Prabowo Singgung Tokoh Nasional Cerdas Tolak Hilirisasi: Sekarang Hujat Jokowi

Prabowo Singgung Tokoh Nasional Cerdas Tolak Hilirisasi: Sekarang Hujat Jokowi

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Jumat, 02 Feb 2024 14:53 WIB
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di Makassar.
Foto: Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di Makassar. (Ahmad Nurfajri/detikSulsel)
Makassar -

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyinggung tokoh nasional terkenal yang cerdas namun menolak program hilirisasi yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Prabowo menyebut sosok yang dimaksud bahkan kerap menghujat Jokowi.

"Saudara-saudaraku, ada tokoh-tokoh terkenal, tokoh nasional yang pinter-pinter. Mereka tidak setuju hilirisasi. Mereka masih mau terus izinkan kekayaan kita dijual mentah ke bangsa asing," sebut Prabowo saat orasi pada acara temu relawan di GOR Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (2/2/2024).

Prabowo tidak menyebut detail sosok yang dimaksud. Namun dia menilai tokoh nasional yang dimaksud tidak akan mempengaruhi dukungan terhadap program yang dijalankan Presiden Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan sekarang mereka menghujat Presiden Jokowi, mereka mengancam ini dan itu. Tapi dukungan rakyat kita sangat kuat, kalau dilihat disurvei, 82 persen rakyat Indonesia suka dengan Presiden Jokowi," bebernya.

Dia menjelaskan, program hilirisasi akan dikembangkan dengan membangun pabrik-pabrik yang mempekerjakan orang Indonesia. Prabowo mengaku ingin melihat rakyat sejahtera yang saat ini upahnya masih minim.

ADVERTISEMENT

"Kita mau pabrik-pabrik ada di Indonesia, pekerjanya orang Indonesia, dan gaji yang cukup dan layak. Kita tidak mau lagi rakyat kita dikasih UMR, UMR, UMR," ungkap Prabowo.

Prabowo juga mengaku berniat untuk melanjutkan program Jokowi di bidang pembangunan infrastruktur. Dia menganggap pencapaian Jokowi di bidang infrastruktur sangat penting untuk dilanjutkan.

"Coba hitung berapa ribu kilometer jalan, berapa kereta api, berapa puluh lapangan terbang. Semuanya dibangun oleh Presiden Jokowi dan pemerintah beliau. Apakah ada kekurangan. Ada. Apakah masih bisa diperbaiki? Harus. Tapi janganlah kita tidak bersyukur," urainya.

Dia turut mengungkit dirinya yang dua kali dikalahkan oleh Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019. Saat momen itu, dia dan Jokowi tidak pernah saling menyerang secara personal dalam debat.

"Tapi, saudara ingat kampanye 2019, saudara ingat debat, Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto tidak pernah saling menyakiti. Tidak pernah saling mengejek. Tidak pernah saling menghujat. Tidak pernah saling memberi nilai kecil," ucap Prabowo.

Walaupun akhirnya kalah, Prabowo menyebut dirinya tetap berbesar hati saat diajak Jokowi untuk bekerja sama di pemerintahan. Hal inilah, kata dia, yang akan dilanjutkan ketika menang di Pilpres 2024 nanti.

"Kami akan merangkul seluruh kekuatan. Pak Jokowi telah memberi contoh, 2019 Pak Jokowi menang. Tapi beliau ajak saya bergabung, dan saya siap dan rela bergabung walaupun saya dikalahkan," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Prabowo menyinggung persiapan untuk menjalani debat terakhir Pilpres 2024. Prabowo mengaku was-was akan diberi nilai nol saat debat Pilpres 2024 terakhir.

"Aku was-was di menghadapi debat tanggal 4. Kalau hari itu dikasih nilai 11, gak tahu nanti dikasih nilai berapa. Mungkin dikasih nol," ujar Prabowo.

Meski begitu, Prabowo tak ambil pusing soal penilaian yang akan diberikan kepadanya oleh capres lainnya. Dia mengatakan penilaian tersebut gampang ditanggapi.

"Tapi, gampang jawabannya. Sorry ye. Emang gue pikirin? Emangnya lu siape?" ucapnya.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads