Kapal Hilang Usai Dihantam Ombak di Sitaro Sempat Minta Bantuan Syahbandar

Sulawesi Utara

Kapal Hilang Usai Dihantam Ombak di Sitaro Sempat Minta Bantuan Syahbandar

M Irzal Sudirman - detikSulsel
Selasa, 23 Jan 2024 11:37 WIB
Tim SAR evakuasi sekoci diduga milik Kapal LCT Bora V yang hilang kontak di Perairan Tagulandang, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).
Foto: Tim SAR evakuasi sekoci diduga milik Kapal LCT Bora V. (dok.istimewa)
Manado -

Kapal LCT Bora V yang mengangkut 16 orang penumpang dinyatakan hilang kontak di perairan Tagulandang, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut). Kru kapal sempat menghubungi Syahbandar Tagulandang untuk dievakuasi.

Kepala Kantor Basarnas Manado Monce Brury mengatakan Syahbandar Tagulandang sempat menerima laporan bahwa Kapal LCT Bora V karam karena dihantam gelombang tinggi pada Minggu (21/1) sekitar pukul 21.30 Wita. Saat itu kru kapal meminta agar dievakuasi karena mengalami emergency ram door lepas.

"Pada 21.30 Wita LCT Bora V mengalami emergency ram door lepas akibat hantaman gelombang cuaca ekstrem dan membutuhkan bantuan evakuasi. Selanjutnya informasi diteruskan oleh Syahbandar ke KPP Manado pada 22.45 Wita," kata Monce dalam keterangannya, Senin (22/1/2024) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Monce menyebut, berdasarkan laporan yang diterima, Kapal LCT Bora V diperkirakan berada pada jarak 15 Km dari arah Tagulandang. Tim SAR pun langsung melakukan pencarian pada pukul 03.30 Wita.

"Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado melakukan precom dan excom serta menyiagakan Tim Rescue Unit Siaga Likupang dan KN SAR Bimasena mengingat cuaca ekstrem di perairan utara sulawesi pada saat ini cuaca hujan," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Proses pencarian dilakukan dengan menggunakan satu unit rescue car KN SAR Bimasena. Bantuan juga didapatkan dari KPLP Bitung menggunakan KN Gandiwa.

"Siang (22 Januari 2024) KPLP Bitung KN Gandiwa juga bertolak ke lokasi kejadian untuk melaksanakan pencarian akan tetapi belum berhasil menemukan korban," bebernya.

Monce menuturkan tim SAR terkendala dengan gelombang tinggi, serta kecepatan angin akibat dari cuaca ekstrem yang masih menyelimuti wilayah Sulut. Terlebih tim belum bisa memastikan lokasi tepat kapal itu hilang.

"Kita belum mengetahui pasti lokasi LKP, angin dengan kecepatan sekitar 10-15 knot serta tinggi gelombang diperkirakan sekitar 1,25 meter sampai 2 meter itu masih jadi kendala yang dihadapi oleh tim rescue. Namun kami semaksimal mungkin melakukan pencarian agar semua ABK bisa segera ditemukan," imbuhnya.

Tim SAR sejauh ini baru menemukan sebuah sekoci tanpa awak yang berisi jaket pelampung. Barang tersebut diperkirakan milik dari Kapal LCT Bora V.

"Pada pukul 07.10 Wita Tim Basarnas menemukan life raft (sekoci), lift jaket (baju pelampung) dan kursi diperkirakan milik kapal LCT Bora V, sampai siang ini tim belum tahu keberadaan kapal," pungkasnya.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads