Guru di Soppeng Diancam Mutasi gegara Anaknya Tak Dukung Ketua DPRD di Pileg

Guru di Soppeng Diancam Mutasi gegara Anaknya Tak Dukung Ketua DPRD di Pileg

Agung Pramono - detikSulsel
Kamis, 08 Feb 2024 20:00 WIB
Teacher hand is holding pen for checking student homework assignments on desk in school. Unfinished paperwork stacked in archive with color paper and binder paper clips. Education and business concept
Ilustrasi guru. Foto: Getty Images/iStockphoto/NuPenDekDee
Soppeng - Seorang guru bernama Ilmia Abidin di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat intimidasi dari kepala sekolah karena anaknya yang bernama Alfath tidak mendukung Ketua DPRD Soppeng Syahruddin di Pileg 2024. Ilmia diancam akan dimutasi.

"Mamaku, Ilmia Abidin, Guru SDN 142 Langkemme, Kecamatan Marioriwawo mendapat intimidasi dari kepala sekolah. Dia diancam untuk dipindahkan karena saya jadi jurkam caleg lain untuk DPRD Soppeng, dan tidak mendukung Ketua DPRD Soppeng Pak Sahar," ujar Alfath kepada detikSulsel, Kamis (8/2/2024).

Alfath mengatakan, orang tuanya mendapat ancaman mutasi pada Sabtu (3/2) di SDN 142 Langkemme. Namun yang datang menyampaikan hal itu bukan kepala sekolahnya sendiri, melainkan kepala sekolah lain.

"Pak Eliasman, Kepala Sekolah SD Tompo yang datangi sekolahnya mamaku dan ditanya untuk disuruh menghadap bersama saya ke Labessi di rumahnya Haji Sahar (Ketua DPRD Soppeng). Kami disuruh menghadap hari Minggu," katanya.

Alfath menerangkan, tidak ada pemberitahuan lebih lanjut dari Kepala Sekolah SD Tompo terkait pertemuan pada Minggu (4/2). Namun keesokan harinya datang lagi Kepala Sekolah SD Cenna bernama Andi Samsul Bahri alias Pung Anto mengatakan kalau orang tuanya akan dimutasi.

"Pas hari Senin Pung Anto, Kepala Sekolahnya SD Cenna datang ke rumah dan menyampaikan dari maki melapor? Saya bilang belumpi pung. Kemudian pung Anto bilang lagi, kenapa tidak melapor, na diurus mi itu SK-nya ibu mu, sementara diproses mi SK-nya," bebernya.

"Mamaku sekarang tidak tenang mi, karena mau mi dikasih pindah. Ini gara-gara saya jadi jurkam di Partai Gerindra, baru satu dapil ki dengan Sahar yang Ketua DPRD Soppeng," sambung Alfath.

Alfath menegaskan, sudah melaporkan hal ini ke Bawaslu. Ada dua oknum kepala sekolah yang dilaporkan.

"Sudah saya lapor di Bawaslu hari Senin tanggal 5 Februari. Yang saya lapor itu dua kepala sekolah yang melakukan intimidasi, Pak Eliasman dan Pung Anto," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Tompo Eliasman membantah tudingan tersebut. Dia berdalih bertemu dengan orang tua Alfath untuk tetap tenang dalam Pemilu 2024.

"Tidak betul saya suruh menghadap ke Pak Sahar. Cuma menyampaikan untuk saling mengingatkan sebagai PNS untuk tenang hadapi Pemilu," ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Soppeng Syahruddin juga membantah meminta guru untuk menghadap. Dia juga meminta untuk tidak usah diberitakan kejadian ini.

"Tidak benar itu. Kalau boleh jangan mi diberitakan, macaweni pesta e (dekat mi pileg)," sebutnya.


(ata/ata)

Hide Ads