Kapal Bawa 16 Penumpang Hilang di Perairan Sitaro, Tim SAR Lakukan Pencarian

Sulawesi Utara

Kapal Bawa 16 Penumpang Hilang di Perairan Sitaro, Tim SAR Lakukan Pencarian

M Irzal Sudirman - detikSulsel
Senin, 22 Jan 2024 14:40 WIB
Tim SAR evakuasi sekoci diduga milik Kapal LCT Bora V yang hilang kontak di Perairan Tagulandang, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).
Foto: Tim SAR evakuasi sekoci diduga milik Kapal LCT Bora V. (dok.istimewa)
Siau Tagulandang Biaro -

Kapal LCT Bora V yang membawa 16 orang penumpang hilang kontak di Perairan Tagulandang, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut). Tim SAR kini dikerahkan untuk melakukan pencarian.

"Terjadi lost contact kapal LCT Bora V di Perairan Tagulandang sampai saat ini belum diketahui keberadaan kapal," ujar Kepala Basarnas Manado Monce Brury saat dikonfirmasi detikcom, Senin (22/1/2023).

Kapal LCT Bora V hilang kontak di Perairan Tagulandang, Siau Tagulandang Biaro sejak Minggu (21/1). Basarnas sementara melakukan pencarian menggunakan KN Bima Sena dibantuan dari KPLP Bitung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Basarnas Manado tadi pagi sudah mengerahkan KN Bima sena dan siang ini KPLP Bitung KN Gandiwa juga bertolak ke lokasi kejadian untuk melaksanakan pencarian akan tetapi belum berhasil menemukan korban," terang Monce Brury.

Monce mengatakan di kapal tersebut terdapat 10 anak buah kapal (ABK) dan 6 orang penumpang. Tim SAR yang melakukan pencarian baru menemukan sejumlah barang diduga milik Kapal LCT Bora V yang hilang kontak.

ADVERTISEMENT

"POB kapal 10 ABL dan 6 warga yang ikut berlayar jadi jumlah keseluruhan POB 16 orang. Tim Basarnas menemukan life raft (sekoci), lift jaket (baju pelampung) dan kursi diperkirakan milik kapal LCT Bora V, sampai siang ini tim belum tahu keberadaan kapal," jelasnya.

Monce menjelaskan Kapal LCT Bora V hendak berlayar menuju Tagulandang, Kabupaten Sitaro. Namun kapal tersebut dihantam gelombang tinggi hingga hilang kontak diduga tenggelam.

"Diketahui Kapal LCT Bora V bertolak dari Kota Bitung memuat barang milik PLN yang akan dibawa ke Tagulandang, nahas belum sempat sampai tujuan kapal dihantam gelombang tinggi dan tenggelam," terangnya.

"Kami akan berkoordinasi ke instansi terkait untuk membantu melaksanakan pencarian sehingga korban bisa cepat ditemukan," lanjutnya.

Monce menambahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan AirNav untuk melakukan monitoring dari pesawat yang akan melintas di atas perairan Tagulandang. Hal ini untuk membantu melacak keberadaan kapal tersebut.

"Kami juga akan berupaya berkoordinasi di AirNav apabila ada pesawat yang melintas di sekitar LKP," pungkasnya.




(hsr/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads