Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw viral usai menyindir Prabowo Suabiato soal darah Langowan saat orasi dalam kampanye terbatas PDIP di Kabupaten Minahasa. Belakangan Steven meminta maaf atas ucapannya itu.
Video Steven Kandou menyindir Prabowo itu direkam saat kampanye terbatas PDIP Sulut di Kecamatan Langowan Timur, Kabupaten Minahasa tepatnya di Taman Cita Waya Langowan Sabtu (13/1). Steven menyinggung soal darah Langowan yang dimiliki Prabowo.
"Nanti kapan lagi ada Presiden ada darah Langowan, jangan. Saya sampaikan itu boleh ngaku-ngaku orang Langowan tapi apa yang bersangkutan pernah datang ke Langowan?" kata Steven dalam video orasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Steven lalu menyinggung soal patung tembaga Schwarz di depan Gereja GMIM Sentrum Langowan. Dia menegaskan patung itu dibuat oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan tanpa campur tangan orang lain.
"Perlu saya sampaikan Patung Schwarz itu yang bikin itu bapak Olly Dondokambey (Gubernur Sulut) bukan siapa-siapa yang bikin, yang bikin itu bapak Olly Dondokambey bukan orang lain saudara-saudara," katanya.
Steven kemudian meminta warga Langowan agar jangan mau dibodohi. Dia mewanti-wanti ada agenda pribadi untuk berkuasa dengan mengaku sebagai putra Langowan.
"Jadi orang Langowan jangan mau dibodohi. Jangan nanti sekarang karena ada agenda pribadi karena ingin berkuasa mengaku-mengaku, kapan lagi putra Langowan jadi Presiden, jangan mau anda di towo-towokan (dibodoh-bodohi)," ujar Steven menambahkan.
Wagub Sulut Minta Maaf
Belakangan, video orasi Steven dalam kampanye terbatas PDIP Sulut itu viral di media sosial. Steven pun langsung menyampaikan permintaan maaf karena sudah mengganggu kenyamanan.
"Minta maaf jika ada ucapan saya yang mengganggu kenyamanan," kata Steven Kandouw dalam keterangannya, Senin (15/1/2024).
Steven mengaku menyadari orasinya membahas soal figur Capres Prabowo Subianto telah membuat heboh di media sosial. Terutama kepada Prabowo dan keluarga besarnya.
"Menyikapi dua hari berselang, hiruk pikuk di media sosial tentang pelaksanaan kampanye di Langowan hari Sabtu, di mana saya menyampaikan orasi," ujar Ketua Bappilu DPD PDIP Sulut itu.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Dia mengatakan permintaan maaf ditujukan kepada TKD Prabowo-Gibran dan keluarga besar Sigar-Maengkom. Dia mengaku permohonan maafnya ini diucapkan tanpa ada paksaan.
"Dari lubuk hati yang paling dalam, tidak ada paksaan, saya pribadi ingin menyampaikan kepada sahabat-sahabat dan keluarga-keluarga yang ada di Langowan termasuk TKD Prabowo-Gibran, termasuk keluarga besar Sigar-Maengkom saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, apabila dalam kata-kata saya ada yang menyinggung dan menyakiti hati," ucapnya.
Lebih lanjut, Steven mengajak masyarakat untuk tetap menjaga keharmonisan dalam Pilpres 2024. Dia menyebut pesta demokrasi ini bukan sebatas mencari kekuasaan semata.
"Tapi harmoni dan kedamaian musti jadi prioritas. Pesta demokrasi bukan sebatas mencari kekuasaan tapi adalah sarana membentuk peradaban," terangnya.
Sementara itu, Ketua TKD Prabowo-Gibran Sulut Conny Lolyta Rumondor mengatakan video viral Steven telah diserahkan kepada tim hukum mereka. Namun kata dia, secara keseluruhan pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.
"Karena politik ini kita bawa dengan riang gembira jadi kita mau berdamai dengan siapapun itu, apakah lawan politik atau tidak. Karena di politik kawan bisa menjadi lawan dan lawan bisa menjadi kawan," tandasnya.