Pria Paruh Baya di Tomohon Sudah 7 Hari Hilang di Hutan Pinus Lahendong

Sulawesi Utara

Pria Paruh Baya di Tomohon Sudah 7 Hari Hilang di Hutan Pinus Lahendong

M Irzal Sudirman - detikSulsel
Sabtu, 13 Jan 2024 16:00 WIB
Tim Basarnas Manado melakukan pencarian korban hilang di hutan pinus Lahondeng, Tomohon, Sulut.
Foto: Tim Basarnas Manado melakukan pencarian korban hilang di hutan pinus Lahondeng, Tomohon, Sulut. (Dok. Istimewa)
Tomohon - Seorang pria paruh baya bernama Denni J Londok (46) di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) dilaporkan hilang di kawasan hutan pinus Lahendong. Korban belum ditemukan hingga pencarian hari ketujuh.

"Kita ikut dalam proses pencarian. Lokasi terakhir korban terlihat oleh warga sekitar pukul 00.00 Wita di sekitar hutan pinus Kelurahan Lahendong, di sekitar situlah proses pencarian dilakukan," ungkap Kasiops Basarnas Manado Jendry Paendong, Sabtu (13/01).

Jendry mengatakan, korban merupakan warga Kelurahan Lahendong, Linkungan IV Kecamatan Tomohon Selatan. Korban sudah tidak pulang ke rumah sejak Sabtu (6/1) lalu

"Korban terakhir terlihat oleh warga sekitar menggunakan celana pendek tidak menggunakan baju di kawasan hutan pinus tersebut," sebutnya.

Dia menjelaskan, proses pencarian melibatkan tim gabungan dengan dibantu masyarakat dan keluarga korban. Namun hingga proses pencarian hari ke-7 korban masih belum ditemukan.

"Kalau dihitung proses bersama warga sudah ke-7, tapi masih belum bisa menemukan korban. Saat ini Sabtu (13/1) proses pencarian masih berlangsung. Semoga korban secepatnya bisa ditemukan," terangnya.

Jendry menambahkan pencarian akan diperluas ke area jangkauan sekitar 4,6 Km di area darat. Proses pencarian juga akan dibantu dengan pemantauan dari udara menggunakan drone.

"Meski kondisi diguyur hujan kita tetap lakukan proses pencarian, SRU (search and rescue unit) darat melaksanakan penyisiran pada Search Area dengan luas 4,6 Km². SRU Udara melakukan pemantauan udara dengan menggunakan Drone Thermal Mavic 3T," ujar Jendry.

"Kendalanya salah satu karena objek (korban) berjalan. Jadi kita juga sebarkan informasi kepada masyarakat, agar jika ada masyarakat yang melihat atau menemukan korban bisa melapor kepada tim," tandasnya.


(ata/asm)

Hide Ads