KPU Makassar Akui Salah soal Polemik Logistik Pemilu: Mungkin Kita Abai

KPU Makassar Akui Salah soal Polemik Logistik Pemilu: Mungkin Kita Abai

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Minggu, 18 Feb 2024 13:07 WIB
Komisioner KPU Makassar Abdi Goncing.
Foto: Komisioner KPU Makassar Abdi Goncing. (Ahmad Nurfajri Syahidallah/detikSulsel)
Makassar -

KPU Makassar mengaku salah soal polemik logistik Pemilu di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS). KPU mengatakan pihaknya abai terhadap hal kecil sehingga menyebabkan masalah logistik tersebut terjadi.

"Intinya kesalahan itu ada di kami (KPU Makassar). Mungkin kita abai, menganggapnya hal kecil. Itu bukan kesalahan teman-teman kami di bawah. Mungkin kami yang sedikit abai terkait logistik ini," ujar anggota KPU Makassar Abdi Goncing kepada wartawan di Kantor KPU Makassar, Minggu (18/2/2024).

Abdi mengatakan pihaknya tak ingin menyalahkan pihak lain dalam masalah ini. Namun demikian, dia menyebut pihaknya akan menelusuri lebih dalam titik persoalan logistik yang terjadi di sejumlah TPS pada hari H pencoblosan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Karena dalam proses ini ternyata, telah kita siapkan. Kenapa hari H banyak hal yang terjadi. Jadi ini sementara kita investigasi juga. Apa sebenarnya yang jadi problem utama," ungkapnya.

Dia menambahkan KPU Makassar menyadari polemik logistik pemilu di TPS menimbulkan kesan negatif bagi masyarakat. Abdi memastikan pihaknya akan terus berbenah terkait masalah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ini yang kami pelajari saksama. Hal-hal apa saja yang membuat carut marut logistik ketika hari H itu. Kita mau cari bersama, kita telusuri di mana kesalahan kami di KPU Makassar yang membuat seluruh kawan-kawan kami di bawah itu ikut pusing gara-gara carut marutnya logistik ini," lanjut Abdi.

Sebelumnya diberitakan, Pemilu 2024 di Kota Makassar tidak berjalan lancar di beberapa TPS. Sejumlah pelanggaran administrasi ditemukan saat masa pencoblosan yang juga melibatkan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).

"Pertama terkait distribusi logistik, Makassar ini yang paling masif keterlambatan," ujar Anggota Bawaslu Sulsel Saiful Jihad di kantornya, Makassar, Jumat (16/2).

Saiful mengungkapkan, hanya 4 kecamatan dari 15 kecamatan di Makassar yang logistiknya tiba tepat waktu hingga TPS dibuka sesuai jadwal pada pukul 07.00 Wita. Keempatnya, yakni Kecamatan Biringkanaya, Mariso, Wajo dan Makassar.

"Tetapi rata-rata selain (empat kecamatan) itu dilaksanakan jam 08.00 Wita ke atas bahkan ada jam 9 lewat baru dimulai," bebernya.

"Ada 35 TPS yang tertukar surat suara antar dapil dan ini sempat digunakan," lanjutnya.

Bahkan dia menobatkan Pemilu di Makassar paling banyak melakukan pelanggaran administrasi dibanding daerah lain di Sulsel. Khususnya dari segi manajemen tata kelola logistik.

"Saya katakan Makassar ini yang paling banyak berkaitan dengan manajemen tata kelola distribusi logistik yang kurang rapi," jelasnya.




(asm/hsr)

Hide Ads