Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda pendistribusian logistik di wilayah kepulauan di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) karena cuaca buruk. KPU Sulsel menerima laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) jika cuaca buruk diprediksi terjadi hingga besok.
"Penyaluran logistik di wilayah kepulauan di Pangkep yang sebelumnya dijadwalkan dikirim tanggal (4/2) kemarin ditunda sampai tanggal (7/2) karena cuaca ekstrem. Ada peringatan dari BMKG cuaca buruk dari tanggal 4-6 (Februari)," ujar Ketua KPU Sulsel Hasbullah kepada detikSulsel, Senin (5/2/2024).
Dia memastikan segera mengirim logistik tersebut sesuai dengan rencana awal yakni menggunakan kapal rakyat jika cuaca sudah membaik. Pihaknya belum merencanakan untuk menggunakan rencana atau plan B dengan menggunakan helikopter milik TNI/Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan sesuai prediksi kalau tanggal 7 (Februari) sudah bisa dikirim logistik ke kepulauan itu pakai kapal rakyat. Kita tetap berupaya sesuai rencana menggunakan kapal rakyat belum ke plan B," ujar Hasbullah.
Namun jika hingga tanggal 7 cuaca belum membaik, maka pihaknya segera berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulsel untuk langkah selanjutnya. Pada dasarnya, kata Hasbullah, kebijakan pengiriman logistik tergantung laporan perkembangan cuaca dari BMKG.
"Kalau kondisi plan A (kapal rakyat) tidak dapat dilakukan kita melangkah ke plan B, yaitu bisa bantuan dari TNI atau Polri. Semua plannya sudah ada, termasuk kepolisian mempersiapkan helikopter khusus untuk pengangkutan logistik," jelas Hasbullah.
Dia mengaku tidak terlalu khawatir meski kondisi cuaca terus memburuk, pada Pemilu 2019 lalu, sudah dilakukan penyaluran logistik dengan helikopter di Selayar. Apalagi masih ada waktu yang cukup hingga hari pemilihan pada 14 Februari.
"Kita masih tetap optimis karena pihak kapal yang akan mengangkut itu sudah siap, tetapi karena kewaspadaan, kehati-hatian karena adanya alarm terkait kondisi cuaca yang tidak memungkinkan dari BMKG dan syahbandar juga tidak berani melepas makanya ditunda, kita mengambil spare waktu. Kalau besok cuaca sudah lebih baik, kapal sudah bisa jalan," ujarnya.
Hasbullah mengungkapkan pengiriman logistik pemilu tersebut lebih efektif dengan kapal rakyat. Sebanyak enam kapal yang disiapkan sesuai jalurnya memang melintasi pulau-pulau di Pangkep tersebut.
"Semua logistik terkait proses di TPS (yang akan didistribusikan), surat suara dan alat kelengkapan pendukung lainnya. Satu kali antar nanti semua, lebih praktis kalau kapal rakyat karena sudah terbiasa melewati itu jalur. Kalau kapal rakyat memang langsung ke pelabuhan-pelabuhan rakyat yang ada di masing-masing pulau," ungkapnya.
"Kalau Pangkep kita pakai 6 jalur, jadi enam kapal sudah siap yang akan singgah di rute yang mereka lewati," tambah Hasbullah.
Sementara pengiriman logistik pemilu ke wilayah pegunungan Seko, Luwu Utara sudah dilakukan hari ini, Senin (5/2). Dia mendapat laporan jika logistik telah dikirim dengan menggunakan pesawat Susi Air.
"Kalau Seko hari ini pengiriman lewat pesawat, Susi Air. Kalau pengiriman pesawat cuma setengah jam, nanti di ibu kota kecamatan baru lewat darat dikirim ke lokasi dengan menggunakan ojek motor. Sudah siap armadanya semua di sana, sudah dikomunikasikan sama semua ojek yang akan mengantarkan logistik," pungkas Hasbullah.
(hmw/sar)