Viral di media sosial video yang memperlihatkan kondisi laut Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dipenuhi banyak sampah. Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Makassar langsung turun tangan membersihkan sampah menumpuk tersebut.
Kepala DP2 Makassar Evy Aprialti mengungkapkan kondisi pantai yang kotor tersebut terjadi pada Rabu (24/1) kemarin. Di waktu yang sama pihak DP2 dibantu Kecamatan Ujung Pandang telah mengangkut sampah tersebut menggunakan perahu.
"Itu foto kemarin saya share juga di grup SKPD, itu kemarin sudah dibersihkan. Saya share kemarin di grup SKPD," ujar Evy kepada detikSulsel, Kamis (25/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya itumi dari jam 3 kemarin itu membeludak jam 2-5 sore. Tapi setelah dibersihkan pas jam 8 malam bersih mi," sambungnya.
![]() |
Evy mengaku pihaknya rutin melakukan pembersihan pantai agar sampah tidak menumpuk. Namun mereka melakukannya saat kondisi air laut pasang.
"Tapi kita tidak bersihkan laut kalau airnya surut karena kandas baling-balingnya Pattasaku (anggota kebersihan) patah ki. Jadi tidak bisa jalan kapal," katanya.
Menurut Evy, sampah yang menumpuk di Pantai Losari tidak sepenuhnya ulah wisatawan namun juga disebabkan sampah kiriman dari Kecamatan Mariso. Dia mengatakan, warga yang membuang sampah di kanal secara otomatis akan mengalir ke laut lepas.
"Ada yang berkunjung lempar, melempar tapi paling banyak sampah dari bawa jembatan sana (dari Kecamatan Mariso) keluar ke hulu air laut situ," beber Evy.
Evy merasa miris melihat kondisi tersebut lantaran terdapat perabotan rumah yang berukuran besar di tumpukan sampah. Hal itu menyulitkan petugas untuk melakukan pengangkutan, belum lagi bau busuk yang menyengat.
"Setengah mati kodong DP2 tangkap sampahnya. Bayangkan ya kasur apa orang buang loh, kursi, tikus-tikus yang di dalam sangkar mati," ungkapnya.
Evy mengaku sebelumnya telah membuat penyaringan sampah di jembatan perbatasan namun tak bertahan lama. Hal itu disebabkan lokasi jaring merupakan jalur pelayaran nelayan yang hendak mencari ikan ke laut lepas.
"Pernah kita pasang jaring tapi itukan jalur lewat-lewatnya nelayan yang mau ke laut lepas, kan lewat situ kolong jembatan kan, na disobek sudah na gunting," jelasnya.
Dia pun meminta warga yang berada di bantaran kali atau kanal untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar terutama kepatuhan membuang sampah. Jika tak dimulai dari diri sendiri tentu permasalahan ini akan terus terjadi.
"Intinya kesadaran masyarakat lah ini, tapi masyarakat juga yang di hulu itu seperti di kanal-kanal di Kecamatan Mariso itu ada satgas yang setiap saat membersihkan jadi sampahnya tidak sampai keluar ke anjungan," tutupnya.
(ata/sar)