Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Sulawesi Selatan (Sulsel) melarang peserta temu relawan memakai atribut partai politik (parpol) saat Prabowo berkunjung ke Makassar. TKD Prabowo-Gibran Sulsel menegaskan kegiatan tersebut bukan dalam rangka kampanye.
"Jadi ini bukan merupakan kampanye, karena tidak ada jadwal kampanye. Kenapa saya pastikan, pertama dalam pelaksanaannya tidak melibatkan TKD yang ditandai dengan tidak ada lambang, bendera, umbul-umbul masing-masing partai pengusung dari 9 parpol koalisi. Jadi tidak ada simbol-simbol partai politik dalam pelaksanaannya nanti," ujar Ketua TKD Prabowo Gibran Sulsel Irjen Pol (Purn) Andi Damisnur saat konferensi pers di Hotel Claro, Makassar, Kamis (1/2/2024).
Dia mengatakan pihaknya telah mengecek lokasi kegiatan dan memastikan hanya ada gambar, umbul-umbul maupun spanduk Prabowo-Gibran. Pihaknya juga sudah menyampaikan ke ketua-ketua relawan agar tidak ada peserta yang menggunakan atribut partai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah sampaikan tidak boleh ada satupun atribut partai di lokasi bahkan kebetulan di relawan banyak yang men-caleg, kami janjikan kalau ada foto caleg di dalam kami akan turunkan, tidak boleh ada gambar lain selain gambar Prabowo-Gibran tidak boleh ada lambang partai, ini sudah komitmennya," tegasnya.
Meski akan dihadiri kader parpol pengusung, Andi Damisnur juga mengaku sudah menyampaikan agar tidak memakai baju berlogo partai. Mereka hanya diperkenankan untuk mengenakan baju bergambar Prabowo-Gibran.
"Saya sudah sampaikan bahwa tidak memakai seragam partai, baik itu dari partai manapun, yang dipakai baju bergambar Prabowo-Gibran karena itu melekat pada diri masing-masing yang memakainya," jelasnya.
Andi Damisnur juga menyampaikan permohonan maaf karena dalam pelaksanaan temu relawan ini mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar GOR Sudiang, Makassar. Apalagi diperkirakan kegiatan ini akan dihadiri 52 ribu orang relawan.
"Tentunya dalam kegiatan ini khususnya masyarakat Sulsel khususnya Makassar mungkin ada yang merasa terganggu dalam beraktivitas, berlalu lintas, karena itulah kami merasa perlu menyampaikan permohonan maaf atas dampak kegiatan ini," katanya.
(hsr/hsr)