Ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) menewaskan sebanyak 20 orang pekerja. Polisi mengungkap adanya dugaan pelanggaran standard operating procedure (SOP) di balik insiden tersebut.
Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho mengatakan tim gabungan hingga saat ini masih melakukan investigasi terkait insiden tersebut. Namun berdasarkan hasil penyelidikan sementara, ditemukan adanya dugaan pelanggaran SOP.
"Karena memang dari hasil penyelidikan patut diduga, saya katakan patut diduga ya, ada beberapa SOP yang terlanggar dari sisi petugasnya, dari sisi metodenya maupun dari sisi keputusan harus diambil bukan oleh manajemen, (namun) oleh pihak yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan itu sendiri," ujar Irjen Agus saat konferensi pers, dikutip Selasa (2/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irjen Agus mengungkapkan sebanyak 27 orang telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini. Saksi tersebut masing-masing dari supervisor, manajemen perusahaan hingga korban selamat.
"Dalam rangka penyelidikan kita pun sudah melakukan pemeriksaan terhadap 27 saksi. (Saksi di antaranya) supervisor sampai ke managemen, termasuk saksi-saksi ada beberapa korban yang sudah bisa memberikan keterangan," bebernya.
Agus menambahkan pihaknya telah menemukan titik terang dari hasil penyelidikan di lokasi. Pihaknya pun akan melakukan gelar perkara kasus tersebut dalam waktu dekat.
"Kita bersyukur sudah ada titik terang. Tinggal kita memastikan pelaksanaan gelar perkara," tuturnya.
Di sisi lain, Agus mengungkap 20 korban tewas dalam ledakan maut tersebut. Satu korban tambahan yakni pekerja Indonesia asal Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Sahrul yang sebelumnya mengalami luka berat.
"Iya 20 (korban tewas)," ujarnya.
Total 59 orang pekerja dilaporkan menjadi korban ledakan maut tersebut. Sebanyak 39 pekerja luka berat dan ringan lainnya yang masih menjalani perawatan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Operasional PT ITSS Dihentikan Sementara
Diketahui, ledakan tungku smelter di PT ITSS terjadi pada Minggu (24/12) sekitar pukul 05.30 Wita. Sejak saat itu, operasional PT ITSS dihentikan sementara untuk kepentingan penyelidikan.
"Untuk saat ini operasional PT ITSS kita hentikan sampai adanya penyelesaian dari hasil penyelidikan nanti," kata Irjen Agus dalam keterangannya saat konferensi pers, dikutip Senin (25/12/2023).
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi termasuk dengan melakukan pengamanan di tempat kejadian perkara (TKP). Pihaknya juga membuat tim gabungan terdiri dari penyidik Polda Sulteng bersama Polres Morowali dan dibantu Bareskrim Polri untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Di-backup tim penyidik Bareskrim Polri, Tim DVI Biddokkes dan tim Inafis dari Laboratorium forensik Makassar maupun Mabes Polri," imbuhnya.
Simak Video "Video: Detik-detik Guru di Morowali Utara Ditikam saat Pimpin Salat Subuh"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)