11 Fakta Massa Antar Jenazah Lukas Enembe Rusuh, Serang Kapolda-Pj Gubernur

11 Fakta Massa Antar Jenazah Lukas Enembe Rusuh, Serang Kapolda-Pj Gubernur

Raymond Latumahina - detikSulsel
Jumat, 29 Des 2023 09:30 WIB
Massa pengantar jenazah Lukas Enembe bakar ruko di Jayapura. Dokumen Istimewa
Foto: Massa pengantar jenazah Lukas Enembe bakar ruko di Jayapura. Dokumen Istimewa
Jayapura -

Pengantaran jenazah eks Gubernur Papua Lukas Enembe ke kediamannya di Kota Jayapura, Papua, diwarnai kerusuhan di sejumlah titik. Massa yang anarkis bahkan menyerang Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri dan Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun.

Kerusuhan terjadi saat jenazah belum lama tiba di Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (28/12). Kerusuhan berlanjut saat jenazah Lukas Enembe berada di Pertigaan Perumnas Waena, Kota Jayapura.

Dirangkum detikcom, Jumat (29/12/2023), berikut 11 fakta massa pengantar jenazah Lukas Enembe rusuh hingga serang Kapolda Papua dan Pj Gubernur:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Kerusuhan di Sentani

Kerusuhan mulai pecah di Sentani, Kabupaten Jayapura. Insiden bermula saat peti jenazah dibawa dari ruangan VIP Bandara Sentani menuju STAKIN untuk disemayamkan.

Tanda-tanda kerusuhan itu sudah mulai terlihat saat massa dan pihak keluarga berbeda pendapat. Pihak keluarga meminta jenazah Lukas dibawa ke STAKIN menggunakan mobil, sementara massa simpatisan mendesak mengarak jenazah Lukas dengan berjalan kaki.

ADVERTISEMENT

Pihak keluarga yang terdesak akhirnya menyetujui permintaan itu. Kericuhan kemudian terjadi saat jenazah Lukas akan dibawa masuk ke area STAKIN.

Barisan massa paling depan yang mengarak jenazah tiba-tiba melakukan provokasi dengan cara melakukan pelemparan di kerumunan. Massa juga menyerang aparat dan melakukan pembakaran mobil.

2. Massa Serang Pj Gubernur-Kapolres Jayapura

Massa yang anarkis tidak hanya membakar mobil dan anggota kepolisian, melainkan juga menyerang sejumlah pejabat, salah satunya ialah Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun.

Penyerangan tersebut membuat Ridwan terluka di kepala akibat terkena lemparan batu. Beruntung Ridwan dapat dievakuasi ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan medis.

"Kondisi beliau (Pj Gubernur), alhamdulillah, puji Tuhan stabil ya," kata Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor D. Mackbon kepada detikcom, Kamis (28/12).

Nasib serupa juga dialami Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus yang kepalanya memar terkena lemparan batu. Namun kondisi Fredrickus tidak serius.

"Hanya memar saja," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny kepada detikcom, Kamis (28/12).

Simak di halaman berikutnya: Kapolda Papua Turut Jadi Sasaran....

3. Kapolda Papua Turut Jadi Sasaran

Kapolda Papua Irjen Mathius tak luput dari sasaran penyerangan massa. Beruntung Irjen Mathius dapat dievakuasi sehingga lolos dari serangan tersebut.

"Kondisi bapak Kapolda aman ya," ujar Kombes Victor.

Kombes Victor mengatakan Kapolda Papua bersama ajudannya memang sempat diburu massa di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura. Namun dia memastikan kondisi Irjen Mathius baik-baik saja.

"Beliau masih bersama-sama dengan anggota yang ada di Sentani untuk bisa beliau ikut dalam pengamanan dan memberikan dukungan moril kepada anggota kita," kata Victor.

4. Total 7 Aparat TNI-Polri Terluka Imbas Kerusuhan di Sentani

Polisi mencatat total tujuh aparat TNI-Polri dilaporkan terluka dalam kerusuhan massa pengantar jenazah Lukas Enembe di Sentani. Salah satu diantaranya sopir dari Karo Ops Polda Papua.

"Kita dari aparat keamanan ada 7 TNI Polri, sopirnya Karo Ops, dan tim saya, sopir saya itu juga kena," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri kepada wartawan di Jayapura, Kamis (28/12) malam.

Dia mengatakan para personel luka telah dibawa ke rumah sakit. Mereka saat ini sedang menjalani perawatan intensif.

"Kami berharap semua ditangani dengan baik oleh pihak rumah sakit," katanya.

5. Kerusuhan Juga Pecah di Kota Jayapura

Aparat TNI-Polri meredam kerusuhan di Sentani, Jayapura. Alhasil, jenazah Lukas Enembe dapat dibawa dari STAKIN menuju ke rumah duka di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura pukul 13.10 WIT.

Namun kerusuhan lagi-lagi terjadi saat massa memasuki Kota Jayapura. Insiden berawal saat massa yang mengawal jenazah Lukas Enembe dari Sentani tiba di kawasan Expo Waena, Kota Jayapura, sekitar pukul 17.10 WIT.

Massa yang bertolak dari Sentani tersebut kemudian bertemu dengan massa yang sejak awal menunggu di kawasan Expo Waena. Selanjutnya kedua kelompok massa yang telah bergabung tersebut sama-sama menuju Koya Tengah, Distrik Muara Tami.

Namun sesampainya di Pertigaan Perumnas Waena, massa tiba-tiba terlibat kericuhan. Belum diketahui duduk perkara kericuhan tersebut, namun tampak ada massa yang melempar ke ruko dan bangunan lainnya di sekitar pertigaan.

Kericuhan tersebut terus berlanjut dengan eskalasi yang jauh lebih besar sebab massa melakukan perusakan dan pembakaran terhadap sejumlah ruko di lokasi. Massa juga tak henti melakukan pelemparan.

Simak di halaman berikutnya: 25 Ruko Dibakar..

6. Polisi Catat 25 Ruko Dibakar

Irjen Mathius juga membeberkan dampak kerusakan imbas kerusuhan yang pertama di STAKIN, Jayapura, pagi tadi. Dia mengatakan ada dua unit bangunan dirusak.

"Pada kejadian di depan STAKIN itu ada 14 korban luka-luka untuk kendaraan 1 mobil dibakar, 5 kendaraan rusak berat, 2 unit bangunan dirusak," kata Mathius.

Lebih lanjut dia memaparkan dampak kerusuhan yang kedua di Pertigaan Waena, saat malam hari. Menurutnya, ada 25 unit ruko yang dibakar massa.

"Ini ruko-ruko yang berdempetan dengan asrama intel tentara dari Denintel sehingga terjadi 25 unit rumah (ruko) terbakar untuk total kerugiannya masih dihitung oleh Danrem dan akan dilaporkan ke Panglima," katanya.

7. Penampakan Kebakaran Hebat Imbas Kerusuhan

Kerusuhan di Pertigaan Perumnas Waena turut terekam kamera dari udara. Kerusuhan menimbulkan kebakaran hebat di lokasi.

Dari video yang diterima detikcom, terlihat api kebakaran melalap sebuah kawasan ruko yang berjejer di Pertigaan Perumnas Waena, Kota Jayapura.

Kebakaran hebat tersebut juga disertai dengan asap yang membubung ke udara. Tak terlihat ada petugas di lokasi.

8. Kapolda Sesalkan Massa Anarkis

Kapolda Papua Irjen Mathius menyesalkan kerusuhan di Sentani dan Perumnas Waena. Dia mengatakan insiden tak terpuji tersebut seharusnya tak terjadi.

"Tentunya ini sangat disayangkan anak-anak yang harusnya menghargai orang tuanya yang dipanggil Tuhan tapi melakukan hal-hal yang tidak terpuji," kata Irjen Mathius.

Dia menyinggung ruko-ruko yang dibakar massa di kawasan pertigaan Waena berdekatan dengan asrama intel tentara. Dia juga menyebutkan total ada 25 ruko yang dibakar massa sejauh ini.

"Saya sangat berharap sekali lagi kepada anak-anak kami, saudara-saudara kami yang berduka. Mari berduka yang benar, sesuai budaya kita di Papua," kata Mathius.

"Bukan melakukan hal-hal yang merusak, mencederai martabat dan harkat kita sebagai anak Papua," katanya lagi.

Simak di halaman berikutnya: Kapolda Papua Beri Imbauan ke Pendatang...

9. Kapolda Papua Beri Imbauan ke Pendatang

Irjen Matihus juga mewanti-wanti masyarakat pendatang dari luar Papua. Dia berharap masyarakat bisa saling menjaga wilayah masing-masing dengan tidak melakukan aksi berlebihan.

"Yang berikut saya juga berharap kepada masyarakat, saudara-saudara saya yang pendatang. Tidak boleh melakukan langkah-langkah yang nanti malah merusak suasana kerukunan kita di Papua," kata Mathius.

"Boleh menjaga di wilayah masing-masing tanpa melakukan aksi-aksi yang berlebihan," lanjut dia.

10. Polisi Persuasif Tangani Kerusuhan

Polisi belum melakukan penyelidikan mendalam atas kerusuhan yang dilakukan massa pengantar jenazah mantan Lukas Enembe. Polisi mengedepankan pendekatan persuasif dalam menangani kasus tersebut.

"Tentunya belum (ada yang diperiksa), ini masih berlangsung. Dan saya tidak mau mengambil langkah-langkah, nanti malah blunder kepada pihak kepolisian, kita agak soft," kata Irjen Mathius.

Mathius menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut. Namun dia menegaskan akan bertanggung jawab penuh atas kerusuhan itu.

"Kami akan bertanggung jawab itu, kita sudah mengskenariokan dengan baik namun ini yang diharapkan oleh kelompok tertentu yang masuk ke dalam kelompok yang kemarin kita atur bersama gereja," ujarnya.

Mathius menegaskan tidak mau menyalahkan pihak tertentu. Dia kembali menegaskan jika kerusuhan ini akan didalami lebih lanjut oleh aparat kepolisian.

"Saya tidak menyalahkan pihak gereja karena saya yakin mereka juga sangat terbatas, ya tanggung jawab ada di kepolisian, tentunya kita akan mengambil tanggung jawab itu," tambah Mathius.

11. Polisi Larang Massa Pawai Usai Pemakaman Jenazah Lukas Enembe

Polisi mengantisipasi kericuhan susulan terkait kematian Lukas Enembe. Salah satunya, massa akan dilarang untuk melakukan pawai setelah proses pemakaman.

"Kami akan menyiapkan kendaraan-kendaraan, saya berharap tidak jalan kaki seperti tadi atau iring-iringan sepeda motor. Kita akan pecah konsentrasi supaya tidak menimbulkan sebagaimana tadi mereka dari Sentani," ujar Irjen Mathius.

Mathius mengatakan penindakan tidak dilakukan secara masif saat proses pengantaran jenazah Enembe dari Sentani, Kabupaten Jayapura demi menghargai para simpatisan. Namun hal sebaliknya akan dilakukan setelah jenazah Enembe sudah dimakamkan.

"Tadi saya sampaikan bahwa tadi dari Sentani karena adanya jenazah, saya menghargai, sangat menghargai," kata Mathius.

"Saya berharap mereka juga harus menghargai orang tua kekasih mereka yang tadi sama-sama kita orang Papua merasa berduka. Jangan kita cederai dengan tindakan tidak terpuji lagi pascapenguburan besok," harapnya.

Halaman 2 dari 4


Simak Video "Mencicipi Papeda Khas Kuliner Tradisional Jayapura, Papua"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/hmw)

Hide Ads