Nestapa Wanita Petugas KPPS Gowa Pendarahan-Keguguran Saat Penghitungan Suara

Nestapa Wanita Petugas KPPS Gowa Pendarahan-Keguguran Saat Penghitungan Suara

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Senin, 19 Feb 2024 09:00 WIB
Ilustrasi Keguguran
Foto: Getty Images/iStockphoto
Gowa -

Wanita petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial S (34) mengalami pendarahan saat penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS). S yang dalam kondisi hamil pun dinyatakan keguguran.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengatakan, S mengalami pendarahan di TPS 02 Desa Pencong, Kecamatan Biringbulu, Gowa, Rabu (14/2) sekitar pukul 19.30 Wita. Meski sempat dibawa ke rumah sakit (RS), janin S tidak dapat diselamatkan.

"Iya (ada anggota KPPS di Kabupaten Gowa yang mengalami keguguran)," kata Ishaq Iskandar kepada detikSulsel, Minggu (18/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat perhitungan surat suara Pemilu 2024 di TPS 03 Desa Pencong, pukul 19.30 Wita petugas mengalami pendarahan," lanjutnya.

Ishaq menuturkan S langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Lanto Dg Pasewang di Kabupaten Jeneponto. Rumah sakit tersebut dinilai paling dekat dengan lokasi korban.

ADVERTISEMENT

"Langsung dibawa ke RS Lanto Dg Pasewang di Kabupaten Jeneponto karena akses lebih dekat ke rumah sakit di Jeneponto," sebutnya.

Lebih lanjut, Ishaq mengatakan korban dalam kondisi panik. Dia pun tidak sempat menghubungi Call Center Tim Kesehatan Desa Pencong.

"S menjelaskan bahwa sudah tidak sempat ke UGD Puskesmas Tonrorita atau menghubungi Call Center Tim Kesehatan Desa Pencong dikarenakan rasa panik," ungkapnya.

Dia memastikan, kini kondisi S telah membaik setelah diberikan perawatan di RSUD Lanto Dg Pasewang. Ishaq mengatakan tim kesehatan setempat telah mengunjungi S di rumahnya.

"Adapun terapi yang diberikan dari RSUD Lanto Dg Pasewang adalah Channa dan Methyl Ergometri. Sudah baik-baik mi. Sudah kembali ke rumah. Sudah kunjungan ke rumah mi orang puskesmasnya," bebernya.

Korban Pendarahan Saat Antar Undangan

Ishaq mengungkapkan S sempat mengalami pendarahan saat mengantar surat undangan pemilih di tempatnya bertugas pada Minggu (11/2). Namun saat itu S hanya dikira menstruasi lantaran tidak diketahui sedang hamil.

"Tiga hari sebelumnya, pada tanggal 11 Februari 2024 petugas KPPS menjalankan tugas seperti biasa yakni mengantar undangan Pemilu dan lain sebagainya. Menurut keterangan saat itu juga ada darah keluar tetapi dianggap haid biasa dikarenakan petugas KPPS ini tidak mengetahui bahwa dirinya sedang hamil," jelasnya.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads