Kapal LCT Bora V yang mengangkut 18 penumpang tenggelam di Perairan Tagulandang, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut). Sebanyak 10 orang ditemukan selamat setelah 2 hari mengapung di lautan.
Kapal tersebut karam karena dihantam gelombang tinggi pada Minggu (21/1) sekitar pukul 21.30 Wita. Korban selamat baru ditemukan pada Selasa (23/1) oleh kapal nelayan KM Mitra Bahari.
"Dari titik duga yang tadi kami sampaikan (lokasi awal kapal tenggelam) dengan ditemukannya mereka ini kurang lebih tarik garis lurus 623 mil hanya dalam waktu 2 hari," ujar Kepala Basarnas Manado Monce Brury kepada wartawan, Rabu (24/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Monce mengatakan korban terseret cukup jauh karena gelombang tinggi. Kesepuluh orban berhasil selamat karena menggunakan pelampung.
"Karena korban ini mengapung dengan life jacket atau pelampung sehingga arus atas lebih cepat dari bawah," terangnya.
Nelayan saat itu menemukan 12 orang, namun 2 di antaranya sudah dalam keadaan meninggal dunia. Selain itu, kata Monce, ada 3 orang yang kini menjalani perawatan di rumah sakit.
"Kalau kita lihat tadi 12 orang yang ditemukan 10 yang selamat dan 2 yang meninggal. Hanya yang dari 10 itu ada 3 orang yang perlu penanganan khusus dari medis," katanya.
Dia menerangkan, proses pencarian korban sejauh ini terkendala cuaca. Selain itu titik pasti kapal tenggelam masih belum bisa dipastikan.
"Yang pasti cuaca kemudian titik awal kejadian itu yang tidak pasti, jadi kami menduga berdasarkan info nakhoda pada saat komunikasi dengan KSOP Tagulandang karena penyampaiannya 15 km atau sekitar 8,03 mil," ujarnya.
"Posisi (informasi) masuk ke Tagulandang hanya posisinya kan, belum posisinya di sebelah mana, hanya dengan patokan itulah kita jadikan titik duga sementara," imbuhnya.
Informasi terakhir yang ia peroleh, total manifes penumpang di Kapal LCT Bora V sebanyak 18 orang. Dengan demikian, masih ada 6 orang lagi yang kini dalam pencarian tim SAR.
"Menurut keterangan nakhoda jumlah keseluruhan yang ikut berangkat berlayar di atas Kapal LCT Bora V dari Pelabuhan Bitung menuju ke Pelabuhan Tagulandang sebanyak 18 orang," tambahnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Kru Kapal Sempat Kontak Syahbandar
Syahbandar Tagulandang sempat menerima laporan bahwa Kapal LCT Bora V karam karena dihantam gelombang tinggi pada Minggu (21/1) sekitar pukul 21.30 Wita. Saat itu kru kapal meminta agar dievakuasi karena mengalami emergency ram door lepas.
"Pada 21.30 Wita LCT Bora V mengalami emergency ram door lepas akibat hantaman gelombang cuaca ekstrem dan membutuhkan bantuan evakuasi. Selanjutnya informasi diteruskan oleh Syahbandar ke KPP Manado pada 22.45 Wita," kata Kepala Basarnas Manado Monce Brury dalam keterangannya, Senin (22/1).
Monce menyebut, berdasarkan laporan yang diterima, Kapal LCT Bora V diperkirakan berada pada jarak 15 Km dari arah Tagulandang. Tim SAR pun langsung melakukan pencarian pada pukul 03.30 Wita.
"Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado melakukan precom dan excom serta menyiagakan Tim Rescue Unit Siaga Likupang dan KN SAR Bimasena mengingat cuaca ekstrem di perairan utara Sulawesi pada saat ini cuaca hujan," tegasnya.
Identitas Korban Selamat:
1. James Malumbot (Nahkoda)
2. Meikel Makakombo (sopir)
3. Ronald Pontomudis (sopir)
4. Handri Erkal Rama Lalelorang (abk/juru mudi)
5. Fransiskus Age alias Pedot (sopir)
6. Christenly Ganap (abk/juru masak)
7. Alfa Juliano Pangaila (abk/masinis II)
8. Tonny Napoleon Boarneges Wangka (abk/juru mudi)
9. Mulham Herjad (abk/juru mudi)
10. Akbar (abk/olier)
Identitas Korban Meninggal:
1. Defilio Sundame (mualim II)
2. Selsius Mangantar (Sopir)