- Doa Qunut Versi Panjang
- Doa Qunut Versi Pendek
- Tata Cara Qunut 1. Mengangkat Kedua Tangan 2. Tidak Disunahkan Mengusap Wajah 3. Diam ketika imam membaca tsana (pujian) 4. Syariat Membalikkan Telapak Tangan saat Qunut
- Ketentuan Bacaan Doa Qunut untuk Imam
- Perbedaan Pendapat tentang Qunut Mazhab Syafi'i Mazhab Maliki Mazhab Hanafi Mazhab Hambali
Doa qunut biasanya dibaca saat shalat subuh, tepatnya setelah selesai membaca tahmid pada saat i'tidal di rakaat kedua. Lantas bagaimana bacaan doa qunut?
Dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, Imam Syafi'i menganjurkan membaca qunut dalam shalat subuh. Pendapat Imam Syafi'i ini diikuti oleh mayoritas ulama ahli hadits.
Salah satu dalil yang menjadi dasar anjuran qunut adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim nomor 1578.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari Muhammad bin Sirin, berkata: "Aku bertanya kepada Anas bin Malik: "Apakah Rasulullah Saw membaca qunut dalam shalat Subuh?" Beliau menjawab: "Ya, setelah ruku' sebentar."
Bagi detikers yang ingin mengamalkan doa qunut saat shalat subuh, berikut doa qunut versi panjang dan pendek lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya yang dilansir dari berbagai sumber.
Yuk, simak selengkapnya!
Doa Qunut Versi Panjang
Berikut bacaan doa qunut versi panjang yang dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama.
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Arab Latin: Allahummahdini fî man hadait, wa 'âfini fî man 'âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bâriklî fî mâ a'thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ 'alaik, wa innahû lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya'izzu man 'âdait, tabârakta rabbanâ wa ta'âlait, fa lakal hamdu a'lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alâ âlihi wa shahbihi wa sallam
Artinya: Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.(1)
Doa Qunut Versi Pendek
Selain bacaan doa qunut di atas, ada juga bacaan doa qunut dalam versi yang lebih pendek. Doa qunut versi pendek ini sebagaimana redaksi yang diriwayatkan oleh Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Berikut ini bacaan doanya:
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّمَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِيَ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ إِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ
Arab Latin: Allaahummah dinii fii man hadaits, wa 'aafiinii fii man 'aafaits, wa tawallanii fii man tawallaits, wa baarik lii fii maa a'thaits, wa qi nii syarra maa qadlaits, innaka taqdii wa laa yuqdlaa 'alaik, wa innahuu laa yadzillu mau waalaits, tabaarakta wa ta'aalits.
Artinya: "Ya Allah berilah aku petunjuk seperti orang yang telah Engkau beri petunjuk, berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan, pimpinlah aku bersama orang yang telah Engkau pimpin, berilah keberkahan pada semua yang telah Engkau berikan kepada ku, peliharalah aku dari keburukan yang telah Engkau putuskan. Sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak ada yang menentukan (menghukum) atas Engkau, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau beri kekuasaan, maha sucilah Engkau dan maha tinggilah Engkau." HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasai.
Tata Cara Qunut
Bagi umat muslim yang ingin melaksanakan qunut, hendaklah mengetahui tata caranya. Berikut ini tata cara qunut:
1. Mengangkat Kedua Tangan
Dianjurkan untuk mengangkat kedua tangan ketika membaca do'a qunut, inilah pendapat yang dipilih imam Nawawi:
هَلْ يُسْتَحَبُّ رَفْعُ الْيَدَيْنِ فِي الْقُنُوتِ؟ فِيهِ وَجْهَانِ وَالثَّانِي يُسْتَحَبُّ مَشْهُورَانِ أَحَدُهُمَا لَا يُسْتَحَبُّ...وَالثَّانِي يُسْتَحَبُّ وَهَذَا هُوَ الصَّحِيحُ عِنْدَ الْأَصْحَابِ
"Apakah dianjurkan mengangkat kedua tangan ketika qunut? Ada dua pendapat yang masyhur (di kalangan ulama syafi'iyyah); pertama tidak dianjurkan, kedua dianjurkan, yang kedua ini yang shahih menurut ulama-ulama syafi'iyyah.
2. Tidak Disunahkan Mengusap Wajah
Ketika telah selesai membaca do'a qunut, maka baik imam, makmum atau munfarid langsung turun untuk bersujud dan tidak dianjurkan mengusap wajah dengan kedua tangannya, imam Nawawi setelah menyebutkan beberapa pendapat di kalangan ulama syafi'iyyah tentang masalah ini mengatakan:
الصَّحِيحُ يُسْتَحَبُّ رَفْعُ يَدَيْهِ دُونَ مَسْحِ الْوَجْهِ
"Yang shahih adalah dianjurkan mengangkat kedua tangan tanpa mengusap wajah"
3. Diam ketika imam membaca tsana (pujian)
Ketika imam membaca qunut ada beberapa saat seolah imam diam tidak membaca sesuatu, padahal sebenarnya imam sedang membaca tsana (pujian) kepada Allah, maka ketika itu kita sebagai makmum hendaknya ikut membaca tsana (pujian) atau diam.
وَأَمَّا الثَّنَاءُ وَهُوَ قَوْلُهُ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ إِلَى آخِرِهِ فَيُشَارِكُهُ فِي قَوْلِهِ أَوْ يَسْكُتُ وَالْمُشَارَكَةُ أَوْلَى لِأَنَّهُ ثَنَاءٌ وَذِكْرٌ لَا يَلِيقُ فِيهِ التَّأْمِينُ
"Adapun tsana (pujian) yaitu ketika bacaan (فالك تقضي ولا يُقْضَى عَلَيْكَ إلى آخره) maka makmum mengikuti bacaan imam dalam bacaan (tsana) tersebut atau diam, tetapi apabila ikut membaca tsana itu lebih afdhal kerena bacaan tersebut berupa pujian (kepada Allah) dan dzikir, tidak layak ketika itu membaca amin."
وَيَقُولُ الثَّنَاءَ سِرًّا وَهُوَ فَإِنَّكَ تَقْضِي إِلَى آخِرِهِ؛ لِأَنَّهُ ثَنَاءٌ وَذِكْرٌ فَكَانَتْ الْمُوَافَقَةُ فِيهِ أَلْيَقَ
"Membaca tsana itu sirr (pelan) yaitu bacaan (فائك تقضي إلى آخره) karena bacaan itu berupa pujian dan dzikir, maka ikut membacanya (bersama imam) itu lebih pantas."
4. Syariat Membalikkan Telapak Tangan saat Qunut
Di beberapa tempat, sering kita dapati ketika imam membaca redaksi-redaksi tertentu dalam do'a qunut, telapak tangan yang tadinya menghdap ke atas diputar balik, sehingga punggung tanganlah yang menghadap ke atas, apakah maksud dari ini semua? Syaikhul Islam Zakaria al-Anshari (w 926 H) mengatakan dalam kitabnya:
قَالَ الْعُلَمَاءُ وَالسُّنَّةُ أَنْ يُشِيرَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ فِي كُلِّ دُعَاءٍ لِرَفْعِ بَلَاءٍ وَبِبَطْنِهِمَا إِنْ سَأَلَ شَيْئًا أَي تَحْصِيلَهُ لِأَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَسْقَى وَأَشَارَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَقِيسَ بِالاسْتِسْقَاءِ مَا فِي مَعْنَاهُ 22
"Para ulama mengatakan: sunah hukumnya menghadapkan punggung telapak tangan ke langit dalam setiap do'a tolak bala, dan menghadapkan telapak tangan ke langit dalam setiap do'a yang berisi permohonan, itu karena Nabi ketika shalat istisqa menghadapkan punggung tangannya ke langit menurut riwayat dari imam Muslim, maka qiyaskanlah pada istisqo yang semakna dengannya"
Kesimpulannya, membalikkan tangan ketika berdo'a itu dilakukan saat menolak bala, adapun ketika memohon atau meminta suatu permintaan maka yang benar adalah mengangkat tangan dengan telapak tangan menghadap ke atas.(2)
Ketentuan Bacaan Doa Qunut untuk Imam
Saat memimpin shalat, imam dianjurkan untuk mengubah lafal ''ihdini'' (berilah aku petunjuk) menjadi ''ihdina'' (berilah kami petunjuk).
Dikutip laman resmi Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang 'Bab Shalat Fathul Muin', mengkhususkan doa untuk diri sendiri saat berdoa bersama hukumnya dimakruhkan.
وكره لإمام تخصيص نفسه بدعاء أي بدعاء القنوت للنهي عن تخصيص نفسه بدعاء، فيقول الإمام: اهدنا
Artinya, "Dimakruhkan bagi imam berdoa khusus untuk dirinya sendiri pada saat doa qunut karena ada larangan tentang hal itu. Karenanya, hendaklah imam membaca 'ihdina,'"(3)
Perbedaan Pendapat tentang Qunut
Mengutip dari laman resmi Universitas Darussalam Gontor, sebagian besar ulama fiqih berpendapat bahwa qunut dilakukan hanya saat terjadi musibah besar yang menimpa umat Islam. Sebagian kecil berpendapat bahwa qunut mutlak dilakukan setiap shalat subuh.
Berikut pandangan empat Imam Mazhab tentang qunut.
Mazhab Syafi'i
Imam Syafi'i' berpendapat bahwa qunut mutlak dilakukan pada saat shalat subuh walaupun tidak ada kejadian besar yang menimpa umat Islam.
Menurut Imam Syafi'i qunut dilakukan pada rakaat kedua shalat subuh tepatnya saat sebelum rukuk. Saat shalat berjamaah, imam membaca qunut dengan suara keras sehingga didengar oleh makmum.
Mazhab Maliki
Imam Maliki sependapat dengan Imam Syafi'i bahwa qunut mutlak dilakukan setiap shalat subuh meskipun tidak ada kejadian besar yang menimpa umat Islam. Namun terkait pelaksanaan qunut, Imam Maliki berbeda pendapat dengan Imam Syafi'i.
Menurut Imam Maliki, qunut dilakukan sebelum rukuk pada rakaat kedua. Jika sedang shalat berjamaah, imam membaca qunut dengan suara rendah sehingga makmum tidak mendengarnya.
Mazhab Hanafi
Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa qunut dilakukan hanya pada waktu shalat witir. Terkait pelaksanaannya, beliau berpendapat bahwa qunut witir dilakukan setelah ruku sebagaimana pendapat imam Syafi'i.
Mazhab Hambali
Imam Hambali sependapat dengan Imam Abu Hanifah terkait qunut yang hanya dilakukan saat shalat witir. Namun Imam Hambali tidak sepakat jika qunut witir dibaca setelah ruku. Menurutnya, qunut witir dibaca sebelum rukuk sebagaimana pendapat Imam Malik.(4)
Nah, itulah tadi bacaan doa qunut versi panjang dan pendek lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan artinya. Semoga membantu ya, detikers!
Referensi:
1. NU Online 'Doa Qunut Shalat Subuh Lengkap dengan Artinya'
2. Buku Kupas Tuntas Qunut Subuh oleh Galih Maulana, Lc
3. Laman Resmi Pondok Pesantren Al- Khoirot Malang 'Bab Shalat Fathul Muin'
4. Laman resmi Universitas Darussalam Gontor
(urw/urw)