Pakar Politik asal Universitas Hasanuddin (Unhas) Ali Armunanto menilai Ketua NasDem Pinrang, Irwan Hamid telah terang-terangan main 2 kaki di Pilpres 2024 usai putranya, Andi Ichsan Irwan menjadi ketua relawan Barisan Pengusaha Pejuang (BPP) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pinrang. Sikap Bupati Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) ini dinilai untuk melanggengkan kekuasaannya meski akan dinilai kurang beretika dalam berpolitik.
"Saya rasa konsistensi ini yang dikorbankan untuk mengamankan posisinya bupati pinrang ini. Sehingga walaupun secara praktis ini langkah taktis yang paling aman yang bisa diambil, tetapi dalam konteks etika politik tentu ini dinilai sebagai tindakan yang kurang beretika," ujar Ali Armunanto kepada detikSulsel, Minggu (7/1/2024).
Menurut Ali, Irwan Hamid tetap akan dianggap main 2 kaki meski ada pembelaan dengan menyebut perbedaan politik antara ayah dan anak adalah bentuk kebebasan berpendapat dan demokrasi dalam keluarga. Ali menyebut, klaim itu tidak berlaku untuk kasus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa dalam konteks ini, tidak seperti itu," jelas Ali Armunanto.
Pasalnya, kata dia, anak Irwan yang masih kuliah belum punya pengalaman dan pengetahuan politik mumpuni. Hal itu makin mempertegas sikap Irwan Hamid yang main 2 kaki.
"Tentu saja dengan menempatkan anaknya di kubu Prabowo-Gibran, lalu kemudian dia ketua Nasdem ini menunjukkan bahwa, bisa dibilang sudah jelas-jelas dia main dua kaki. Karena dilihat anaknya juga tidak punya sumber daya politik apa-apa, masih kuliah," ujarnya.
Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas ini menerangkan bahwa seorang anak adalah perpanjangan tangan sang ayah. Dalam politik juga biasa disebut anak sebagai representasi sang ayah.
"Kalau dalam politik bisa kita bilang representasi tapi kalau dalam bahasa pemilihan atau bahasa elektoral seperti sekarang dia tidak menjadi representasi tapi menjadi proxy. Proxy artinya perpanjangan tangan. Bapaknya main tapi anaknya yang jadi proxy, tetap memakai kekuatan dan sumber daya bapaknya," ujarnya.
Sikap Irwan ini juga dibandingkan oleh Ali dengan sejumlah kepala daerah di Sulsel yang konsisten dalam satu partai dengan anak atau kerabat dekatnya. Seperti Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto dengan menantunya Udin Saputra Malik di PDIP, begitu pula dengan mantan Bupati Bone 2 periode Fashar Padjalangi bersama anaknya Andi Izman Padjalangi sama-sama kader Golkar.
"Banyak kok misalnya kepala daerah tetap konsisten. Taruhlah misalnya pak Danny, dia konsisten, menantunya PDIP juga. Bupati Bone, dia tetap konsisten di Golkar anaknya tetap di Golkar juga, dan banyak kepala daerah lainnya," jelas Irwan.
Jadi dia menyimpulkan sikap Irwan Hamid itu wujud untuk mengamankan kekuasaannya dengan bermain pragmatis di Pilpres. Sehingga, siapa pun yang memenangkan Pilpres antara pasangan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) atau Prabowo-Gibran dia tetap punya nilai tawar.
"Seandainya misal Prabowo-Gibran yang menang, posisi anaknya sebagai ketua tim relawan bisa mengamankan posisinya dan bukan tidak mungkin akan hijrah. Di sisi lain ketika AMIN yang menang dia juga bisa menarik anaknya, mengamankan posisi anaknya," ujar Ali.
"Jadi inikan bermain aman dengan gaya pragmatis seperti itu siapapun yang menang dia juga akan tetap aman walaupun dalam konteks yang ideal perilaku politik seperti itu menunjukkan etika dan loyalitas yang kurang, tidak menunjukkan konsistensi," tambahnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
Ichsan Siap Lawan Ayahnya di Pilpres
Diketahui, putra Irwan Hamid, Andi Ichsan Irwan resmi memimpin BPP Pinrang pada masa kampanye. Padahal, ayahnya jelas berada di barisan pemenangan AMIN di Pinrang.
Andi Ichsan Irwan bahkan mengaku tidak khawatir meskipun berbeda pilihan dukungan dengan ayahnya. Dia memastikan akan mendukung penuh pemenangan Prabowo-Gibran di Pinrang.
"Benar saya bergabung di BPP Barisan Pengusaha Pejuang (BPP) sebagai bentuk dukungan penuh untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 di Kabupaten Pinrang," ungkap Ichsan kepada detikSulsel, Jumat (5/1/2024).
Dia mengaku dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran merupakan pilihannya secara pribadi. Dia menilai pasangan Prabowo-Gibran yang paling tepat menjadi pemimpin bangsa.
"Ini pilihan saya secara pribadi setelah melihat bahwa pasangan Prabowo-Gibran ini yang tepat untuk memimpin Indonesia ke depannya," terangnya.
Terkait beda pilihan dengan sang ayah sebagai Ketua NasDem Pinrang yang mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ichsan mengaku tidak ada masalah. Dia bahkan mengaku siap bersaing untuk memenangkan jagoan masing-masing.
"Yang pastinya hari ini saya berada dengan Relawan Barisan Pengusaha Pejuang (mendukung Prabowo-Gibran), bagaimana endingnya nanti mari kita ikhtiarkan," imbuhnya.
Ia yakin mampu menjadi bagian dalam target memenangkan Prabowo-Gibran untuk satu putaran. Ia meyakini Prabowo-Gibran merupakan sosok yang akan mendapatkan dukungan dari masyarakat di Pinrang, terutama para kelompok pengusaha.
"Saya siap mampu memperkuat suara dan dukungan untuk Prabowo-Gibran di wilayah kabupaten Pinrang target satu putaran," kata Ichsan.
Simak Video "Video: 6 Orang Sekeluarga Tenggelam di Pantai Ammani Pinrang, 3 Orang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(ata/ata)