Prabowo-Gibran Unggul di TPS Khusus IKN, Anies-Muhaiman Urutan Ketiga

Kalimantan Timur

Prabowo-Gibran Unggul di TPS Khusus IKN, Anies-Muhaiman Urutan Ketiga

Niken Dwi Sitoningrum - detikSulsel
Jumat, 16 Feb 2024 09:15 WIB
Suara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di dua TPS khusus Ibu Kota Nusantara (IKN).
Foto: Proses perhitungan suara di TPS khusus di IKN. (Niken Dwi Sitoningrum/detikcom)
Penajam Paser Utara -

Suara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di dua tempat pemungutan suara (TPS) khusus Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan 38 suara. Sementara pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar hanya mengantongi 8 suara.

Dua TPS khusus IKN berada di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim). Dua TPS khusus IKN yakni TPS 901 dan TPS 902.

Di TPS 901, Anies-Muhaimin memperoleh 5 suara, Prabowo-Gibran mendapatkan 26 suara, dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengantongi 5 suara. Kemudian di TPS 902, Anies-Muhaimin mendapatkan 3 suara, Prabowo-Gibran meraup 12 suara, dan Ganjar-Mahfud hanya 4 suara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Bumi Harapan, M. Hafidz mengatakan, tidak semua pemilih yang terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT) dan daftar pemilih tambahan (DPTb) menyalurkan suaranya. Dari total 323 wajib pilih di dua TPS tersebut hanya 59 orang yang mencoblos.

"Dari TPS 901 itu jumlah pemilih yang hadir 38 DPT dan 2 DPTb. Kemudian (TPS) 902, yang hadir itu 17 orang DPT dan 2 DPTb," terang Hafidz kepada detikcom, Rabu (14/2/2024).

ADVERTISEMENT

"Jumlah surat suara tersedia (Pilpres), (TPS) 901 itu 187 (untuk) DPT dan 16 DPTb, 902 itu 117 DPT dan 3 DPTb," tambahnya.

Menurut Hafidz, ada beberapa pemilih yang masuk DPT dan DPTb di TPS khusus IKN sudah tidak berada di IKN. Kemungkinan, para pekerja tersebut sudah pulang ke daerah asalnya.

"Karena memang barangkali, data yang masuk di DPT ini sebagian sudah pulang kampung. Jadi tidak hadir, karena pendataan kala itu kan sampai Juni 2023. Barangkali sudah tidak di sini lagi," tutupnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads