Penjabat (Pj) Bupati Bone Andi Islamuddin diduga mengumpulkan kepala desa untuk mendukung anaknya yang bertarung sebagai caleg DPRD Sulsel. Bawaslu Bone kini turun tangan untuk mengusut dan menelusuri dugaan tersebut.
"Tadi malam kita sudah dapat videonya, dan langsung rapat. Secepatnya kita lakukan penelusuran," ujar Ketua Bawaslu Bone Alwi kepada detikSulsel, Jumat (29/12/2023).
Alwi mengatakan, pihaknya akan menelusuri lebih dalam terkait dugaan Andi Islamuddin mengumupulkan kades hingga videonya viral di media sosial. Selain itu, pihaknya akan menggali keterangan saksi yang hadir dalam kegiatan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sementara dicari lokasinya di mana, siapa yang mengupload, dan kapan kejadiannya. Yang jelas sudah diselidiki sejak beredarnya itu video," katanya.
Dalam video yang dilihat detikSulsel, Pj Bupati Bone Andi Islamuddin berada dalam sebuah ruangan bersama dengan Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Andi Gunadil Ukra. Selain itu sejumlah orang yang diduga kepala desa juga berada dalam ruangan itu.
Dalam video yang berdurasi 48 detik itu, Andi Islamuddin menyampaikan harapannya kepada kepala desa yang hadir dalam pertemuan tersebut. Dia meminta kepala desa membantu anaknya, Andi Tenri Abeng Salangketo untuk mendapatkan suara pada Pileg 2024.
"Kalau seluruh teman-teman kepala desa ini bersepakat saya sangat meyakini bahwa bukan hanya mampu mendudukkan anak saya sebagai anggota DPRD Provinsi. Tetapi mampu juga, memperoleh suara terbanyak dari seluruh kandidat, kan seperti itu," katanya dalam video.
Andi Islamuddin juga menuturkan bahwa dirinya meminta dukungan dengan ikhlas kepada kepala desa. Dia mengaku tidak meminta dalam keadaan terpaksa.
"Kira-kira kita bisa, kalau tidak bisa sampaikan, tidak ada masalah. Tapi saya berharap, saya berkeinginan besar, tapi saya berkeinginan ini, saya juga tidak mau pak, bahwa melakukan sesuatu itu dengan keterpaksaan, lakukanlah sesuatu dengan tekad dan keinginan Anda," jelasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Bone Andi Islamuddin hingga saat ini belum memberikan keterangan terkait dugaan dirinya mengumpulkan kepala desa untuk memenangkan anaknya di Pileg 2024.
(asm/ata)