KPU Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024. KPU membuat tempat pemungutan suara (TPS) dengan melibatkan kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) dari Kecamatan Manggala dan 40 warga sebagai pemilih.
Simulasi ini juga disaksikan oleh pejabat forum komunikasi pimpinan daerah (forkompinda) Kota Makassar yang digelar di Hotel Claro, Makassar, Rabu (31/1/2024). KPU Makassar menyiapkan perangkat TPS seperti yang akan dilakukan pada hari pencoblosan 14 Februari mendatang.
Dari simulasi itu, tampak 7 KPPS tiba di TPS pada pukul 07.00 Wita. Mereka mulai memeriksa kelengkapan perangkat TPS, seperti meja, kursi, bilik suara, alat coblos dan sebagainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, mulai hadir saksi parpol sebanyak 18 orang, 18 saksi calon perseorangan atau dewan perwakilan daerah (DPD), 3 saksi capres dan cawapres, dan satu orang pengawas TPS atau PTPS. Sehingga total 40 orang dalam TPS yang berada di area pengawasan.
Saksi-saksi dan PTPS harus membawa surat tugas atau surat mandat masing-masing. Surat tugas dan surat mandat itu disetorkan ke petugas KPPS.
Setelah semua hadir, para KPPS melakukan dengan rapat pemungutan suara yang dipimpin oleh ketua KPPS. Rapat dilakukan setelah semua anggota KPPS hadir.
Selanjutnya, Ketua KPPS akan mengambil sumpah tugas anggota KPPS disaksikan oleh PTPS dan saksi-saksi. Setelah itu, KPPS akan memberikan pengarahan dengan menjelaskan tugas masing-masing anggota KPPS.
Setelah pembagian tugas, dilanjutkan dengan pembukaan kotak suara dimulai kotak suara Pilpres. Saksi diminta mendekati dan memastikan kotak dalam kondisi tersegel.
Kotak dibuka dengan gunting dikeluarkan dokumennya satu persatu diperlihatkan ke saksi dan pengawas. Di dalam kotak terdapat surat suara, segel, karet pengikat surat suara, dan kelengkapan dokumen lainnya. Setelah semua siap, petugas Linmas sudah bisa mengarahkan pemilih masuk ke TPS.
Anggota KPU Makassar Abdi Goncing menjelaskan alur pencoblosan hingga penghitungan suara ini diatur dalam Keputusan (KPT) KPU Nomor 66 Tahun 2024. Pada dasarnya alur pencoblosan dan penghitungan suara Pemilu 2024 ini tidak ada yang berbeda dengan Pemilu 2019.
"Sesuai dengan aturan yang ada di KPT (keputusan) 66 Tahun 2024, mulai pukul 07.00 sudah akan dimulai dibuka TPS-nya, kalau semua hadir yakni saksi-saksi dan PTPS, kalau belum hadir semua akan ditunda selama 30 menit. Setelah itu datang atau tidak datang pada 07.30 tetap akan dimulai. TPS ditutup sampai jam 01.00. Penghitungan setelah pukul 01.00," ujar Abdi Goncing, Rabu (31/1).
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
Selanjutnya, pemilih dalam daftar pemilih tambahan (DPTb) akan mulai mencoblos pada pukul 11.00 Wita. Sementara Daftar Pemilih Khusus (DPK) akan mulai mencoblos pada pukul 12.00 Wita.
"Tetap didahulukan disabilitas, usia rentan dan difabel itu didahulukan," kata Abdi.
"Seperti pada umumnya, kecuali kita sementara mencoba pakai aplikasinya (Sirekap), sementara diproses. Ini kan hari terakhir proses uji coba Sirekap, nanti tanggal 7 itu akan ada uji coba terakhir untuk penggunaan aplikasi Sirekap," tambah Abdi.
Sementara itu, Ketua KPU Makassar Hambaliie dalam sambutannya mengatakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara ini adalah yang keempat kalinya diadakan. Sebelumnya sudah dilakukan tiga kali di sejumlah kecamatan di Makassar.
"KPPS dan PPS agar betul-betul memperhatikan pemungutan dan penghitungan suara kemudian memperhatikan alur jalannya acara dan memperhatikan situasi dan lingkungan sekitar dalam proses pemungutan dan penghitungan suara," ujarnya.
Simulasi ini, lanjut Hambaliie, bertujuan agar bisa meminimalisir kekurangan-kekurangan di hari H pencoblosan. Pihaknya berharap agar KPPS yang bertugas menghindari kesalahan.
"Karena satu kesalahan akan berakibat fatal bagi kita semua. Pesan intinya adalah hindari PSU (pemungutan suara ulang)," katanya.
"Jangan sampai ada PSU, karena itu akan membuat repot kita semua. KPPS ingatki jangan sampai ada PSU, hindari, jadi tidak boleh ada salah. Makanya saling mengingatkan ki perhatikan benar-benar simulasi ini, nanti balik dari sini bisa simulasi lagi secara mandiri di tempat masing-masing," tutup Hambaliie.