Peristiwa Isra Miraj adalah dua peristiwa luar biasa dalam sejarah Islam. Simak jadwal, sejarah dan dalil tentang Isra Miraj.
Isra Miraj adalah perjalanan spiritual yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Selain disebutkan secara langsung dalam Al-Quran, peristiwa ini juga sulit dijangkau nalar rasional manusia.
Berikut dalil, sejarah, dan jadwal Isra Miraj 2024. Yuk disimak!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal Isra Miraj 2024
Peristiwa Isra Miraj diperingati setiap tanggal 27 Rajab berdasarkan kalender Hijriah. Tahun ini, peringatan Isra Miraj jatuh pada tanggal 8 Februari 2024 Masehi.
Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2024, Isra Miraj masuk dalam daftar Hari Libur Nasional pada Sabtu, 8 Februari 2024. Namun, peringatan Isra Miraj tidak termasuk daftar cuti bersama 2024.
Maka, hanya ada satu hari libur dalam rangka peringatan Isra Miraj.
Sejarah Isra Miraj
Dilansir dari situs Nahdlatul Ulama, perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Miraj ditempuh hanya dalam waktu tak lebih dari semalam.
Adapun perjalanan Isra Miraj yang ditempuh Nabi Muhammad SAW, yakni dari Makkah (Masjidil Haram) menuju Palestina (Masjidil Aqsha). Kemudian mengarungi alam semesta raya hingga ke Sidratul Muntaha.
Padahal, perjalanan dari Makkah ke Masjidil Aqsa saat itu butuh waktu kurang lebih satu bulan.
Imam Bukhari mengisahkan perjalanan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dalam Shahih Bukhari, juz 5 halaman 52. Pada suatu ketika, Nabi sedang tidur dalam suatu kamar.
Malaikat kemudian datang mengeluarkan hati Nabi dan menyucinya, lalu memberikannya emas yang dipenuhi dengan iman. Kemudian hati Nabi dikembalikan sebagaimana semula.
Setelah itu, Nabi melakukan perjalanan Isra Miraj dengan mengendarai buraq. Nabi diantar oleh Malaikat Jibril hingga langit dunia, kemudian terdapat pertanyaan: Siapa ini? Jibril menjawab: Jibril. Siapa yang bersamamu? Jibril menjawab: Muhammad. Selamat datang, sungguh sebaik-baiknya orang yang berkunjung adalah engkau, wahai Nabi.
Di langit, Nabi bertemu dengan Nabi Adam Alaihis Salam (AS). Jibril menunjukkan bahwa Nabi Adam adalah bapak dari para nabi.
Jibril memohon kepada Nabi Muhammad untuk mengucapkan salam kepada Nabi Adam, Nabi Muhammad mengucapkan salam kepada Nabi Adam, berikutnya Nabi Adam juga membalas salam kepada Nabi Muhammad.
Perjalanan selanjutnya menuju langit kedua. Di sini Nabi bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa. Di langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu Nabi Yusuf, di langit keempat dengan Nabi Idris, di langit kelima bertemu Nabi Harun, di langit keenam dengan Nabi Musa. Nabi Musa menangis karena Nabi Muhammad memiliki umat yang paling banyak masuk surga, melampaui dari umat Nabi Musa sendiri. Dan terakhir di langit ketujuh, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim.
Kemudian Nabi Muhammad menuju Sidratul Muntaha, tempat Nabi bermunajat dan berdoa kepada Allah. Nabi lalu naik menuju Baitul Makmur, yaitu baitullah di langit ketujuh yang arahnya lurus dengan Ka'bah di bumi. Setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat masuk untuk berthawaf di dalamnya.
Selanjutnya Nabi disuguhi arak, susu, dan madu. Nabi kemudian mengambil susu, Jibril mengatakan: Susu adalah lambang dari kemurnian dan fitrah yang menjadi ciri khas Nabi Muhammad dan umatnya.
Di Baitul Makmur, Nabi Muhammad bertemu dengan Allah SWT dan mewajibkan melaksanakan shalat fardhu sebanyak lima puluh rakaat setiap hari. Nabi menerima dan dalam perjalanan bertemu Nabi Musa. Ia mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat lima puluh kali sehari, Nabi Musa mengatakan: Umatku telah membuktikannya. Lalu meminta kepada Nabi Muhammad untuk kembali kepada Allah SWT, mohonlah keringanan untuk umatnya. Kemudian Nabi menghadap kepada Allah dan diringankan menjadi shalat sepuluh kali.
Nabi Muhammad kembali, dan Nabi Musa mengingatkan sebagaimana yang pertama. Nabi kembali menghadap Allah hingga dua kali, dan akhirnya Allah mewajibkan shalat lima waktu.
Nabi Musa tetap mengatakan bahwa umat Muhammad tidak akan kuat. Nabi Muhammad menjawab: Saya malu untuk kembali menghadap pada Allah dan ridha serta pasrah kepada Allah.
Imam Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah wa Nihayah, Sirah Nabawiyah, juz 2 halaman 94 menceritakan, keesokan harinya Nabi menyampaikan peristiwa tentang Isra Miraj terhadap kaum Quraisy. Mayoritas mereka ingkar terhadap kisah yang disampaikan Nabi Muhammad, bahkan sebagian kaum muslimin ada yang kembali murtad karena tidak percaya terhadap kisah yang disampaikan Nabi.
Melihat hal tersebut, Abu Bakar bergegas untuk membenarkan kisah Isra Miraj Nabi: Sungguh aku percaya terhadap berita dari langit, apakah yang hanya tentang berita Baitul Maqdis aku tidak percaya? Sejak saat itu sahabat Abu Bakar dijuluki dengan sebutan Abu Bakar As-Shiddiq, Abu Bakar yang sangat jujur.
Dalil Isra Miraj
Masih dikutip dari Nahdlatul Ulama, bagi umat Islam yang tidak percaya dengan kejadian Isra Miraj maka dianggap runtuh imannya.
Peristiwa Isra Miraj disebutkan dalam Al-Quran, yakni surah Al-Isra' dan surah An-Najm ayat 5-18. Berikut beberapa ayat tentang Isra Miraj tersebut:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Isra', 17:1).
Dalam ayat tersebut ditegaskan bahwa di antara tujuan dari Isra Miraj Nabi Muhammad adalah Allah memperlihatkan kepada Nabi Muhammad tanda-tanda kebesaran dan keagungan-Nya. Karena itu dalam peristiwa tersebut Nabi Muhammad melihat berbagai macam tanda-tanda keagungan Allah dalam alam semesta ini, termasuk segala rahasia-rahasia angkasa luar dan rahasia-rahasia alam ghaib.
Surah An-Najm ayat 5-18
عَلَّمَهٗ شَدِيْدُ الْقُوٰىۙ (5) ذُوْ مِرَّةٍۗ فَاسْتَوٰىۙ (6) وَهُوَ بِالْاُفُقِ الْاَعْلٰىۗ (7) ثُمَّ دَنَا فَتَدَلّٰىۙ (8) فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ اَوْ اَدْنٰىۚ (9) فَاَوْحٰىٓ اِلٰى عَبْدِهٖ مَآ اَوْحٰىۗ (10) مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَاٰى (11) اَفَتُمٰرُوْنَهٗ عَلٰى مَا يَرٰى (12) وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ (13) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى (14) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ (15) اِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰىۙ (16) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى (17) لَقَدْ رَاٰى مِنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرٰى (18)
Yang diajarkan kepadanya oleh (Malaikat Jibril) yang sangat kuat, lagi mempunyai keteguhan. Lalu, ia (Jibril) menampakkan diri dengan rupa yang asli, ketika dia berada di ufuk yang tinggi. Dia kemudian mendekat (kepada Nabi Muhammad), lalu bertambah dekat, sehingga jaraknya (sekitar) dua busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia (Jibril) menyampaikan kepada hamba-Nya (Nabi Muhammad) apa yang Dia wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu (musyrik Makkah) hendak membantahnya (Nabi Muhammad) tentang apa yang telah dilihatnya itu (Jibril)? Sungguh, dia (Nabi Muhammad) benar-benar telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu ketika) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (Nabi Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha dilingkupi oleh sesuatu yang melingkupinya. Penglihatan (Nabi Muhammad) tidak menyimpang dan tidak melampaui (apa yang dilihatnya). Sungguh, dia benar-benar telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang sangat besar.
Link Twibbon Isra Miraj
- Twibbon Isra Miraj 2024 #1
- Twibbon Isra Miraj 2024 #2
- Twibbon Isra Miraj 2024 #3
- Twibbon Isra Miraj 2024 #4
- Twibbon Isra Miraj 2024 #5
- Twibbon Isra Miraj 2024 #6
- Twibbon Isra Miraj 2024 #7
- Twibbon Isra Miraj 2024 Islami #8
- Twibbon Isra Miraj 2024 Islami #9
- Twibbon Isra Miraj 2024 Islami #10
- Twibbon Isra Miraj 2024 Islami #11
- Twibbon Isra Miraj 2024 Islami #12
- Twibbon Isra Miraj 2024 Islami #13
- Twibbon Isra Miraj 2024 Islami #14
- Twibbon Isra Miraj 2024 Islami #15
Itulah penjelasan terkait Isra Miraj, mulai jadwal, sejarah hingga dalilnya. Semoga bermanfaat, detikers.
(alk/alk)