Perlawanan Lansia Terbebas dari Terkaman Buaya di Baubau

Sulawesi Tenggara

Perlawanan Lansia Terbebas dari Terkaman Buaya di Baubau

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Kamis, 25 Jan 2024 08:30 WIB
Ilustrasi Buaya
Foto: Ilustrasi buaya (iStock)
Baubau -

Perlawanan La Ndeende (65) di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) membuatnya terbebas dari terkaman buaya di sungai. Petani itu nyaris meninggal jika tidak berjuang melawan hewan melata yang sempat menggigit tangan dan kakinya.

Peristiwa itu terjadi di Sungai Kantalai, Kelurahan Kantalai, Kecamatan Lea-Lea, Baubau, Minggu (21/1) sekitar pukul 17.00 Wita. La Ndeende awalnya bolak-balik mengambil air di sungai untuk menyiram lahan pertanian.

"Sebelum diterkam, bapak ini ambil air di tempat itu dua kali untuk menyiram terong," kata anak La Ndeende, Nia (31) kepada detikcom, Rabu (24/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nia mengatakan, ibunya mendampingi ayahnya bertani. Saat istrinya sibuk menyiram lahan, La Ndeende kembali ke sungai untuk mencuci kaki.

"Bapak itu pergi bersih-bersih untuk cuci kaki ke sungai, karena dia belum salat asar, sudah hampir magrib," tuturnya.

ADVERTISEMENT

La Ndeende lantas duduk di pinggir sungai dan membasuh kakinya ke dalam air. Tanpa disadari seekor buaya muncul menerkam kaki La Ndeende.

"Pas mau tarik kakinya dari sungai, langsung saja buaya muncul dan menerkam kakinya bapak," ungkap Nia.

Korban lalu bergerak cepat melepaskan terkaman buaya dari kakinya. Seketika gigitan buaya terlepas, namun kedua tangan La Ndeende justru yang diterkam.

"Pertama dia lepas kakinya pakai kedua tangan. Tapi setelah lepas, tangannya lagi yang diterkam," bebernya.

La Ndeende tidak kehabisan tenaga melepaskan diri. Perjuangannya berhasil setelah tangan kirinya berhasil keluar lebih dulu dari mulut buaya.

"Kedua tangannya digigit, tapi langsung lepas tangan kiri dan bapak berusaha melepas tangan kanannya lagi," ucap Nia.

Menurut Nia, ayahnya saat itu menggunakan sisa kekuatannya untuk melepaskan diri. Tangan kiri korban yang terluka digunakan untuk membuka mulut buaya agar tangan kanannya bisa terlepas.

"Pokoknya dia pakai segala cara dengan tangan kosong buka mulutnya buaya sampai terlepas," tambah Nia.

Perlawanan La Ndeende membuahkan hasil hingga tangan kanannya keluar dari mulut buaya. Tanpa pikir panjang, korban bergerak cepat menjauh dari sungai.

"Itu buaya sempat mau naik ke arah bapak, tapi sudah agak jauh jaraknya. Itu buaya langsung pergi, dan ibu saya datang membantu dengan kondisi bapak berlumuran darah," imbuhnya.

Nia menyebut La Ndeende sempat dilarikan ke Puskesmas Bungi, lalu dirujuk ke rumah sakit karena harus dioperasi. Nia bersyukur ayahnya bisa selamat dari terkaman buaya.

"Alhamdulillah tadi pagi sudah dipersilakan pulang oleh dokter. Karena kemarin sudah selesai operasi," ungkap Nia.

Sementara itu, Kapolsek Lea-Lea Ipda Dahniar mengatakan insiden itu membuat korban mengalami sejumlah luka. Tangan dan kakinya berlumuran darah karena gigitan buaya.

"Buaya tersebut menerkam dan menggigit kaki kiri bagian bawah lutut," ujar Dahniar kepada wartawan, Selasa (23/1).

Dahniar mengatakan korban mengalami luka robek di betis, patah tulang lutut, luka robek di kedua lengannya. Beruntung La Ndeende bisa dengan cepat mendapat perawatan medis berkat istrinya sigap menolong korban di lokasi.

"Istrinya yang mendengar (teriakan minta tolong La Ndeende), lalu menghampiri korban yang sudah dalam keadaan berlumuran darah," pungkasnya.




(sar/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads