Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat 1.485 penyelenggara Pemilu 2024 yang jatuh sakit diduga karena kelelahan saat bertugas. Mereka rata-rata mengalami keluhan sakit kepala hingga demam.
"Rata-rata itu sakit kepala, gangguan lambung, ada demam juga," ujar Kepala Dinkes Sulsel Ishaq Iskandar kepada detikSulsel, Kamis (15/2/2024).
Ishaq merinci anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang sakit sebanyak 963 orang, panitia pemilihan kecamatan (PPK) 31 orang, panitia pemungutan suara (PPS) 185 orang. Kemudian anggota Bawaslu 98 orang, petugas Linmas 144 orang, dan petugas keamanan 64 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya, diagnosa seperti ini penyebabnya karena kelelahan, lambat makan, konsumsi yang tidak teratur," terang Ishaq.
Selain penyelenggara pemilu, Dinkes Sulsel juga mencatat ada 145 orang saksi yang jatuh sakit dan 745 orang pemilih. Mereka dirawat di rumah sakit dan kebanyakan di puskesmas.
"Grafik sebaran jenis pasien totalnya 2.384 orang. (Data ini) diupdate per tanggal 15 Februari 2024 pukul 13.00 Wita," kata Ishaq.
"(Dirawat di rumah sakit) 34 orang, 13 orang sembuh. (Dirawat di puskesmas) 2.350 orang, 2.118 orang sembuh," tambahnya.
Dia menambahkan proses monitoring penyelenggara pemilu akan berlangsung setiap hari hingga Rabu (28/2). Hal ini dilakukan sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan.
"Sesuai dengan jadwal Pemilu. Kalau kita arahan dari Kementerian Kesehatan sampai tanggal 24, tanggal 28 malah. Kita ambil yang terjauh saja, tanggal 28. Iya kami terus memantau. Tiap hari ini (dipantau)," pungkasnya.
(hsr/ata)