Hujan deras yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel) mereda. Debit air di Bendung Lekopancing di Maros perlahan mulai turun di ketinggian 60 cm dengan status waspada.
Posko Induk Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS-PJ) menyampaikan perkembangan terbaru per pukul 14.39 Wita yang diterima detikSulsel, Senin (15/1/2024). Tinggi Muka Air (TMA) Bendung Lekopancing di atas mercu bendung mencapai 60 cm.
"Kondisi sungai waspada. Cuaca mendung," tulis Posko Induk BBWS Pompengan Jeneberang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, TMA Bendung Lekopancing terbagi menjadi 4 kategori, yakni normal, waspada, siaga, dan awas. Status normal dengan TMA 0-50 cm, waspada dengan TMA 50-100 cm, siaga dengan TMA 100-200 cm, dan status awas dengan TMA di atas 200 cm.
Sebelumnya diberitakan, TMA Bendung Lekopancing di Maros, Sulsel mencapai 130 cm atau status siaga malam hari ini. Warga yang berada di sekitar Bendung Lekopancing diminta untuk waspada.
"Masih siaga turun ke waspada," kata Sub. Koordinator Pelaksanaan Operasi & Pemeliharaan SDA BBWS-PJ, Muhammad Firdaus saat dihubungi detikSulsel, Senin (15/1).
Firdaus mengatakan, jika ketinggian air di Bendung Lekopancing perlahan mulai surut. Harapannya intensitas hujan tidak terlalu tinggi di hulu.
"Sekarang sudah mulai surut, semoga tidak hujan lagi di hulu," ujarnya.
Untuk diketahui, BMKG Wilayah IV Makassar merilis peringatan dini cuaca ekstrem tiga hari ke depan dari 14 hingga 16 Januari 2024. Pihaknya mengumumkan daerah-daerah di Sulsel yang berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Pada tanggal 14 Januari, adapun daerah terdampak yakni, Barru, Gowa, Luwu, Luwu Utara, Makassar, Maros, Pangkep, Palopo, Takalar, Tana Toraja dan Toraja Utara.
Sementara pada 15 Januari potensi hujan lebat terjadi di Barru, Enrekang, Gowa, Luwu, Luwu Utara, Makassar, Maros, Pangkep, Palopo dan Takalar.
Selanjutnya pada 16 Januari wilayah terdampak, yaitu Barru, Enrekang, Gowa, Luwu Utara, Luwu Timur, Makassar, Maros, Pangkep, Palopo, Parepare, Takalar, Tana Toraja, dan Toraja Utara.
"Waspada potensi bencana hidrometeorologi," tulis BMKG Makassar dalam akun resminya di media sosial.
(ata/sar)