temmuan Mali' untuk warga terdampak.
"Jadi selain 200 rumah warga terdampak, ada juga kami temukan satu unit mobil yang terbawa arus saat banjir bandang terjadi," tandas Christian Sakkung kepada detikSulsel, Senin (26/2).
(asm/sar)