.webp)
Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin angkat bicara soal video viral Sekretaris Daerah (Sekda) Takalar Muhammad Hasbi yang diduga mengampanyekan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahtiar menilai Hasbi tidak ada niat untuk kampanye Pilpres 2024.
"Kalau kita lihat secara umum, saya sudah nonton videonya dari awal sampai akhir. Ya, tidak ada maksud. (Hasbi) Tidak ada maksud untuk mengarahkan," kata Bahtiar usai meninjau logistik KPU Takalar, Rabu (17/1/2024).
Namun Bahtiar menyerahkan persoalan ini ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dia berharap perkara ini diselesaikan secara objektif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin saya sudah berkoordinasi dengan Bawaslu. Biarlah itu diselesaikan mekanisme Bawaslu," ujarnya.
"Kan sudah ada aturannya itu, dan bukan wilayah saya, tapi itu wilayahnya Pemilu. Kita percayakan sepenuhnya kepada Bawaslu," sambung Bahtiar.
Bahtiar percaya Bawaslu bisa mengusut persoalan ini hingga tuntas. Dia mendukung Bawaslu termasuk Satgas Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk melakukan kajian.
"Di Bawaslu itukan ada Gakkumdu, akan melihat konteks dan kontennya seperti apa secara utuh dan lengkap. Kalau potongan-potongan kan seringkali tak mampu menjelaskan konten dan konteksnya secara keseluruhan. Kan itu saya lihat ada proses tanya jawab. Ada respons," imbuhnya.
Diketahui, dugaan kampanye anak Jokowi itu dilakukan Hasbi dalam acara Rembuk Guru di Museum Daerah Balla Appaka Sulapa' Takalar, Rabu (10/1). Dalam video itu, Hasbi menyebut Presiden Jokowi akan melanjutkan pengangkatan jutaan CPNS jika anaknya menang.
"Kita belum jadikan temuan cuma kita akan telusuri siapa-siapa yang ada di dalam. Inikan video baru bukti petunjuk, makanya kita membutuhkan lagi bukti-bukti selanjutnya," ujar Anggota Bawaslu Takalar Zahlul Padil saat dikonfirmasi, Senin (15/1).
Belakangan, TPD Anies-Cak Imin (AMIN) Sulsel dan TPD Ganjar-Mahfud bahkan kompak melaporkan Hasbi ke Bawaslu Sulsel. Hasbi dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pemilu 2024.
(sar/hsr)
