Analisa Debat Capres Ketiga: Prabowo Kewalahan Diserang Anies-Ganjar

Analisa Debat Capres Ketiga: Prabowo Kewalahan Diserang Anies-Ganjar

Sahrul Alim - detikSulsel
Senin, 08 Jan 2024 10:30 WIB
Debat ketiga Pilpres 2024 melibatkan 3 capres. Dari kiri ke kanan: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan (YouTube KPU)
Foto: Debat ketiga Pilpres 2024 melibatkan 3 capres. Dari kiri ke kanan: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan (YouTube KPU)
Makassar -

Pakar Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Ali Armunanto menilai Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto kewalahan saat debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar malam tadi. Prabowo dianggap tampil emosional usai disudutkan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

"Sepertinya Anies dan Ganjar kompak dalam artian mereka mampu menyudutkan dan membuat Prabowo kelihatan emosional dalam debat ini. Itu membuat Prabowo kelihatannya jadi tidak jelas," kata Ali Murnanto kepada detikSulsel, Minggu (7/1/2024) malam.

Ali melanjutkan, situasi itu membuat Prabowo tidak fokus menjawab pertanyaan lawan debatnya. Prabowo dianggap hanya sibuk membela diri mengklarifikasi tudingan yang dialamatkan kepadanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu membuat Prabowo kelihatannya kewalahan dalam debat kali ini karena memang Anies dan Ganjar sangat kompak dalam mengajukan pernyataan yang sesekali menyerang Prabowo secara personal," ucapnya.

"Misalnya tentang kepemilikan lahan Prabowo, lalu capaian-capaian Prabowo sebagai menteri dan segala macam itu akhirnya diterima Prabowo secara personal dan itu membuat jawaban-jawabannya kemudian menjadi sangat emosional kelihatannya," tambah Ali.

ADVERTISEMENT

Menurut Ali, Prabowo tidak mampu memaparkan data-data secara komprehensif karena serangan tersebut. Padahal, Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) diunggulkan dalam debat yang mengangkat tema terkait keamanan dan pertahanan.

"Justru Anies dan Ganjar mampu membalikkan, yang seharusnya menjadi kekuatan Prabowo menjadi kelemahannya Prabowo dengan mengarahkan. Sebenarnya bukan secara personal tetapi dengan pernyataannya justru membuat Prabowo menerimanya sebagai sesuatu yang personal," tuturnya.

Dosen FISIP Unhas ini menambahkan, Ganjar Pranowo justru lebih siap dalam debat tersebut. Sementara Anies Baswedan dinilai lebih teoritis.

"Saya harus memberi kredit ke Ganjar untuk perdebatan kali ini. Kenapa saya harus kasih kredit ke Ganjar? Karena Ganjar yang lebih programatis dibanding Anies yang terlalu teoritis," tambah Ali.

Sementara Pengamat Hubungan Internasional (HI) Unhas, Ganjar Pranowo tampil paling baik di antara 2 capres. Dia mengaku sempat meragukan kapasitas Ganjar terkait pengalamannya di bidang keamanan dan pertahanan.

"Dia (Ganjar) mungkin menyadari tantangannya dari sisi itu dan kelihatan sekali dia mempersiapkan diri dengan sangat matang dan kemudian dia bisa tampil dengan memposisikan diri secara lebih taktis dan strategis untuk menghadapi dua kandidat yang lain," jelas Ishaq.

Wakil Ketua Asosiasi Ilmuwan Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) ini mengaku kaget dengan sikap Anies yang intens menyerang Prabowo. Posisi Prabowo sebagai Menhan dinilai sasaran empuk untuk capres lain menyerang dari sisi pengambilan kebijakannya.

"Saya agak kaget karena sejak awal beliau (Anies) kelihatannya intens dan punya niat menyerang ke Prabowo, ini kelihatan sejak awal debat sudah langsung menyerang ke sana (Prabowo) tentu saja itu karena Prabowo sebagai menteri pertahanan yang masih menjabat saat ini itu sangat rawan diserang dari sisi kebijakannya terkait hal itu," ujarnya.

Sementara di sisi lain, lanjutnya, selain menyerang aspek kebijakan juga ada kesan bahwa Anies sepertinya ingin menyentuh wilayah yang sensitif. Ishak melihat Anies tampak seperti ingin memancing emosi Prabowo.

"Apalagi selama ini dianggap Prabowo agak sedikit sensitif dalam hal pengendalian emosionalnya. Kelihatannya itu hampir berhasil," jelasnya.

Mendapat banyak serangan, kata Ishaq, Prabowo justru dinilai banyak menghindar. Bukannya menjawab pertanyaan secara singkat, padat dan jelas, Prabowo malah menyebut tidak punya cukup waktu untuk menjelaskan.

"Dia (Prabowo) ingin menunjukkan bahwa masalah pertahanan itu masalah yang rumit tidak cukup waktu dalam satu sampai dua menit. Dia alasannya butuh waktu yang panjang," ungkapnya.

Diketahui, debat ketiga Pilpres 2024 digelar di Istora Senayatan, Jakarta, Minggu (7/1) malam. Tema debat capres kali ini adalah Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik dan Politik Luar Negeri.

Debat capres kali ini akan dipandu oleh dua moderator. Sebanyak 11 pakar dari bidang-bidang terkait tema debat dipilih sebagai panelis untuk menyusun pertanyaan.




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads