- Contoh Cerita Fiksi Singkat 1. Si Kabayan 2. Penunggu Sungai Kapuas 3. Timun Mas 4. Sangkuriang 5. Danau Toba 6. Malin Kundang 7. Ciung Wanara 8. Gajah, Kerbau dan Harimau 9. Katak dan Ular Piton 10. Kisah Roro Jonggrang 11. Kisah Batu Menangis 12. Bebek Buruk Rupa 13. Kisah Situ Bagendit 14. Purbasari dan Purbararang 15. Siamang Putih 16. Semut dan Belalang 17. Akibat Suka Mengeluh 18. Tujuh Saudara yang Suka Berselisih 19. Anak Nakal yang Menjadi Naga 20. Misteri Telaga Warna
- Pengertian Cerita Fiksi
- Jenis-jenis Fiksi
- Unsur-unsur Fiksi Unsir Intrinsik Unsur Ekstrinsik
Ada banyak contoh cerita fiksi yang populer di Indonesia. Menyimak contoh-contoh tersebut bisa menjadi upaya untuk memahami tentang apa itu cerita fiksi.
Masyarakat Indonesia sudah tak asing dengan cerita fiksi. Ya, ada banyak cerita fiksi yang berkembang di lingkungan sosial budaya masyarakat Indonesia. Di antaranya adalah dongeng anak Indonesia yang biasa diceritakan, seperti Timun Mas dan lainnya.
Sebagai referensi, berikut ini 20 contoh cerita fiksi singkat yang dihimpun detikSulsel dari berbagai sumber. Simak yuk!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Cerita Fiksi Singkat
1. Si Kabayan
Cerita ini berkisah tentang seorang lelaki pemalas bernama Kabayan yang suka tidur dan berkhayal. Suatu hari, istri Kabayan meminta dia untuk pergi mencari siput di sawah.
Kabayan pergi ke sawah dan belum pulang padahal sudah sore hari. Istrinya, Iteung, khawatir dan pergi mencarinya di sawah. Di sana, dia menemukan Kabayan sedang mengorek tutut dari pematang sawah.
Kabayan tidak mau turun ke sawah karena menurutnya sawah itu terlalu dalam. Sebal dengan Kabayan, Iteung mendorongnya ke dalam sawah sampai basah kuyup.
2. Penunggu Sungai Kapuas
Laki-laki berbadan besar dan tinggi itu tidak lagi muda. Usia laki-laki itu sudah tujuh puluh tahun. Rambutnya sudah mulai memutih, kulitnya sudah tampak kendur. Namun, sisa-sisa ketampanannya masih ada. Ia adalah raja yang sangat disegani oleh rakyatnya
Baginda raja terkenal sebagai seorang raja yang arif dan bijaksana di Kerajaan Kahayan Hilir, Pulau Mintin. Rakyat hidup rukun dan makmur karena keadilan baginda raja. Kejayaan kerajaan itu pun terkenal ke daerah di sekitarnya.
Pagi ini, rinai hujan membasahi Kerajaan Kahayan Hilir. Langit tampak gelap seakan hujan akan turun semakin deras. Suasana ini menimbulkan kepedihan hati Raja Kahayan Hilir. Matanya menerawang jauh. Dipandangilah titik-titik hujan itu. Baginda raja masih belum dapat melupakan kepergian permaisuri yang sangat dikasihinya."Sanggupkah aku hidup sendiri tanpa didampingi permaisuri?"Kekhawatiran itulah yang membebani pikirannya.
Hujan di luar masih turun dengan deras, angin kencang sesekali terdengar derunya. Dipandangilah titik-titik hujan itu.Tanpa terasa air mata baginda menetes di pipinya. Kenangan demi kenangan bersama permaisuri belum dapat dilupakan. "Siapa yang akan aku ajak berdiskusi tentang masa depan kerajaan ini? Putra-putraku belum dapat diharapkan untuk meneruskan pemerintahan di kerajaan ini?" katanya dalam hati.
3. Timun Mas
Dahulu, terdapat seorang janda bernama Mbok Sirni yang sangat ingin memiliki seorang anak. Suatu hari, ia membuat perjanjian dengan seorang raksasa yang memberinya seorang anak, namun dengan syarat bahwa anak tersebut harus diserahkan kepada raksasa ketika berusia enam tahun untuk dimakan.
Setelah menerima bayi yang lahir dari sebatang biji mentimun, yang diberi nama Timun Mas, Mbok Sirni semakin mencintainya. Ketika tiba saatnya raksasa datang untuk mengambil anak tersebut, Mbok Sirni berusaha mengulur waktu.
Namun, ia akhirnya pergi menemui seorang pertapa yang memberinya bungkusan berisi biji mentimun, jarum, garam, dan terasi sebagai penangkal. Ketika raksasa datang lagi, Timun Mas menggunakan bungkusan-bungkusan tersebut untuk melawan raksasa.
Biji mentimun tumbuh menjadi ladang yang melindungi mereka, jarum menjadi pohon bambu tajam, garam menciptakan lautan, dan terasi mengubah hutan menjadi lautan lumpur mendidih. Sehingga, raksasa akhirnya mati.
4. Sangkuriang
Pada zaman dahulu di Jawa Barat, terdapat kisah tentang Dayang Sumbi. Seorang putri yang memiliki seorang putra bernama Sangkuriang. Sangkuriang tidak menyadari bahwa anjing kesayangannya, Tumang, adalah titisan dewa dan merupakan ayahnya sendiri.
Suatu hari, Sangkuriang dan Tumang terlibat dalam sebuah pertandingan, namun Tumang menolak untuk mengikuti perintahnya. Akibatnya, Tumang diusir ke dalam hutan, dan ketika Sangkuriang menceritakan peristiwa ini kepada ibunya, Dayang Sumbi marah dan memukulnya.
Sangkuriang, tersinggung, meninggalkan rumah. Setelah bertahun-tahun menjelajah, ia kembali dan tanpa sadar jatuh cinta pada Dayang Sumbi sendiri.
Mereka merencanakan pernikahan, tetapi Dayang Sumbi menyadari bekas luka di kepala Sangkuriang yang identik dengan bekas luka putranya yang hilang. Untuk menghindari pernikahan tersebut, ia menggagalkan tugas Sangkuriang untuk membuat penyeberangan sungai Citarum sebelum fajar. Sangkuriang yang marah pun menendang perahu yang telah ia buat hingga berubah menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
5. Danau Toba
Pada suatu hari, seorang pemuda bernama Toba menangkap ikan mas bersisik emas saat memancing. Ikan tersebut kemudian menghilang dan digantikan oleh koin emas, dan Toba menemukan seorang wanita cantik yang kemudian menjadi istrinya dengan syarat bahwa ia tidak boleh mengungkapkan asal usul wanita tersebut.
Mereka memiliki seorang anak bernama Samosir, yang tumbuh menjadi anak yang nakal. Suatu hari, Toba marah pada Samosir dan menyebutnya sebagai "anak ikan."
Ibunya, yang merupakan penjelmaan ikan, memerintahkan Samosir untuk pergi ke atas bukit sebagai hukuman. Namun, banjir besar terjadi, ibunya dan Toba tenggelam dalam banjir. Samosir berubah menjadi Pulau Samosir di Danau Toba.
6. Malin Kundang
Kisah ini menceritakan tentang seorang ibu yang bekerja sebagai nelayan dan membesarkan putranya, Malin Kundang, sebagai seorang ibu tunggal. Kehidupan mereka penuh kesulitan karena penghasilan ibu tidak mencukupi.
Ketika Malin tumbuh dewasa, ia memutuskan untuk merantau demi mencari keberuntungan. Setelah beberapa tahun, Malin berhasil menjadi seorang saudagar kaya dan bahkan menikahi seorang putri bangsawan. Namun, ia menyembunyikan latar belakang asal-usulnya dari keluarga istri.
Suatu hari, Malin merasa rindu dengan kampung halamannya dan membawa istrinya pulang. Ketika ia membagi-bagikan kekayaannya kepada penduduk desa, kabar tentang kepulangannya sampai kepada ibunya.
Ibunya segera pergi menemui Malin, tetapi ia tampak sangat berbeda dengan saat Malin pergi. Malin mengenali ibunya, tetapi malu untuk mengakui bahwa ibunya adalah orang tuanya di depan istrinya yang bangsawan. Istrinya bingung karena Malin sebelumnya memberitahunya bahwa ibunya telah meninggal.
Ibunda Malin merasa sangat sakit hati dan mengutuknya. Kemudian, hujan deras turun, dan Malin memohon ampun, tetapi permintaannya tidak dihiraukan. Akhirnya, ia berubah menjadi batu.
7. Ciung Wanara
Ciung Wanara adalah cerita rakyat yang mengisahkan tentang seorang Raja Kerajaan Galuh bernama Ciung Wanara. Ia dahulu merupakan pangeran terbuang yang dengan perjuangannya berhasil menguasai singgasana Kerajaan Galuh.
Saat menjadi raja, amarah dan dendam membuatnya gelap hati sehingga ia rela berperang dengan saudaranya sendiri yang juga adalah seorang raja. Namun pada akhirnya, ia berhenti berperang karena menyadari bahwa peperangan hanya merugikan masyarakat yang tidak berdosa, kekuasaan haruslah digunakan untuk kebaikan.
Ciung Wanara belajar tentang pentingnya kesetiaan, keadilan, dan pengorbanan. Dengan kebijaksanaan dan keberanian, ia bersumpah untuk memimpin rakyat menuju masa depan yang lebih baik.
8. Gajah, Kerbau dan Harimau
Suatu hari, seorang kerbau mencari gajah di hutan untuk meminta tolong mencari makanan. Gajah setuju untuk bergabung, tetapi sebelum mereka bertemu, kerbau bertemu dengan harimau dan mengajaknya untuk ikut dalam pencarian makanan.
Harimau juga menerima ajakan tersebut. Ketiga hewan ini berusaha mencari makanan bersama dan bekerja sama dalam perburuan.
Mereka mencari makanan dari pagi hingga sore, berhasil menangkap berbagai jenis hewan dan mengumpulkan beragam makanan. Termasuk buah-buahan dan hewan-hewan hidup.
Kerbau kemudian mencoba membagi makanan dengan adil, tetapi harimau merasa tidak puas dan menyerang kerbau, menambah porsi makanannya. Harimau selanjutnya meminta gajah untuk membagi makanannya, tetapi karena masih tidak puas, ia menyerang gajah juga.
Harimau menjadi serakah karena takut kekurangan makanan dan menyerang kedua temannya.
9. Katak dan Ular Piton
Di sebuah danau, terdapat dua makhluk hidup, yaitu seorang katak dan seekor ular air piton. Sang katak adalah makhluk yang penuh dengan rasa ingin tahu dan senang berpetualang di sekitar danau.
Suatu hari, saat ia menjauhi danau, ia menemui semak-semak yang bergerak. Ternyata di balik semak-semak itu ada ular piton yang membuatnya kaget.
Katak berusaha menjauh dan kembali ke danau dengan cepat. Namun, ular piton sadar akan keberadaan katak dan mendekatinya. Dalam keadaan dekat, ular piton mengangkat kepalanya dan bertanya mengapa katak berada di hutan tersebut.
Katak yang ketakutan mencoba menjelaskan bahwa ia hanya ingin mencari kegiatan baru. Ular piton menawarkan petualangan seru kepada katak dan mengatakan bahwa ia tidak akan memakan katak karena sudah makan kelinci kecil.
Katak menerima tawaran tersebut dan bersedia menjelajahi hutan bersama ular. Namun, di tengah perjalanan, ular piton memiliki niat jahat untuk membelit katak.
Ia mencoba melakukannya, tetapi akhirnya tubuh katak disambar oleh elang yang kemudian menggantungkannya di udara. Sang elang menyadari bahwa ia juga menangkap ular piton karena ekornya terikat dengan katak.
10. Kisah Roro Jonggrang
Dulu, ada sebuah kerajaan bernama Prambanan yang dipimpin oleh Prabu Baka, dan dia memiliki seorang putri bernama Roro Jonggrang. Rakyat di kerajaan ini hidup dalam keadaan sejahtera.
Di sebelahnya, Kerajaan Pengging memiliki seorang raja kejam yang suka berperang dan memperluas wilayah kekuasaannya. Salah satu ksatrianya yang kuat dan sakti bernama Bandung Bondowoso.
Suatu hari, Bandung Bondowoso diperintahkan untuk menaklukkan Kerajaan Prambanan, dan misinya berhasil. Raja Baka tewas, dan Kerajaan Prambanan jatuh ke tangan Kerajaan Pengging.
Bandung Bondowoso juga menyukai Roro Jonggrang, putri Raja Prambanan yang tersisa. Setelah kemenangan mereka, Bandung Bondowoso meminang Roro Jonggrang untuk menjadi permaisurinya.
Awalnya, Roro Jonggrang tidak ingin menerima tawaran ini, tetapi ia merasa kasihan pada rakyat Kerajaan Prambanan yang menderita. Oleh karena itu, dia menetapkan syarat yang sulit untuk dibuatkan 1.000 candi dan 2 sumur dalam semalam sebagai syaratnya.
Bandung Bondowoso menyetujui syarat ini dan hampir berhasil membangun candi-candi tersebut dalam semalam dengan bantuan pasukannya. Namun, usahanya gagal ketika pasukannya salah mengira waktu pagi karena mendengar suara ayam berkokok. Roro Jonggrang mengungkapkan kecurangan ini, dan akibatnya, dia dikutuk menjadi candi yang ke-1.000.
11. Kisah Batu Menangis
Ini adalah kisah tentang seorang gadis cantik yang memiliki perilaku buruk meskipun memiliki penampilan yang menarik. Dia adalah anak dari seorang ibu tunggal yang bekerja keras.
Suatu hari, ibunya mengajaknya pergi ke pasar yang jaraknya jauh dari rumah, melewati berbagai desa. Namun, gadis ini terlalu sibuk memamerkan kecantikannya di depan orang-orang desa dan bersikap sombong, bahkan menganggap ibunya sebagai pembantunya.
Meskipun ditanya oleh penduduk desa, gadis itu terus berbohong, mengatakan bahwa ibunya adalah pembantunya. Ibunya menerima perlakuan ini dengan sabar beberapa kali, tetapi hatinya akhirnya terluka karena anaknya terus berbohong.
Ketika gadis itu berbohong berkali-kali, hati ibunya sangat terluka. Ia berhenti sejenak dan berdoa agar anaknya mendapat pelajaran. Tiba-tiba, gadis itu merasa aneh, kakinya menjadi kaku, dan ia terkejut melihat kakinya berubah menjadi batu. Ternyata, ibunya telah mengutuknya.
Gadis itu mencoba memohon ampun, tetapi terlambat. Kutukan itu berlanjut, dan meskipun ia menangis, ia akhirnya berubah menjadi batu, dengan air matanya masih berlinang.
12. Bebek Buruk Rupa
Seorang petani yang memiliki seekor bebek. Bebek tersebut bertelur dan menetaskan sepuluh anak bebek. Namun, salah satu dari anak bebek ini memiliki penampilan yang berbeda dari yang lain. Ia lebih besar dan berwarna abu-abu.
Anak bebek abu-abu ini harus menghadapi ejekan dan penolakan dari anak bebek lainnya setiap hari. Karena kesedihannya, ia akhirnya meninggalkan peternakan dan pergi ke sungai, di mana ia bertemu dengan seekor angsa putih yang sangat cantik.
Awalnya, anak bebek abu-abu itu mencoba menghindari angsa tersebut karena masih merasa terlalu sedih atas perlakuan anak bebek lainnya. Namun, saat ia melihat bayangannya sendiri di air sungai saat menyeberang, ia terkejut menyadari bahwa penampilannya telah berubah menjadi angsa yang cantik. Ia baru menyadari bahwa selama ini ia bukanlah bebek jelek, melainkan angsa yang indah.
13. Kisah Situ Bagendit
Dahulu, ada seorang perempuan kaya bernama Nyai Bagendit, yang hidup berkecukupan berkat warisan dari suaminya yang telah meninggal. Namun, ia menjadi sangat kikir dan tidak baik hati terhadap warga sekitarnya.
Nyai Bagendit terkenal memberikan pinjaman uang dengan bunga yang sangat tinggi dan bahkan memerintahkan bawahannya untuk memperlakukan kasar pada orang-orang yang meminjam uang darinya tanpa membayar.
Suatu hari, seorang kakek misterius datang dan meminta minum pada Nyai Bagendit, yang menolak permintaannya. Kakek itu kemudian menancapkan tongkatnya di pekarangan rumah Nyai Bagendit, tanpa disadari olehnya.
Ketika kakek tersebut pergi dan mencabut tongkatnya, air mulai mengalir dari tanah dengan deras, dan seiring berjalannya waktu, genangan air tersebut semakin membesar hingga terjadi banjir. Nyai Bagendit yang sibuk menyelamatkan harta bendanya akhirnya tenggelam dalam banjir bersama dengan kekayaannya, tanpa mempedulikan nyawanya.
14. Purbasari dan Purbararang
Cerita Purbasari dan Purbararang ini bercerita tentang kakak beradik Purbasari yang baik hati dan Purbararang yang dengki. Suatu hari di Pasundan, Raja Prabu Tapa Agung memilih Purbasari sebagai ratu, hal tersebut memicu rasa dengki dalam hati Purbararang.
Purbararang lalu meminta penyihir untuk mengutuk Purbasari sehingga tubuhnya muncul bintik-bintik hitam. Hal tersebut membuat Purbasari diusir ke hutan dan berteman dengan kera misterius bernama Lutung Kasarung.
Singkat cerita, Lutung Kasarung membantu Purbasari agar kutukannya hilang. Setelah sembuh, Purbasari dan Lutung Kasarung pergi ke istana kerajaan.
Sesampainya di istana, mereka bertemu Purbararang, dan ia berkata jika ingin menjadi ratu harus memiliki suami yang tampan. Lutung Kasarung akhirnya mengubah dirinya menjadi pangeran tampan.
Purbararang pun terkejut melihat kejadian tersebut. Purbararang akhirnya menyadari kesalahannya dan meminta maaf. Purbasari memaafkan saudarinya dan ia pun menjadi ratu, didampingi oleh pangeran tampan.
15. Siamang Putih
Dahulu, seorang raja bernama Tuanku Raja Kecik ingin mencarikan jodoh untuk cucunya yang cantik, Puti Julian. Sebelum pesta perjodohan tersebut, Puti Julian bermimpi bertemu dengan seorang pemuda bernama Sutan Rumandung.
Setelah bermimpi, Sutan Rumandung memutuskan untuk turun ke desa dan menjadi manusia biasa. Namun, saat ia tiba di desa, warga desa mengusirnya karena penampilannya yang kurang menarik. Hanya Nyai Latung, seorang wanita tua, yang memberikan perlindungan.
Untuk mendapatkan perhatian warga, Sutan Rumandung mengadakan sebuah ujian dengan menancapkan lidi ke lesung kayu dan memberikan woro-woro kepada siapa pun yang bisa mencabutnya. Namun, tak ada yang berhasil kecuali Sutan Rumandung sendiri. Ketika ia mencabut lidi tersebut, air tiba-tiba keluar dari dalam tanah dan memenuhi seluruh desa, yang kemudian menjadi Rawa Pening.
16. Semut dan Belalang
Pada suatu hari, ada seorang belalang yang sedang santai, mengamati semut yang sedang bekerja keras membawa biji jagung ke sarangnya. Belalang kemudian mengajak semut untuk bergabung dengannya untuk bersenang-senang, tetapi semut menolak dengan sopan dan menjelaskan bahwa ia sedang sibuk mengumpulkan makanan untuk musim dingin yang akan datang.
Semut menjelaskan bahwa di musim dingin, makanan akan sulit ditemukan. Namun, belalang mengabaikan nasihat semut dan tidak mau repot-repot mengumpulkan makanan.
Ketika musim dingin tiba, belalang menjadi sangat kesulitan karena tidak memiliki makanan. Sementara itu, semut dapat menikmati jagung yang telah disimpannya di dalam sarangnya, terlindung dari dinginnya musim.
17. Akibat Suka Mengeluh
Ada seekor keledai yang suka mengeluh milik petani. Padahal ia bekerja sangat ringan dan petani juga sangat baik padanya.
Ia selalu diberi makan dan istirahat yang cukup. Karena sering mengeluh kemudian keledai itu dijual kepada pedagang kulit.
Di tempat barunya itu, keledai bekerja lebih berat. Mengangkat kulit yang bau dan sering dicambuk oleh pedagang kulit.
Karena suka malas, pedagang kulit menjual si keledai ke tukang batu bara. Di tempat itu, keledai harus bekerja lebih keras di tempat yang gelap dan kotor di dalam gua.
Akhirnya, keledai menyesal kenapa saat bekerja di tempat petani ia suka mengeluh. Kalau tidak suka mengeluh mungkin sekarang ia tidak akan menderita seperti sekarang ini.
18. Tujuh Saudara yang Suka Berselisih
Ada seorang petani yang memiliki 7 putra. Mereka sering bertengkar setiap hari.
Suatu hari petani merasa bosan dengan kebiasaan ketujuh putranya itu. Lalu, ia mengumpulkan mereka.
Kemudian petani mengambil tujuh batang lidi kecil dan mengikatnya menjadi satu. "Coba kalian patahkan tujuh batang ini!" suruh petani pada ketujuh putranya.
Namun, tak ada satu pun putranya yang bisa mematahkan ikatan bambu itu. Petani kemudian memberikan sebatang lidi pada masing-masing putranya. Maka dengan mudah ketujuh putranya bisa mematahkan sebatang lidi itu. "Jika kalian bersatu, maka kalian akan kuat. Tapi jika kalian bercerai-berai karena sering berselisih, maka kalian akan lemah dan mudah dikalahkan lawan," nasehat Petani kepada ketujuh putranya.
19. Anak Nakal yang Menjadi Naga
Ada seorang ibu yang memiliki seorang anak laki-laki nakal. Dang Gedunai namanya. Keduanya tinggal di daerah pantai. Dang Gedunai jarang membantu ibunya bekerja di ladang. Selain malas, Dang Gedunai juga sering membantah ibunya dan selalu mengikuti kemauannya sendiri.
Suatu hari, saat Dang Gedunai mencari ikan bersama teman-temannya. Tiba-tiba, Dang Gedunai menemukan sebutir telur yang berukuran besar.
Ia pun cepat-cepat pulang untuk memperlihatkan telur itu pada ibunya. "Lihat, Ibu. Aku tadi di sungai menemukan telur sebesar bola sepak. Asyik, telur ini akan aku rebus dan aku makan!" seru Dang Gedunai dengan kegirangan.
"Jangan, anakku," cegah ibunya.
"Itu kemungkinan telur ular naga!"
Namun, Dang Gedunai tetap memakan telur itu. Tiba-tiba, setelah makan telur itu. Datang ibu ular naga ke tempat Dang Gedunai.
"Engkau telah memakan telurku. Maka engkau nanti akan menjadi seekor naga untuk menggantikan anakku!"
Maka dalam sekejap. Dang Gedunai berubah menjadi seekor ular naga raksasa dan kemudian tinggal di laut. Ibu Dang Gedunai berlari ke arah pantai.
Di sana Ibu Dang Gedunai melihat seekor naga besar muncul dari permukaan laut. Tingginya hampir setinggi pohon kelapa.
Naga itu tampak bersedih dan menangis. Dari matanya menetes air mata. Ternyata, itulah naga penjelmaan Dang Gedunai.
20. Misteri Telaga Warna
Cerita berawal dari Ratu Purbamanah dan Prabu Swarnalaya, penguasa Kuta Tanggeuhan ingin memiliki anak. Akhirnya Sang Ratu hamil dan melahirkan seorang putri bernama Dewi Kuncung Biru.
Selama hidupnya, Tuang Putri dikenal rakus dan manja. Sampai akhirnya pada usia 17 tahun ia Ingin melakukan pesta mewah, rakyat yang sangat mencintainya pun berbondong-bondong memberikan harta bendanya kepada Tuan Putri. Namun, apa daya semua pemberian rakyat ditolak mentah-mentah dengan kasar hanya karena tidak menyukai bentuknya.
Tiba-tiba langit menjadi gelap dan hujan deras pun turun hingga menenggelamkan Kuta Tanggeuhan menjadi telaga warna-warni atau Telaga Warna.
Pengertian Cerita Fiksi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita berarti tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian, dan sebagainya). Selain itu, juga bermakna karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau penderitaan orang.
Dinukil dari Modul Bahasa Indonesia Kelas XI SMA yang diterbitkan oleh Kemdikbud, dijelaskan fiksi adalah cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya); rekaan khayalan; tidak berdasarkan kenyataan; pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran.
Menurut Nurgiyantoro pengertian fiksi adalah suatu karya yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada sehingga tidak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata. Sementara Abrams menyatakan bahwa fiksi merupakan cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal itu disebabkan, fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran faktual, sesuatu yang benar-benar terjadi.
Jenis-jenis Fiksi
Berikut ini jenis-jenis fiksi lengkap dengan pengertiannya sebagaimana dijelaskan dalam Modul Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Kemdikbud RI:
Fiksi Historis (Historical Fiction)
Fiksi historis jika yang menjadi dasar penulisan fakta sejarah. Novel historis terikat oleh fakta-fakta yang dikumpulkan melalui penelitian berbagai sumber. Namun, di dalam cerita tersebut memberikan ruang gerak untuk fiksionalitas, misalnya dengan memberitakan pikiran dan perasaan tokoh lewat percakapan.Fiksi Biografis (Biographical Fiction)
Fiksi biografis merupakan jenis fiksi yang didasarkan pada penulisan fakta biografis. Karya biografis memberikan ruang bagi fiksionalitas, misalnya yang berupa sikap yang diberikan oleh penulis, di samping juga munculnya bentuk-bentuk dialog yang biasanya telah dikreasikan oleh penulis.Fiksi Sains (Science Fiction)
Fiksi sains jika yang menjadi dasar penulisan fakta ilmu pengetahuan.Cerita Pendek (Cerpen)
Cerita pendek (cerpen) adalah cerita berbentuk prosa yang pendek.Novelet
Novelet adalah cerita yang panjangnya lebih panjang dari cerpen, tetapi lebih pendek dari novel.Novel
Novel atau roman adalah cerita berbentuk prosa yang menyajikan permasalahan-permasalahan secara kompleks, dengan penggarapan unsur-unsurnya secara lebih luas dan rinci.Cerita Anak
Cerita anak adalah cerita yang mencakup rentang umur pembaca beragam, mulai rentang 3-5 tahun, 6-9 tahun, dan 10-12 tahun (bahkan 13 dan 14) tahun.Novel Remaja
Novel remaja (chicklit dan teenlit) adalah novel yang ditulis untuk segmen pembaca remaja.Dongeng
Dongeng adalah cerita yang sepenuhmya merupakan hasil imajinasi atau khayalan pengarang di mana yang diceritakan seluruhnya belum pernah terjadi.Fabel
Fabel adalah cerita rekaan tentang binatang dan dilakukan atau para pelakunya binatang yang diperlakukan seperti manusia. Contoh: Cerita Si Kancil yang Cerdik, Kera Menipu Harimau, dan lain-lain.Hikayat
Hikayat adalah cerita, baik sejarah, maupun cerita roman fiktif, yang dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk meramaikan pesta.Legenda
Legenda adalah dongeng tentang suatu kejadian alam, asal-usul suatu tempat, benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah. Contoh: Asal Mula Tangkuban Perahu, Malin Kundang, Asal Mula Candi Prambanan, dan lain-lain.Mite
Mite adalah cerita yang mengandung dan berlatar belakang sejarah atau hal yang sudah dipercayai orang banyak bahwa cerita tersebut pernah terjadi dan mengandung hal-hal gaib dan kesaktian luar biasa. Contoh: Nyi Roro Kidul.Cerita Penggeli Hati
Cerita penggeli hati sering pula diistilahkan dengan cerita noodlehead. Istilah ini digunakan karena terdapat dalam hampir semua budaya rakyat. Cerita-cerita ini mengandung unsur komedi (kelucuan), omong kosong, kemustahilan, ketololan dan kedunguan, tapi biasanya mengandung unsur kritik terhadap perilaku manusia/mayarakat. Contohnya adalah Cerita Si Kabayan.Cerita Perumpamaan
Cerita perumpamaan adalah dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat yang berisi nasihat dan bersifat mendidik. Sebagai contoh, orang pelit akan dinasihati dengan cerita seorang Haji Bakhil.
Unsur-unsur Fiksi
Masih mengutip Modul Bahasa Indonesia Kelas XI SMA, berikut unsur-unsur dalam fiksi beserta penjelasannya:
Unsir Intrinsik
Berikut ini unsur intrinsik yang membangun cerita fiksi dimana unsur ini ada di dalam cerita fiksi antara lain:
- Tema: gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks. Tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantik dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan.
- Tokoh: pelaku dalam karya sastra, tokoh adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, misalnya sebagai jawaban terhadap pertanyaan: "Siapa tokoh utama novel itu?".
- Plot: cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Plot sebagai peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab-akibat.
- Latar: tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
- a) Latar Tempat - menunjuk pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
- b) Latar Waktu - berhubungan dengan masalah "kapan" terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
- c) Latar Sosial-Budaya - menunjuk pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial-budaya memang dapat secara meyakinkan menggambarkan suasana kedaerahan, local color, warna setempat daerah tertentu melalui kehidupan sosial budaya masyarakat.
- Amanat: pemecahan yang diberikan pengarang terhadap persoalan di dalam sebuah karya sastra atau pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
- Moral: sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Secara umum, moral menunjuk pada pengertian (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban.
- Sudut pandang: cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.
- Penokohan: penghadiran tokoh dalam cerita fiksi atau drama dengan cara langsung atau tidak langsung dan mengundang pembaca untuk menafsirkan kualitas dirinya melalui kata dan tindakannya.
Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri sebagai berikut:
- Keadaan subjektifitas individu pengarang yang memiliki sikap keyakinan
- Pandangan hidup yang keseluruhan itu akan mempengaruhi karya yang ditulisnya
- Psikologi, baik yang berupa psikologi pengarang seperti ekonomi, politik, dan sosial juga akan mempengaruhi karya sastra
- Pandangan hidup suatu bangsa
- Berbagai karya seni yang lain, dan sebagainya
Nah, itulah 20 contoh cerita fiksi singkat lengkap dengan ulasan pengertian, jenis hingga unsur-unsurnya. Semoga membantu ya detikers!
(edr/edr)