Sorotan ke Timsel Loloskan 10 Calon Anggota KPU Jeneponto Tanpa Perempuan

Sorotan ke Timsel Loloskan 10 Calon Anggota KPU Jeneponto Tanpa Perempuan

Sahrul Alim - detikSulsel
Sabtu, 16 Des 2023 09:20 WIB
Ilustrasi KPU
Ilustrasi. Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jeneponto -

Seleksi calon anggota KPU Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) menuai sorotan usai mengumumkan 10 nama yang lolos ke tahap tes kesehatan dan wawancara. Dari 10 peserta, tim seleksi (timsel) tak meloloskan satupun peserta dari perwakilan perempuan.

Sorotan datang dari aktivis perempuan Sulsel Rosniaty Aziz. Dia menyayangkan tidak ada perwakilan perempuan yang diloloskan padahal sudah ada kebijakan afirmasi yang memungkinkan adanya keberpihakan.

"Sangat disayangkan jika dalam proses seleksi tidak ada satupun perempuan yang terpilih. Memaknai langkah afirmasi bagi perempuan memang dibutuhkan komitmen dari semua pihak untuk mewujudkannya," kata Rosniaty kepada detikSulsel, Kamis (14/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, langkah afirmasi bisa saja dilakukan agar proses seleksi tetap ada perwakilan perempuan. Rosniaty menilai langkah afirmasi menjadi pembuktian untuk mewujudkan keadilan dalam pemilu pada perspektif gender.

"Seharusnya, sepanjang kondisinya memungkinkan dilakukan Langkah afirmasi, maka keberpihakan itu menjadi penting," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Rosniaty menjelaskan persoalan gender kerap menjadi tantangan saat perempuan mengikuti seleksi calon penyelenggara pemilu. Hal itu lantas dinilai dapat menimbulkan lingkungan politik yang tidak sensitif akan persoalan gender.

"Dalam praktiknya ternyata kita menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh perempuan dalam mengikuti seleksi sebagai calon penyelenggara. Salah satunya lingkungan politik yang tidak sensitif gender," terangnya.

Timsel Umumkan 10 Nama

Timsel mengumumkan 10 nama calon anggota KPU Jeneponto yang lolos ke tahap seleksi kesehatan dan wawancara dengan Nomor: 18/TIMSELKK-GEL.10-PU/04/73/2023. Dari 10 nama yang lolos, 3 di antaranya merupakan petaha.

Pengumuman ditandatangani Ketua Timsel Arrijani dan Sekretaris Timsel Muhammad Jufri yang diterbitkan pada Rabu (13/12). Timsel mengaku sudah mengupayakan agar ada perwakilan perempuan yang lolos namun tidak memungkinkan.

"Affirmative action mengatur agar diusahakan ada keterwakilan perempuan kalau bisa 30%, sudah kami usahakan tapi kita juga tidak bisa mendegradasi nilai calon lain hanya karena dia laki-laki misalnya," ujar Arrijani kepada detikSulsel, Rabu (13/12).

Arrijani menegaskan pihaknya tetap objektif menilai dengan hasil keputusan tanpa adanya perwakilan perempuan. Dia mengaku timsel sempat dilema hingga memutuskan untuk mengutamakan keadilan dalam proses seleksi.

"Kami tetap objektif dalam menilai meski tetap patuh ada semua aturan termasuk affirmative action. Dilematis memang tapi objektivitas dan rasa keadilan para calon tetap kami jaga," ujar Arrijani.

(asm/sar)

Hide Ads