- Niat Puasa Kamis di Bulan Rajab
- Doa Buka Puasa Kamis di Bulan Rajab 1. Riwayat sahabat Mu'adz bin Zuhrah 2. Riwayat Sahabat Abdullah bin 'Umar 3. Kitab Fathul Mu'in 4. Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna
- Keutamaan Puasa Kamis di Bulan Rajab Keutamaan Puasa Kamis 1. Puasa yang Selalu Dilakukan oleh Rasulullah. 2. Hari Penyetoran Amal Manusia 3. Hari Senin Kamis Adalah Hari Dibukanya Pintu Surga Keutamaan Puasa Rajab 1. Satu Hari Puasa Lebih Utama Dibanding Puasa 30 Hari di Bulan-bulan Biasa 2. Mendapat Balasan Pahala Berlipat-lipat 3. Mendapatkan Minuman dari Sungai Surga 4. Dijauhkan dari Api Neraka
Salah satu waktu utama yang dianjurkan untuk mengerjakan puasa sunah di bulan Rajab adalah hari Kamis. Lantas, bagaimana bacaan niat puasa Kamis di bulan Rajab?
Berdasarkan penanggalan kalender Kementerian Agama (Kemenag) RI, Kamis 18 Januari 2024 besok bertepatan dengan tanggal 6 Rajab 1445 H. Karena Kamis merupakan hari utama mengerjakan puasa Rajab, maka umat muslim dapat mengerjakan puasa sunah Kamis bulan Rajab esok hari.
Sebagaimana dikutip dari laman Nahdlatul Ulama, mengerjakan puasa Rajab sebulan penuh menurut sebagian sahabat hukumnya makruh karena dianggap menyerupai puasa Ramadhan. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan melaksanakan puasa Rajab pada hari-hari utama, misalnya pada Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15), hari Senin, Kamis, dan Jumat di bulan Rajab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi detikers yang ingin berpuasa di hari Kamis besok, berikut ini bacaan niat puasa hari Kamis di bulan Rajab lengkap dengan doa berbuka dan keutamaannya.
Disimak yuk!
Niat Puasa Kamis di Bulan Rajab
Niat puasa Kamis di bulan Rajab sama saja dengan niat puasa Kamis pada umumnya. Adapun lafal bacaannya yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'âlâ.
Niat puasa Kamis tersebut dapat dibaca pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Namun, apabila lupa membaca niat di malam hari dan ingin tetap mengerjakan puasa sunnah Kamis, maka bisa membaca niat pada siang harinya, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur) selagi yang bersangkutan belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Berikut adalah lafal niat puasa Kamis ketika siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta'ala.
Doa Buka Puasa Kamis di Bulan Rajab
Pada hakikatnya doa buka puasa Kamis di bulan Rajab tidak ada perbedaan dengan doa buka puasa pada umumnya. Terdapat beberapa versi doa buka buka puasa yang dijelaskan dari berbagai keterangan hadits.
Berikut ini bacaan niat puasa Kamis di bulan Rajab sebagaimana dikutip dari laman NU Online pada artikel berjudul 'Doa Buka Puasa Berbagai Versi dan Waktu Membacanya'.
1. Riwayat sahabat Mu'adz bin Zuhrah
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu.
Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka."
2. Riwayat Sahabat Abdullah bin 'Umar
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Arab Latin: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah."
3. Kitab Fathul Mu'in
Di dalam Kitab Fathul Mu'in juz 2 halaman 279 dijelaskan, ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadits riwayat Mu'adz bin Zuhrah. Sementara lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air. Berikut penjelasannya:
وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.
Artinya: "Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."
4. Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna
Dalam kitab tersebut, dijelaskan juga doa berbuka puasa sebagaimana dilansir NU Online berikut.
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqikaafthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzhdzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajruinsyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhliighfirlialhamdulillahilladzihadanifashumtu, wa razaqani fa-afthartu.
Artinya: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."
Keutamaan Puasa Kamis di Bulan Rajab
Mengutip dari laman resmi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, hukum menggabungkan dua puasa sunah adalah sah. Bahkan, seorang muslim yang menggabungkan dua puasa sunah juga dapat memperoleh pahala kedua puasa sunah tersebut.
Artinya, ketika mengerjakan puasa Kamis di bulan Rajab, maka seseorang dapat memperoleh pahala dari keutamaan puasa Kamis dan puasa sunah Rajab.
Lantas, apa saja keutamaan-keutamaan yang bisa diperoleh dari kedua puasa sunnah tersebut?
Keutamaan Puasa Kamis
Rasulullah saw sangat menganjurkan melaksanakan puasa di hari Kamis karena memiliki sejumlah keutamaan. Berikut di antara keutamaan puasa di hari Kamis.
1. Puasa yang Selalu Dilakukan oleh Rasulullah.
Siti 'Aisyah ra pernah berkata:
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
Artinya: Nabi saw selalu menjaga puasa Senin dan Kamis (HR Tirmidzi dan Ahmad).
2. Hari Penyetoran Amal Manusia
Hari Senin dan Kamis merupakan hari penyetoran amal manusia. Alangkah baiknya jika amal kita disetor dalam kondisi berpuasa.
Dalam satu riwayat dijelaskan, suatu ketika Usamah bin Zaid pergi bersama budaknya ke bukit Al-Qurâ. Saat itu kondisi Usamah berpuasa, sementara usianya sudah lanjut. Sang budak pun bertanya: "Mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia?
Usamah menjawab, "Sesungguhnya Nabi Muhammad saw berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ketika Nabi ditanya tentang hal itu, beliau menjawab:
إِنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ
Artinya: Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis.
Dalam hadits lain, beliau bersabda:
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa (HR Tirmidzi).
3. Hari Senin Kamis Adalah Hari Dibukanya Pintu Surga
Keutamaan lainnya dari puasa di hari Kamis adalah pada hari tersebut merupakan hari dibukanya pintu surga. Terkait keutamaan ini, Rasulullah pernah bersabda:
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
Artinya: Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan. (HR Muslim, No. 4652).
Keutamaan Puasa Rajab
Mengutip dari laman NU Online pada artikel berjudul '4 Keutamaan Puasa Rajab', berikut ini beberapa keutamaan melaksanakan puasa Rajab:
1. Satu Hari Puasa Lebih Utama Dibanding Puasa 30 Hari di Bulan-bulan Biasa
Bulan Rajab termasuk salah satu dari empat bulan istimewa (asyhurul hurum) dalam Islam selain yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharrram. Karena termasuk bulan yang istimewa, maka berpuasa di bulan-bulan tersebut mempunyai banyak keistimewaan dibandingkan bulan lainnya.
Imam Al-Ghazali dalam Ihyâ 'Ulumiddîn (juz 3, h. 431) mengutip sebuah hadits menjelaskan bahwa berpuasa satu hari saja di bulan Rajab lebih utama dibandingkan 30 hari berpuasa di bulan-bulan biasa, bukan di bulan-bulan mulia. Hadits yang dikutip sebagai berikut:
صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام
Artinya: "Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram."
2. Mendapat Balasan Pahala Berlipat-lipat
Umat muslim yang mengerjakan puasa di bulan Rajab juga bisa memperoleh keutamaan berupa balasan pahala yang luar biasa. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya yang sama dengan mengutip satu hadits lain mengungkapkan bahwa orang yang berpuasa tiga hari di bulan haram termasuk bulan Rajab, hari Jumat, dan Sabtu akan mendapatkan balasan pahala berlipat-lipat.
من صام ثلاثة أيام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب الله له بكل يوم عبادة تسعمائة عام
Artinya: "Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun."
Disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu 'Asakir dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Nabi saw bersabda:
من صام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب له عبادة سبعمائة سنة
Artinya: "Barang siapa berpuasa di bulan haram pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka baginya dicatat seperti beribadah 700 tahun."
3. Mendapatkan Minuman dari Sungai Surga
Keutamaan ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Imam al-Baihaqi dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ نَهْراً يُقَالُ لَهُ رَجَبٌ مَاؤُهُ أَشَدُّ بَيَاضاً مِنَ اللَّبَنِ، وَأَحْلَى مِنَ العَسَلِ، مَنْ صَامَ مِنْ رَجَبٍ يَوْماً وَاحِداً سَقَاهُ اللهُ مِنْ ذَلِكَ النَّهْرِ
Artinya, "Sesungguhnya di surga ada sungai yang disebut dengan sungai 'Rajab.' Airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Barangsiapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air sungai tersebut."
4. Dijauhkan dari Api Neraka
Keutamaan lain yang tak kalah istimewa dari berpuasa di bulan Rajab adalah dijauhkan dari api neraka. Keutamaan ini dijelaskan dalam hadits riwayat Imam al-Baihaqi dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
من صام من رجب يوما كان كصيام شهر ، ومن صام منه سبعة أيام غلقت عنه أبواب الجحيم السبعة ، ومن صام منه ثمانية أيام فتحت له أبواب الجنة الثمانية ، ومن صام منه عشرة أيام بدلت سيئاته حسنات
Artinya: "Barang siapa berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka dia seperti berpuasa sebulan. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab selama tujuh hari, maka tujuh pintu neraka ditutup untuknya. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak delapan hari, maka delapan pintu surga dibuka untuknya. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak sepuluh hari, maka keburukannya diganti kebaikan."
Untuk diketahui, beberapa hadits di atas berkedudukan sebagai hadits dhaif. Imam al-Suyuthi dalam kitab Al-Hawi li Al-Fatawi menerangkan kebolehan meriwayatkannya untuk fadhailul amal. Dengan demikian, menggunakan hadits-hadits tersebut sebagai dalil keutamaan-keutamaan berpuasa pada bulan Rajab masih diperbolehkan.
Nah, demikianlah penjelasan tentang niat puasa Kamis di bulan Rajab lengkap degan niat dan keutamaannya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(urw/edr)