"Jadi sepanjang tahun 2023 ini ada 21 kasus kekerasan seksual anak yang kami tangani," kata Kapolres Tana Toraja AKBP Malpa Malacoppo kepada detikSulsel, Jumat (29/12/2023).
Malpa mengungkapkan, angka kasus tersebut tidak mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang juga berjumlah 21 kasus kekerasan seksual anak. Dari kasus itu, sebanyak 18 perkara sudah diselesaikan.
"Tidak naik yah. Angkanya tetap, 2022 lalu jumlah kasusnya 21 sama dengan tahun ini. 18 perkara sudah diselesaikan atau P21," ungkapnya.
Malpa menjelaskan, rata-rata pelaku kekerasan seksual anak di bawah umur didominasi orang terdekat. Sehingga dirinya meminta para orang tua di Tana Toraja mewaspadai maraknya kasus tersebut.
"Memang rata-rata pelaku kekerasan ini didominasi orang terdekat dari korban seperti ayah, paman dan teman. Makanya kami minta para orang tua agar hati-hati dan mengawasi anaknya," ucapnya.
Malpa mengaku akan memfokuskan pencegahan preventif dalam kasus kekerasan anak di tahun 2024 nanti. Dia juga akan mengajak Pemkab Tana Toraja bekerjasama untuk menekan angka kekerasan anak di bawah umur.
"Benar, tahun 2024 akan kami gencarkan pencegahan preventif kejahatan seksual yang melibatkan anak ini. Sebenarnya, kita juga sudah sering sampaikan seperti di Jumat curhat, kita juga akan gandeng Pemkab dalam hal ini," ujarnya.
(ata/asm)