Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengaku was-was akan diberi nilai nol saat debat Pilpres 2024 terakhir. Hal tersebut disampaikan Prabowo di hadapan pendukungnya di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Aku was-was di menghadapi debat tanggal 4. Kalau hari itu dikasih nilai 11, gak tahu nanti dikasih nilai berapa. Mungkin dikasih nol," ujar Prabowo saat pidato di GOR Sudiang, Makassar, Jumat (2/2/2024).
Meski begitu, Prabowo tak ambil pusing soal penilaian yang akan diberikan kepadanya oleh capres lainnya. Dia mengatakan penilaian tersebut gampang ditanggapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi, gampang jawabannya. Sorry ye. Emang gue pikirin? Emangnya lu siape?" ucapnya.
Dia lalu mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sulsel yang hingga saat ini masih setia untuk mendukungnya. Meskipun, kata dia, dalam dua Pilpres yang lalu dia dikalahkan oleh Presdien Joko Widodo (Jokowi).
"Terima kasih ada dukungan rakyat Sulawesi Selatan kepada Prabowo Subianto sejak bertahun-tahun mendukung saya. Dan percaya saya dan sampai sekarang masih percaya sama saya. Memang dua kali saya kalah sama Pak Jokowi, tapi saya menang di Sulawesi Selatan," bebernya.
Prabowo kemudian menyinggung waktu Pemilu 2024 yang semakin dekat. Menurutnya, rakyat perlu memilih sosok yang tepat untuk kebaikan dan kedaulatan bangsa 5 tahun mendatang.
"12 hari lagi kita menghadapi tugas yang besar. Tugas sebagai warga negara. 12 hari lagi, tanggal 14 Februari, setiap warga negara akan melaksanakan kedaulatan ada di tangan rakyat," tuturnya.
"Tetapi, kedaulatan itu akan kita laksanakan sekali lima tahun. Karena itu, rakyat Indonesia tidak boleh salah pilih. Karena salah pilih berarti mungkin tidak hanya lima tahun, tetapi bertahun-tahun masa depan kita nanti," lanjut Prabowo.
Prabowo menuturkan pihaknya akan melanjutkan program kerja yang selama ini dilakukan Presiden Jokowi, termasuk hilirisasi. Dia mengklaim, dengan program tersebut kekayaan milik Indonesia tidak lagi dijual dengan biaya murah.
"Presiden Jokowi melanjutkan pendahulu kita. Kita juga siap melanjutkan garis yang Presiden Jokowi. Kita Koalisi Indonesia Maju tidak mau lagi memberi, menjual kekayaan kita murah-murah kepada bangsa lain. Kita akan melaksanakan strategi hilirisasi," ungkapnya.
(asm/asm)