Kereta Api (KA) Turungga dan KA Lokal Bandung Raya tabrakan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar). Empat orang tewas dalam kecelakaan ini.
Insiden maut itu terjadi di jalur petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Jumat (5/1) pukul 06.03 WIB. Akibat kecelakaan itu, beberapa perjalanan kereta api dialihkan.
Dirangkum detikcom, Sabtu (6/1/2024), berikut 7 fakta ngeri tabrakan kereta di Cicalengka, Bandung:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kronologi Tabrakan Kereta di Cicalengka
KA Turangga diketahui berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Bandung. Sedangkangkan KA Commuter Line Bandung Raya berangkat dari Stasiun Padalarang menuju Cicalengka.
Keduanya lalu terlibat tabrakan di KM 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1) pukul 06.03 WIB. Kecelakaan menyebabkan bagian depan kereta mengalami rusak berat.
"Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan turut prihatin dan berduka cita atas korban terdampak akibat insiden di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Bandung, pada lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 tanggal 5 Januari 2024 pukul 06.03 WIB," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal dalam keterangannya dilansir detikFinance, Jumat (5/1).
2. Empat Orang Tewas
Sebanyak empat orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan ini, terdiri dari masinis, asisten masinis, pramugara, dan sekuriti. Adapun korban meninggal dunia bernama Julian Dwi Setiyono, Ponisam, Ardiansyah, dan Enjang Yudi.
"KAI sangat berduka dan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya empat petugas KA, terdiri atas masinis, asisten masinis, pramugara, dan sekuriti akibat peristiwa kecelakaan kereta api (KKA) antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan Commuter Line Bandung Raya," tulis PT KAI dalam situs resminya, dilansir detikNews, Jumat (5/1).
Sementara itu, EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya empat petugas KA dalam kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Jawa Barat.
"Kami sangat berduka atas meninggalnya sejumlah petugas KA akibat kecelakaan tersebut. Kami sangat mengapresiasi jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perusahaan," ucapnya.
3. Korban Luka: 42 Orang
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo menyampaikan sampai saat ini jumlah korban luka sebanyak 42 orang dan dua di antaranya mengalami luka berat. Ibrahim memastikan tidak ada lagi korban di dalam gerbong dan telah dievakuasi.
"Hasil pengecekan ke seluruh gerbong sudah tidak ditemukan lagi korban di TKP. Mayat yang terakhir sudah dievakuasi, jadi sudah tidak ada lagi korban di TKP," jelasnya.
Fakta ngeri lainnya di halaman selanjutnya.
4. Masinis Terjepit
Seorang masinis terjepit dalam insiden kecelakaan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Petugas Basarnas, TNI Polri, PT KAI, PMI, dan unsur relawan sedang melakukan evakuasi korban yang masih terjebak di kereta.
"Masinis ini terjepit dan masih belum ada respons, sementara kita masih lakukan (proses evakuasi) ini," kata Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo, seperti dilansir detikJabar, Jumat (5/1).
"(Yang terjepit) masinis KA Turangga," ujar Kusworo.
5. Sempat Terdengar Ledakan
Tini, salah satu pemilik warung di sekitar lokasi tabrakan, mengaku mendengar suara ledakan yang kencang saat kejadian. Bahkan, ia merasakan getaran cukup keras akibat tabrakan tersebut.
"Ledakannya keras banget. Terus getarannya kayak gempa," kata Tini.
Tini mengetahui peristiwa tersebut saat akan berangkat ke pasar sekitar pukul 06.30 WIB. Dia pun langsung melihat ke gerbong kereta tersebut. "Pas mau ke pasar. Taunya kereta tabrakan. Warga langsung pada keluar aja, kaget," imbuhnya.
Tak lama berselang, Tini melanjutkan, beberapa penumpang terlihat berhamburan keluar gerbong. "Saya lihat penumpangnya para loncat dari gerbong. Mungkin mereka juga panik," pungkasnya.
Fakta lainnya di halaman selanjutnya.
6. Suara Klakson-Rem Terdengar Nyaring
Dilansir detikjabar, salah seorang warga, Iwan, mengaku mendengar samar suara rem dan klakson di dekat lokasi. Namun, saat itu Iwan tidak menyangka suara itu merupakan pertanda kecelakaan.
"Saya kira ada kereta yang sedang menurunkan batu, kan ini lagi ada pembangunan track," kata Iwan, Jumat (5/1).
Iwan mengaku kaget ketika melihat keluar ada dua kereta yang bertabrakan. Dia mendengar suara tangisan dan melihat sejumlah penumpang yang bergegas turun dari kereta.
"Pada keluar warga, menjerit, kaget. Tabrakan, tabrakan, itu yang pertama saya dengar. Setelah itu ada juga suara tangisan dari penumpang yang terpaksa turun," ungkapnya.
7. Seperti Suara Ban Meletus
Warga lainnya bernama Elis menjelaskan momen yang didengarnya sebelum terjadinya tabrakan dua kereta di lokasi. Elis mengaku mendengar seperti suara ban meletus.
"Lagi jalan dari rumah teman, dengar letusan kaya ban meletus, kereta masih jalan, dari jauh kelihatan kayak ada benda disapu angin berterbangan, kok ada kereta ke sawah, ternyata tabrakan. Saya lihat salah satu korban yang penuh darah," ujar Elis.