Jalan Poros Maros-Bone di Camba Diaspal Mulai Maret, Rekayasa Lalin Disiapkan

Jalan Poros Maros-Bone di Camba Diaspal Mulai Maret, Rekayasa Lalin Disiapkan

Agung Pramono - detikSulsel
Jumat, 02 Feb 2024 19:30 WIB
Proses pemotongan batu di Jalan Poros Maros-Bone di Camba atau Kappang, Maros.
Foto: Proses pemotongan batu di Jalan Poros Maros-Bone di Camba atau Kappang, Maros. (Agung Pramono/detikSulsel)
Maros -

Proyek pelebaran Jalan Poros Maros-Bone, di wilayah Camba, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan memasuki tahapan pengaspalan yang dimulai Maret 2024. Pengaspalan akan dilakukan secara bertahap yang dimulai di segmen 11 di wilayah Hutan Karaengta.

"Pengaspalan tetap jalan di segmen 11. Jadwalnya itu pada bulan Maret," ujar Kuasa Kerjasama Operasional (KSO) PT Lambok Arta Gaya Iwan Subhan kepada detikSulsel, Jumat (2/2/2024).

Iwan mengatakan pengerjaan jalan masih fokus pada pemotongan tebing batu. Pemotongan batu ini untuk melebarkan jalan dari dua sisi jalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Luas jalan saat ini 5 meter, kemudian akan ditambah masing-masing 1 meter di sisi kiri dan kanan. Sebab, lebar jalan itu nanti 7 meter," tuturnya.

Iwan mengemukakan proyek pelebaran jalan ini sudah dikerjakan sejak November 2022. Proyek senilai Rp 157 miliar ini ditargetkan rampung pada akhir Desember 2024 mendatang.

ADVERTISEMENT

"Kita targetkan rampung akhir Desember 2024. Kita genjot terus pengerjaan ini, apalagi sudah akan memasuki tahap pengaspalan," imbuh Iwan.

Sementara itu, Dirlantas Polda Sulsel Kombes I Made Agus Prasatya menuturkan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) belum memberi informasi rencana pengaspalan itu. Dia mengatakan kegiatan itu perlu dibahas dalam forum lalu lintas dan angkutan jalan untuk diberikan surat rekomendasi.

"Sampai saat ini belum ada secara teknis untuk pengaspalan jalur Maros Bone. Balai juga menunggu petunjuk dari PUPR, kami menunggu petunjuk dari Balai," ucap Agus yang dikonfirmasi terpisah.

Agus menerangkan, Ditlantas Polda Sulsel nantinya akan menerapkan rekayasa lalu lintas (lalin) jika pengaspalan dilakukan. Rekayasa lalin ini akan mempertimbangkan keselamatan pengendara.

"Selama ini skema rekayasa di tahun 2023 maksimum penutupan 12 jam. Kalau ada pekerjaan cutting-an yang besar dan membahayakan pengendara yang lewat itu akan kita tutup," terangnya.

Dia melanjutkan, untuk jalur alternatif disiapkan di poros Barru-Soppeng di Bulu Dua, namun akan dicek kembali jalur tersebut. Termasuk poros Takkalasi-Bainange-Lawo, rute Poros Soppeng-Barru.

"Jika kedua jalur di Soppeng itu aman, bisa dijadikan jalur alternatif. Karena kalau kita menutup jalan, kita harus menyiapkan jalur alternatifnya," pungkasnya.




(sar/asm)

Hide Ads