Caleg DPR RI Soroti Harga Rumput Laut di Nunukan Anjlok Jadi Rp 9 Ribu Per Kg

Kalimantan Utara

Caleg DPR RI Soroti Harga Rumput Laut di Nunukan Anjlok Jadi Rp 9 Ribu Per Kg

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Rabu, 20 Des 2023 22:30 WIB
Caleg DPR RI dari Partai Golkar, Andravirti Karita.
Foto: Caleg DPR RI dari Partai Golkar, Andravirti Karita. (Dok.Istimewa)
Nunukan -

Caleg DPR RI dari Partai Golkar, Andravirti Karita menyoroti harga rumput laut di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) anjlok menjadi Rp 9.000 per kilogram. Andravirti mengaku prihatian atas kondisi ini lantaran merugikan petani.

Hal itu diutarakan wanita yang akrab disapa Andra ini usai menemui petani rumput laut di Sedadap, Nunukan, Kaltara pada Rabu (20/12). Dalam kesempatan itu, Andra banyak menerima aspirasi dari para petani.

"Kita sebagai calon DPR-RI sebenarnya tidak punya kewenangan terkait harga, tapi bukan berarti kita tidak punya solusi, makanya saya datang langsung supaya bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi," ujar Andra kepada detikcom, Rabu (20/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andra mengatakan harga jual rumput laut normalnya berada di kisaran Rp 13.000 per Kg hingga Rp 15.000 per Kg. Bahkan harga tertinggi pernah tembus Rp 40.000 per Kg.

"Sekarang harga Rp 8.000- Rp 9.000 per kilogram. Dulu pernah sampai Rp 40.000 per kilogram," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Andra mengatakan anjloknya harga rumput laut dapat diatasi dengan berbagai cara. salah satunya menyediakan laboratorium khusus agar rumput laut dapat diolah agar mempunyai nilai mutu yang tinggi.

"Kita seharusnya sudah wajib punya laboratorium khusus untuk tau bagaimana kualitas rumput laut ini bisa kita tingkatkan," ucapnya.

"Apalagi tadi ada keluhan soal hama lumut yang terjadi belakangan. Ini yang harus kita riset supaya tahu apa penyebabnya," tambah Andra.

Andra melanjutkan hasil rumput laut dapat diolah menjadi berbagai macam produk makanan. Hal ini bisa meningkatkan harga jual dan didorong menjadi makanan khas daerah Kaltara.

"Harusnya ini sudah ada sentra pengolahan yang nantinya bisa bikin harganya lebih bersaing, misalnya dijadikan keripik, brownis dan lainnya yang jadi khasnya kita di Kaltara," jelasnya.




(sar/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads