Ilmuwan Ungkap AI Bisa Musnahkan Umat Manusia, Ini Buktinya

Ilmuwan Ungkap AI Bisa Musnahkan Umat Manusia, Ini Buktinya

Tim detikINET - detikSulsel
Sabtu, 06 Jan 2024 22:00 WIB
Humanoid robot finger and children finger meets in front of blackboard. Shot in studio with a full frame mirrorless camera.
Ilustrasi (Foto: iStock)
Jakarta -

Saat ini perusahaan teknologi seperti OpenAI dan Google berlomba-lomba mengembangkan kecerdasan buatan (AI) menjadi semakin canggih dan pintar. Akan tetapi, hal ini justru menimbulkan kekhawatiran di kalangan para Ilmuwan tentang kemungkinan AI bisa merugikan bahkan memusnahkan umat manusia.

Dilansir dari detikINET, kekhawatiran para ilmuwan tersebut terungkap dari survei yang dilakukan oleh peneliti dari AI Impacts Berkeley dan Universitas Oxford. Survei tersebut melibatkan 2.778 ilmuwan yang sudah menerbitkan studi peer-reviewed tentang AI.

Dalam hasil survei ini, para ilmuwan memperkirakan kecanggihan AI akan tumbuh pesat dalam waktu dekat. Ilmuwan memprediksi AI dapat menulis lagu pop Top 40 dan menulis buku terlaris versi New York Times sebelum tahun 2030.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, AI juga diprediksi akan bisa merakit LEGO, menerjemahkan bahasa baru, dan mengembangkan video game sebelum tahun 2033. Di tahun 2063, AI bahkan diprediksi akan bisa mengambil alih pekerjaan dokter bedah atau bahkan peneliti AI.

Menurut 68% dari total peneliti AI yang disurvei, manfaat dari AI yang semakin canggih kemungkinan akan lebih besar dari mudaratnya. Meski demikian, sekitar setengah dari kelompok peneliti yang optimis ini tidak memberikan jawaban non-zero soal kemungkinan AI menyebabkan kepunahan manusia.

ADVERTISEMENT

Bahkan, ada 5% kemungkinan manusia tidak bisa mengontrol AI yang semakin pintar hingga mengakibatkan punahnya umat manusia. Beberapa peneliti bahkan menyebut risiko AI memusnahkan manusia mencapai 10%.

"Meskipun prediksi para ahli AI tidak dapat dilihat sebagai panduan yang dapat diandalkan untuk mendapatkan kebenaran yang objektif, mereka dapat memberikan satu bagian puzzle yang penting," kata peneliti dalam studi tersebut, seperti dikutip dari Gizmodo, Sabtu (6/1/2024).

"Kedekatan mereka dengan teknologi dan dinamika kemajuannya di masa lalu menempatkan mereka di posisi yang tepat untuk menebak masa depan AI," sambungnya.

Selain kekhawatiran akan punahnya umat manusia karena AI, lebih dari 80% peneliti AI mengungkap kekhawatiran yang 'ekstrem' dan 'substansial' terhadap AI yang membantu penyebaran misinformasi. Mayoritas peneliti juga mengkhawatirkan kecerdasan buatan ini justru disalahgunakan oleh pemerintah otoriter untuk mengontrol rakyatnya.

Tak hanya sampai di situ, AI yang semakin canggih juga dikhawatirkan bisa memperburuk kesenjangan ekonomi, dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk membuat senjata berbahaya (seperti virus atau senjata biologis), dan memanipulasi opini publik.




(urw/edr)

Hide Ads