Saat Mahasiswa Unhas Pertanyakan Janji Kuliah Gratis Anak TNI-Polri ke Mahfud

Saat Mahasiswa Unhas Pertanyakan Janji Kuliah Gratis Anak TNI-Polri ke Mahfud

Sahrul Alim - detikSulsel
Sabtu, 13 Jan 2024 21:00 WIB
Mahfud MD
Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md. Foto: Sahrul Alim
Makassar -

Program kuliah gratis untuk anak anggota TNI-Polri dari Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md dikritik mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas). Program itu dipertanyakan lantaran hanya diperuntukkan bagi anak anggota TNI-Polri.

"Apakah kiranya program untuk kuliah gratis ini hanya diperuntukkan untuk anak prajurit atau Bhayangkara saja? Bagaimana kemudian siswa-siswa di SMA maupun mahasiswa yang mengenyam pendidikan di universitas saat ini dengan status dari anak masyarakat biasa tetapi memiliki kemampuan dan prestasi yang luar biasa?" tanya mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas Syalsarani Qurana R ke Mahfud saat acara bedah gagasan di Makassar, Sabtu (13/1/2024).

Menjawab pertanyaan itu, Mahfud menjelaskan program tersebut merupakan perhatian khusus terhadap anak TNI-Polri berpangkat rendah. Mereka dinilai punya gaji kecil dan dianggap kesulitan untuk menyekolahkan anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kuliah gratis kenapa hanya anak tentara dan anak polisi, sebenarnya ini hanya perhatian khusus saja, karena banyak anak tentara dan polisi yang tugas di pinggir jalan, mungkin ada di dekat kita ini, itu gajinya kecil sekali, banyak yang tidak bisa nyekolahkan anak," kata Mahfud.

Mahfud menjelaskan anggota TNI-Polri pangkat rendah ini justru paling berat pekerjaannya. Mereka bertugas penuh dalam sehari-semalam sehingga tidak punya penghasilan lain.

ADVERTISEMENT

"Mungkin kalau sudah bintang (TNI-Polri) atau kolonel udah cukup kali. Tapi kalau itu tentara prajurit-prajurit, kopral, itu gajinya tidak cukup menyekolahkan anak. Tugasnya kadang kala dari pagi sampai malam, malam sampai pagi tidak bisa bekerja lain," jelasnya.

Sementara untuk anak-anak lain yang bukan anak TNI-Polri didorong untuk mencari pembiayaan kuliah lainnya. Seperti beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kemenkeu, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan beasiswa lainnya dari pihak swasta.

"Itu yang lain-lain kan banyak beasiswa, ada LPDP, ada BOS, ada swasta yang menyediakan biaya-biaya bantuan. Nah ini khusus satu kelompok yang memang lemah untuk menyekolahkan putra-putranya, makanya disebut prajurit. Prajurit itu yang kecil-kecil bukan jenderal, bukan perwira tapi prajurit," tegas Mahfud.




(asm/ata)

Hide Ads