Pria Berkaus Prabowo-Gibran Joget di Lokasi Kampanye Anies di Bone

Pria Berkaus Prabowo-Gibran Joget di Lokasi Kampanye Anies di Bone

Agung Pramono - detikSulsel
Kamis, 18 Jan 2024 11:30 WIB
Pria berkaus Prabowo-Gibran berjoget di lokasi kampanye Anies Baswedan di Bone, Sulsel.
Foto: Pria berkaus Prabowo-Gibran berjoget di lokasi kampanye Anies Baswedan di Bone, Sulsel. (Dok. Istimewa)
Bone -

Pria berkaus gambar Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming berjoget di lokasi acara kampanye Capres nomor urut 1 Anies Baswedan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Timnas Anies-Muhaimin Iskandar (AMIN) menuding pria tersebut relawan Capres nomor urut 2.

Dalam video beredar, tampak pria tersebut mengenakan dua lapis kaus. Kaos lapisan dalam menampilkan gambar Prabowo-Gibran di bagian belakang dengan corak baju putih dan biru.

Sementara kaos lapisan luar menutupi kepalanya. Pria tersebut tampak berjoget sendirian di bagian belakang luar tenda sambil sesekali memamerkan poses dua jari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah warga di bawah tenda terlihat mengabaikan aksi pria itu. Beberapa orang lainnya hanya memandangi pria yang berjoget mengikuti alunan musik.

Juru Bicara Timnas AMIN Ismail Bachtiar membenarkan adanya kejadian tersebut. Pria diduga relawan Prabowo-Gibran itu datang di lokasi acara kampanye Anies di Lapangan Cina, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Rabu (17/1).

ADVERTISEMENT

"Nyata di lapangan, ada ikut-ikut joget, dan paslon lain ini," tegas Ismail Bachtiar saat dikonfirmasi, Rabu (17/1/2024) malam tadi.

Ismail menyesalkan adanya aksi tersebut. Dia mengakui jika dugaan intimidasi memang banyak terjadi menjelang kampanye Anies di Bone, salah satunya spanduk kampanye banyak dicopot.

"Banyak dilepas itu spanduk. Pas di lokasi semua dilepas, di dalam kota ini sekitar 80 persen yang terlepas atribut. Ketua Nasdem Bone pasang lebih 300 atribut, tadi pagi sisa 20 atribut," ujarnya.

Ismail juga menilai ada pihak yang berusaha menghalangi kegiatan itu. Bahkan berusaha membatasi massa untuk ikut berkampanye.

"Kemudian ada pembatasan yang dilakukan secara terstruktur. Tidak usah datang, kalau pun datang terbatas, jangan sampai over," imbuh Ismail.

Sementara itu, Anies Baswedan membandingkan situasi yang dialaminya dengan beban keluarga di Indonesia. Termasuk jika dibandingkan dengan usaha para pencari kerja.

"Seberat-beratnya intimidasi yang diberikan ke kami, masih lebih berat beban keluarga-keluarga di Indonesia, masih lebih berat anak-anak muda yang sulit cari pekerjaan," kata Anies.

Anies menganggap dugaan intimidasi itu belum seberapa. Namun dia berharap semua pihak bisa saling menghormati.

"Jadi bila untuk buat keluarga hidupnya lebih ringan. Bila untuk membuat anak-anak muda dapat pekerjaan kami harus menghadapi tekanan tantangan yang berat," pungkasnya.




(sar/hsr)

Hide Ads