Pria berinisial J di Kabupaten Merauke, Papua Selatan dilarikan ke rumah sakit akibat menjadi korban ledakan kembang api. Jari tangan korban bahkan putus setelah menyalakan kembang api kedaluwarsa.
"Sementara dirawat di rumah sakit," ujar Kasie Humas Polres AKP Ahmad Nurung saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (24/12/2023).
"Itu karena meledak di tangan jadi hancur jari-jarinya," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa ini terjadi di Jalan Seringgu, Kelurahan Mandala, Kabupaten Merauke, Jumat (22/12) malam. Saat itu, korban sedang bermain kembang api.
"Bahwa memang terjadi adanya ledakan kembang api yang dapat mengenai salah satu orang sebagai korban yang mana korban sendiri meledakkan kembang api tersebut sehingga meledak tidak beraturan," kata Ahmad Nurung.
Dia menduga kembang api tersebut meledak lantaran telah kedaluwarsa. Alhasil ledakan kembang api tersebut melukai tangan korban.
"Karena memang kembang api ini bisa berdampak apabila sudah kedaluwarsa. Kadang-kadang ledakan bisa meledak tapi sudah tidak beraturan," imbuhnya.
Ahmad mengimbau kepada seluruh masyarakat di Merauke untuk berhati-hati saat menyalakan kembang api. Terutama ketika malam pergantian tahun 2024 mendatang.
"Oleh karena itu diimbau kepada seluruh masyarakat supaya lebih berhati-hati untuk menyalakan atau menggunakan kembang api. Lebih-lebih nanti pada malam tahun baru," bebernya.
Selain itu, Ahmad Nurung juga meminta kepada para penjual untuk tidak menjual kembang api yang telah kedaluwarsa. Pasalnya, akibat dari ledakan itu bisa berdampak pada penjual maupun penggunanya.
"Disampaikan juga kepada seluruh pengedar kembang api kiranya jangan menjual kembang api yang sudah kadaluwarsa atau yang sudah bertahun-tahun disimpan," pungkasnya.
(ata/hmw)