Polisi masih melakukan penyelidikan terkait ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang menewaskan 18 orang pekerja. Sebanyak 14 orang saksi telah dimintai keterangan.
"Untuk saksi yang diperiksa sudah lebih kurang ada 14 orang sampai dengan saat ini," ujar Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Djoko Wienartono kepada wartawan, Selasa (26/12/2023).
Djoko mengatakan saksi yang diperiksa merupakan karyawan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Tim gabungan yang dibentuk saat ini melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Saksi) dari seputar karyawan di PT IMIP. Untuk olah TKP sampai dengan saat ini masih berlangsung," ucapnya.
Djoko menambahkan operasional PT ITSS hingga kini masih dihentikan sementara. Hal itu dilakukan untuk keperluan penyelidikan.
"Sampai dengan saat ini masih di police line untuk penyelidikan lebih lanjut. Sampai saat ini belum ada kegiatan sampai nanti dengan olah TKP dan dapat kesimpulan dari pihak kepolisian," jelasnya.
Untuk diketahui, sebanyak 59 pekerja menjadi korban ledakan tungku smelter di PT ITSS pada Minggu (24/12) sekitar pukul 05.30 Wita. Ledakan terjadi tepatnya di lantai dua dan lantai tiga kawasan smelter PT ITSS.
Djoko menyebut ada dari 59 korban ada 18 di antaranya tewas. 24 orang mengalami luka berat dan 12 orang lainnya menderita luka sedang dan 5 luka ringan.
"Ada 59 orang korban, yang meninggal 18 orang, kemudian luka berat 24 orang dirawat di rumah sakit Morowali, kemudian luka sedang 12 orang dirawat di klinik IMIP, kemudian luka ringan ini, rawat jalan bisa pulang ke rumah masing-masing," terangnya.
(hsr/hsr)