Ketua KPU Kaltim Akui Ada Komplain Usai Pelantikan 8.087 Anggota KPPS

Demi Indonesia Cerdas Memilih

Ketua KPU Kaltim Akui Ada Komplain Usai Pelantikan 8.087 Anggota KPPS

Hasrul - detikSulsel
Senin, 29 Jan 2024 16:27 WIB
Ketua KPU Kalimantan Timur (Kaltim) Rudiansyah mengatakan pihaknya telah menerima 100% logistik Pemilu 2024 di luar surat suara.
Foto: Ketua KPU Kalimantan Timur (Kaltim) Rudiansyah. (rwatul Wutsqaa/detikSulsel)
Balikpapan -

Ketua KPU Kalimantan Timur (Kaltim) Rudiansyah mengatakan pihaknya telah melantik 8.087 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Dia mengakui komplain terkait konsumsi terjadi hampir di seluruh Indonesia usai pelantikan anggota KPPS tersebut.

"Kesiapan SDM kita, KPPS kemarin per tanggal 25 sudah dilantik 8.087 orang yang tersebar di 1.441 tempat pemungutan suara (TPS)" kata Rudiansyah dalam acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih di Hotel Novotel Balikpapan, Senin (29/1/2024).

Rudiansyah kemudian membeberkan bahwa terjadi komplain terkait konsumsi usai pelantikan anggota KPPS tersebut. Dia menyebut, kondisi tersebut terjadi hampir di seluruh Indonesia karena metode yang diterapkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hampir di seluruh Indonesia (komplain soal konsumsi), karena metode pengelolaan ini juga kadang kita penyelenggara ini di satu sisi diminta fokus penyelenggara mematangkan kemampuan, kecermatan memahami Bimtek, di satu sisi lagi harus bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan, dan kadang itu deadlock," jelasnya.

"Memang di beberapa daerah, ada yang dibantu KPU-nya, ada memang juga yang distribusikan PPK dan PPS sehingga dengan metode pertanggungjawaban yang harus cepat di dalam menunjuk pihak ketiga kurang cermat, tetapi itu bisa ditoliler," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Rudiansyah menuturkan ekspektasi terhadap penyelenggara pemilu khususnya anggota KPPS sangat tinggi. Dia pun meminta agar anggota KPPS yang baru dilantik dalam keadaan sehat dan bugar.

"Iya (semua anggota KPPS di bawah 55 tahun), sehat lahir batin. Diharapkan dan didoakan sehat lahir batin, ekspeksiati kepada penyelenggara itu tinggi. Harapannya sehat walafiat," katanya.

Dia menambahkan bahwa pihaknya kesulitan merekrut anggota KPPS di beberapa wilayah. Sebab setelah proses rekrutmen ditutup, peminatnya sangat sedikit sehingga dilakukan proses penunjukan.

"Minta maaf, untuk Bawaslu saja cari 1 orang untuk 1 TPS masih kurang di beberapa wilayah, apalagi KPU cari 7 orang per TPS, sedikit sekali yang berminat karena kita tidak boleh memaksa orang untuk menjadi penyelenggara," katanya.

"Kondisi-kondisi inilah yang mau tidak mau kami koordinasikan dengan pemdanya. Kami pakai metode yang sifatnya penunjukan sepanjang syarat-syaratnya terpenuhi," tambahnya.




(hsr/asm)

Hide Ads