Cak Imin-Mahfud Dinilai Berhasil Tangkal 'Pertanyaan Jebakan' Gibran di Debat

Cak Imin-Mahfud Dinilai Berhasil Tangkal 'Pertanyaan Jebakan' Gibran di Debat

Sahrul Alim - detikSulsel
Senin, 22 Jan 2024 10:46 WIB
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan memeluk cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) setelah debat cawapres di JCC, Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin usai debat Pilpres. Foto: Pradita Utama
Makassar -

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md dinilai berhasil menangkal 'pertanyaan jebakan' Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka di debat Pilpres tadi malam. Gibran tercatat kerap menggunakan istilah spesifik saat melontarkan pertanyaan kepada kedua rivalnya tersebut.

"Misalnya ketika dia bertanya soal Greenflation yang kemudian dijawab Mahfud dengan baik walaupun sinis. Begitupun ketika bertanya soal lithium ferro-phosphate kepada Cak Imin juga dikembalikan dengan baik bahwa itu pertanyaan tebak-tebakan," ujar Pakar Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Ali Armunanto kepada detikSulsel, Minggu (21/1/2024) malam.

Ali menilai Gibran terjebak dengan strateginya sendiri yang banyak menggunakan istilah spesifik dan sulit ditangkap oleh orang awam. Strategi tersebut tidak berjalan efektif di debat kedua Cawapres ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepertinya Gibran salah strategi berdebat, seperti saat menggunakan banyak istilah, misalnya IoT untuk mengukur keasaman tanah saya kira itu butuh pengejawantahan yang lebih jauh lagi," kata Ali.

"Intinya Gibran banyak terjebak istilah yang membuat pemaparannya menjadi tidak jelas saya rasa. Justru kita yang nonton Gibran ini bilang apa," tambah Ali.

ADVERTISEMENT

Penampilan Gibran makin tenggelam ketika kedua rivalnya dinilai berhasil menangkal penggunaan istilah tersebut. Meski Gibran sudah menjelaskan maksud istilah itu, tetapi Mahfud dan Cak Imin terlebih dahulu menyentilnya.

"Mahfud dan cak Imin justru menggunakan kata yang lebih sederhana dan pesannya sampai. Sementara Gibran saya tidak yakin 100 pesannya sampai karena terlalu banyak menggunakan istilah-istilah, ada satu yang membuat kita men-judge Gibran ketika Cak Imin menyinggung etika," jelasnya.

Ali menduga Gibran kembali ingin memancing emosi lawan debatnya dengan melakukan gimik debat tersebut. Sayangnya, Mahfud dan Cak Imin kompak mempermasalahkan etika debat yang membuat gimik tersebut terlihat garing atau tidak lucu.

"Sepertinya Gibran berusaha memancing emosi lawan debatnya tetapi kita lihat Mahfud dan Cak Imin kemudian sama-sama mempermasalahkan etika debat. Itu kemudian dihubungkan dengan lainnya seperti etika kebijakan, saya rasa ini menjadikan Gibran tidak sebersinar sebelumnya, justru dengan strategi yang sama malam ini dia tenggelam," ungkap Ali.

Dosen Departemen Ilmu Politik FISIP Unhas ini bahkan memberi penilaian buruk untuk penampilan Gibran. Sementa Mahfud tetap tampil dengan gaya akademiknya yang khas.

"Justru yang banyak mencuri kredit saya kira Cak Imin, kalau dicari pemenangnya dengan melihat sisi penampilan penyampaian program kita bisa beri poin lebih untuk Cak Imin. Gibran mendapat poin terendah malam ini," bebernya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Soal gestur Gibran juga menjadi sorotan Ali, menurutnya justru Gibran tampak norak. Gestur itu ditampilkan Gibran saat menunduk mencari jawaban usai Mahfud menjawab soal pertanyaan terkait green flation.

"Kita yang menonton jadi ikutan kesal dengan kelakukan Gibran jadinya tidak keren, kesannya jadi norak," jelasnya.

Dalam debat, lanjut Ali, hal itu digunakan untuk ice breaker untuk memancing emosi lawan. Tetapi gimik itu dilakukan Gibran secara berulang, sehingga tidak menghibur dan terkesan menjengkelkan.

"Gayanya sok asyik dan mungkin itu gaya milenial tetapi kalau yang menonton para orang tua akan menilai dia anak yang kurang dididik. Saya rasa bukan hanya saya yang menilai seperti itu, walaupun itu strategi debat tetapi saya rasa itu kurang greget malam ini," ujar Ali.

Justru strategi simpatik yang ditunjukkan saat debat oleh Mahfud dan Cak Imin walaupun sekali-kali menyentil. Di antara keseluruhan kontestan, Ali menilai Cak Imin yang tidak diunggulkan justru lebih berisi dibanding Mahfud dan Gibran.

Diketahui, debat keempat antar cawapres ini bertajuk Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa. Debat digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta pusat, Minggu (21/1).

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Pengakuan Pembakar Pos Polisi di Makassar: Nggak Tahu, Bodoh Saya"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads