Jembatan gantung penghubung antar kampung di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) putus usai hanyut diterjang arus Sungai Walanae yang meluap. Akibatnya, sebanyak 9 kepala keluarga (KK) di lokasi tersebut terisolir.
"Ketinggian air sungai itu sekitar 2 meter lebih karena jembatan sampai terbawa arus. Ada sembilan rumah dengan 9 kepala keluarga di situ," ujar Kapolsek Camba Iptu Amran Adam kepada detikSulsel, pada Selasa (16/1/2024).
Jembatan gantung yang terletak di Dusun Moncongjai, Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros itu putus pada Senin (15/1). Jembatan gantung kayu sepanjang 40 meter itu menjadi penghubung Dusun Moncongjai menuju ke Desa Rampegading.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran mengungkapkan, belum ada upaya perbaikan terhadap jembatan yang putus. Dia beralasan cuaca yang masih buruk di lokasi.
"Itukan tiga hari berturut-turut hujan. Ya belum ada perbaikan (jembatan yang putus) jangan sampai hujan lagi," ungkap Amran.
Untuk sementara kata Amran, pihak desa setempat telah menyediakan sebuah perahu untuk warga. Terutama untuk warga yang terisolir untuk menyeberangi sungai.
"Kalau mau menyeberang disiapkan perahu oleh pak Kepala Desa," sebut Amran.
Amran mengimbau kepada masyarakat sekitar agar tidak berenang untuk menyeberangi sungai. Hal itu dilakukan demi mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan kepada warga.
"Diimbau jangan dulu menyeberang, jangan sampai nekat berenang. Apalagi anak-anak kami imbau jangan sampai berenang kita upayakan bersama jangan sampai terjadi kejadian yang tidak diinginkan," terangnya.
Amran menambahkan, sedianya ada jalan alternatif bagi warga untuk melintas dari Kampung Bisaha ke Punta'ba. Namun warga mesti menempuh perjalanan jauh sekitar 1 kilometer.
"Ada jalanan untuk menuju ke kampung lainnya tapi itu jaraknya sekitar 1 kilometer lebih," sebut Amran.
(ata/sar)