Korban banjir di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) bolak-balik dari rumah ke tempat pengungsian. Situasi ini terjadi lantaran kondisi cuaca yang tidak menentu dan membuat banjir di rumah warga pasang surut.
Berdasarkan data BPBD Makassar per tanggal 22 Januari 2024 pukul 13.00 Wita, ada 180 warga terdampak banjir di Kecamatan Manggala yang mengungsi. Rinciannya, 132 orang di antaranya di Masjid Jabal Nur, sedangkan 48 lainnya di Masjid Makkah Al Mukarramah.
Jumlah warga mengungsi sempat menurun dibanding data per tanggal 21 Januari 2024 hingga pukul 20.00 Wita sebanyak 167 orang. Jumlah ini tersebar di tiga titik pengungsian, yakni di Masjid Jabal Nur 136 orang, Masjid Makkah Al Mukarramah 14 jiwa, dan Masjid Al Anwar 17 jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kadang berkurang kadang bertambah," ujar kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin kepada detikSulsel, Senin (22/1/2024).
Hendra mengatakan kondisi tersebut merupakan hal yang wajar terjadi di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Hal itu sebagai bagian menjaga keselamatan dari bencana.
"Jadi beberapa hari yang lalu itu sudah pulang balik ke rumah masing-masing, karena hujan deras mereka kembali ke tempat pengungsian," ujarnya.
Hendra mengungkapkan tempat pengungsian sempat dibuka hanya satu titik saja. Namun saat ini titik pengungsian ada dua dan lokasinya masih berada di masjid yang tak jauh dari lokasi banjir.
"Karena kemarin kan sudah tinggal 1 titik saja beberapa waktu terakhir," katanya.
Dia mengungkapkan di lokasi pengungsian masih ada petugas kesehatan dan BPBD yang bertugas. Pengungsi yang memiliki masalah kesehatan akan dicek langsung kondisi kesehatannya.
"Untuk obat-obatan jadi begini ada tenaga kesehatan di setiap titik ungsi ya, ada juga rekan-rekan dari BPBD yang juga berpiket untuk melayani para pengungsi. Jadi bisa disampaikan ke teman-teman piket atau tenaga medis yang bertugas," jelas Hendra.
Hendra berharap banjir di Manggala segera surut sebab kondisi cuaca di Makassar sudah kembali cerah. Sehingga warga dapat kembali ke rumah masing-masing tanpa ada rasa takut banjir akan kembali menerjang.
"Alhamdulillah hari ini (kemarin) cerah ya, jadi kita harap banjir di sana bisa segera surut, kami harapnya (warga) bisa kembali ke rumah masing-masing," harapnya.
Di satu sisi, Kepala Dinkes Makassar Nursaidah Sirajuddin menegaskan pihaknya memberikan pelayanan 24 jam kepada para pengungsi. Personel yang bertugas bergantian siaga di posko pengungsian untuk melakukan kontrol kesehatan.
"Sejak kemarin ada yang bertugas dari Puskesmas Antang Perumnas. Mereka mengatur jadwal shiftnya tidak ada yang lowong mereka yang ngatur, intinya tidak boleh ada kekosongan," imbuh Nursaidah, Kamis (8/1).
Dinkes Makassar telah menyebar petugas ke lokasi pengungsi untuk merawat korban banjir. Pihaknya mengantisipasi banyaknya pengungsi korban yang terserang penyakit karena cuaca ekstrem.
"Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Antang Perumnas sudah melaksanakan posko kesehatan di tempat-tempat pengungsian," pungkasnya.
(hsr/sar)