Pemkab Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyiapkan lahan seluas 30 ribu hektare untuk program budi daya sukun. Hal itu dilakukan untuk mengembalikan kejayaan sukun di Bumi Arung Palakka.
"Lahan yang disiapkan sekitar 10 ribu hektare di Kecamatan Amali, 10 ribu hektare di Kecamatan Bengo, dan 10 ribu hektare di Kecamatan Ulaweng, jadi total 30 ribu hektare," ujar Pj Bupati Bone Andi Islamuddin, Sabtu (17/12/2023).
Andi Islamuddin mengatakan, Kabupaten Bone menjadi salah satu lokus budi daya tanaman oleh Pemprov Sulsel. Selain sukun, juga akan ditanami pohon mangga dan pohon nangka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan penanaman sukun di tiga kecamatan di Bone Barat, kami berharap Bone akan menjadi sentra produsen sukun terbesar di dunia. Selain itu juga akan ditanami mangga dan nangka," katanya.
"Ini semua tak terlepas atas arahan Bapak Pj Gubernur, kami diminta untuk bekerja tidak tanggung-tanggung. Terima kasih atas kepedulian Bapak Pj Gubernur Sulsel untuk memberikan bantuan bibit sukun kepada masyarakat Bone," sambung Islamuddin.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menuturkan tanaman hortikultura sukun dan nangka cocok di Bone Barat. Apalagi, sejak dulu Bone terkenal dengan produksi sukunnya.
"Daerah Bone Barat ini sangat terkenal dengan sukunnya di Indonesia, dan tanaman yang cocok memang di sini adalah sukun dan nangka karena keterbatasan kandungan air," ucapnya.
Bahtiar menyampaikan, selama ini mencari sukun sangatlah susah. Makanya dengan menyediakan bibit sukun di Kabupaten Bone diharapkan bisa menjadi daerah penghasil sukun yang lebih dikenal secara luas
"Mencari 100 sukun saja biasa tidak ada. Tiap minggu saya mau beli sukun, tapi barangnya tidak ada dan harus inden dulu. Kita mau jadikan Bone ini benar-benar penghasil sukun dengan penanaman ini (sukun)," jelasnya.
(ata/sar)