Demo Calon Pegawai Non-ASN RS Jantung Sultra Ricuh, 2 Orang Luka

Sulawesi Tenggara

Demo Calon Pegawai Non-ASN RS Jantung Sultra Ricuh, 2 Orang Luka

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Senin, 08 Jan 2024 19:51 WIB
Demo calon Pegawai Non-ASN RS Jantung Kendari, Sultra berakhir ricuh.
Foto: Demo calon Pegawai Non-ASN RS Jantung Kendari, Sultra berakhir ricuh. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Kendari -

Demo calon Pegawai Non-ASN RS Jantung Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berakhir ricuh. Akibatnya, dua orang dari pendemo mengalami luka-luka.

Insiden itu terjadi di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sultra, Senin (8/1) sekitar pukul 12.00 Wita. Demo tersebut guna menuntut kejelasan surat keputusan (SK) pengangkatan peserta yang dinyatakan lulus PPPK.

"Iya tadi ricuh, ada dua orang yang alami luka," kata Koordinator Lapangan Aldi Lamoito kepada detikcom, Senin (8/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aldi mengungkapkan awalnya demonstrasi berlangsung damai. Namun, saat itu, Satpol PP yang melakukan pengamanan meminta massa aksi untuk membubarkan diri karena Kepala BKD Sultra, Zanuriah tidak berada di tempat.

"Tadi kita minta Kepala BKD hadir, tapi lagi-lagi kata humasnya bahwa Kepala BKD tidak ada di tempat. Jadi kami bertahan mau masuk ke dalam," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Namun, lanjut Aldi, saat itu Kepala Satpol PP Sultra, Hamim Imbu langsung mengambil mic atau pengeras yang digunakan pendemo untuk berorasi. Akhirnya, aksi dorong-dorong berakhir ricuh pun terjadi.

"Datanglah Kepala Satpol PP dia sampaikan kepala BKD lagi RDP (rapat dengar pendapat) di DPRD, tapi kami tidak percaya. Pas masih bicara dia (Kasatpol PP) langsung cabut mic teman-teman lagi orasi, di situ mulai panas dan terjadi dorong-dorong dan ricuh," tambahnya.

Alhasil, dua orang pendemo mengalami luka-luka di leher dan kepala. Kedua korban lalu menuju Polresta Kendari untuk melaporkan kejadian tersebut.

"Ada yang luka-luka dan bengkak kepalanya. Tadi baru disuruh visum, besok baru buat LP," ungkapnya.

Aldi mengatakan kedatangannya ini untuk menuntut penerbitan SK yang tak kunjung diterbitkan selama 8 bulan lamanya.

"Kita menuntut terkait masalah penerbitan SK pegawai PPPK RS Jantung yang sudah 8 bulan (tidak ada kejelasan)," ungkapnya.

Dari video dilihat detikcom, terlihat seorang pendemo sedang berada di atas mobil. Pendemo itu lalu ditarik oleh anggota Satpol PP hingga terjatuh dari atas mobil yang posisinya hendak berjalan.

Pendemo itu lalu dikerumuni oleh anggota Satpol PP. Untungnya, pendemo itu berhasil melarikan diri.

Kemudian dari video lainnya, seorang pendemo tampak dipukul di kepala hingga dicekik saat di luar pagar.




(ata/ata)

Hide Ads